terungkap.

859 74 17
                                    


Hahaha hahaha hahaha

Harumi tertawa keras layaknya Nano, bahkan suara tawanya terdengar hingga keluar ruangan.

"Ini dah tengah malem, gua balik dulu ya, besok bakal ada malaikat cantik yang bakal jemput lu" ucap Harumi lalu pergi keluar ruangan.

"Jangan sampai kabur, kau pasti tau konsekwensinya" ucap Harumi kepada penjaga ruangan.

"Baik miss" ucap penjaga.

Harumi langsung pergi, meninggalkan markasnya dan pulang menuju rumahnya.

◉‿◉

Sesampainya Harumi di rumah, ia langsung memasuki kamarnya dan mandi karena badannya penuh dengan darah korban yang ia siksa tadi.

20 menit sudah Harumi mandi, ia langsung menyalakan lampu kamarnya, karena saat ia masuk keadaan kamarnya sangat gelap.

Kyaaa

Teriak Harumi terkejut karena melihat kokonya yang sedang berdiri di depan pintu dengan tangan menyilang kan tangannya di dada.

"Jam setengah dua malem, baru pulang abis dari mana?" Ucap koko dengan wajah datarnya.

"Markas" ucap Harumi.

"Ngapain?" Ucap Shiro.

"Mau ngekill orang yang udah ngebunuh kakanya Felix" ucap Harumi santai.

"Apa Felix minta kamu buat ngebunuh orang itu?" Ucap Shiro.

Harumi terdiam.

"Apa Felix ngeharapin bantuan kamu?" Ucap Shiro.

Lagi lagi Harumi terdiam.

"Jangan ikut campur masalah dia, cukup kamu tangkep orangnya kamu kasih ke Felix" ucap Shiro.

"Jangan ikut masalah mereka, koko gak mau kamu kenapa napa" ucap Shiro yang langsung memeluk Harumi.

"Siapa yang kamu pilih Felix apa Jarvis?" Ucap Shiro.

"Haru bingung ko" ucap Harumi.

"Haru suka sama dia tapi Haru gak mau satunya lagi sakit hati" ucap Harumi lagi.

"Pilih yang kedua, kamu yang bilang itu sama Brayn kan" ucap Shiro.

"Haru Nikahnya sama koko aja" ucap Harumi.

Tak

Harumi di jitak oleh Shiro.

"Koko udah punya calon istri ya" ucap Shiro.

"Udah sana tidur, besok sekolah, sekalian kamu jelasin semuanya ke mereka biar gak ada salah paham" ucap Shiro.

Harumi hanya mengangguk karena ia memang sudah mengantuk.

Skip pagi...

Harumi berjalan dengan santainya di koridor sekolah padahal saat ini istirahat pertama dan Harumi baru saja sampai di sekolah, dan saat ini Harumi baru saja duduk di bangku kantin.

"Baru datang lu?" Ucap Arya.

"Iya" ucap Harumi dengan memakan makanan milik Felix.

"Biasalah anak yang punya sekolah" ucap Adeline.

Tak mau menanggapi ucapan Adeline Harumi Justru malah menatap Felix.

"Gua mau ngomong berdua" ucap Harumi kepada Felix.

"Boleh" ucap Felix.

Jarvis yang baru datang pun cemburu ketika melihat kedekatan Harumi dengan Felix.

"Yu" ucap Harumi yang langsung berdiri dari duduknya dan mengajak Felix.

"Mau kemana mereka?" Ucap Jarvis berbasa basi.

"Katanya Haru pen ngomong sama dia" ucap Adeline.

"Ooo" ucap Jarvis.

"Btw gua dah lama gak liat si Brayn" ucap Arya.

"Dia pindah ke luar negri" ucap Adeline.

"Tau dari mana lu?" Ucap Jarvis.

"Tau lah, dia kan abis di beri pencahayaan sama Harumi makanya sadar terus pindah deh" ucap Adeline.

"Emang dia abis ngapain?" Ucap Arya.

"Kalo itu gua gak bisa cerita" ucap Adeline lalu melanjutkan makannya.

Tak lama Harumi dan Felix pun datang dan langsung bergabung kembali dengan teman temannya.

"Cepet amat" ucap Arya.

"Karena gak lama" ucap Harumi.

"Gua sabar" ucap Arya dengan wajah tersenyum di paksakan nya.

Kring... Kring... Kring...

Istirahat pertama sudah selesai yang artinya sekarang seluruh murid kembali ke kelas mereka untuk belajar.

"Gua sama Arya duluan" ucap Adeline yang di anggukki Harumi, Felix dan Jarvis.

"Kalian gak ke kelas?" Ucap Harumi karena Jarvis dan Felix belum masuk ke kelas.

"Gua mau nunggu lu" ucap Jarvis.

"Kebetulan sepi, orang yang fitnah kaka lu ada di gua, mau lu apain?" Ucap Harumi kepada Felix yang sukses membuat Jarvis dan Felix terkejut karena perasaan mereka Harumi tidak tau menahu tentang masalah ini.

"Maksud?" Ucap Felix.

"Gua tau Fiona kaka perempuan lu meninggal di kill sama Jarvis, dan gua tau semuanya, sebenernya kaka lu emang di Fitnah terus Jarvis di hasut sama anak buahnya yang haus jabatan, buat ngekill kaka lu, dan Juga kaka lu meninggal bukan sama Jarvis tapi sama anak buahnya" ucap Harumi.

"Saat Jarvis selesai menyiksa kaka lu, anak buah itu yang ngebunuh kaka lu karena dia takut kalo kebusukannya kebongkar, cuma Fiona yang tau kebusukan dia, masalah gua tau dari mana karena Adeline yang ngasih tau gua (part Bakuhantam), saat itu Jarvis masih gak tau apa apa dia terlalu polos dan percaya sama orang yang udah dia anggap sebagai saudara, saat itu lu masih jadi tangan kanan di kelompok mafianya" ucap Harumi.

"Orangnya ada di gua, pulang sekolah ikut gua, lu bebas mau apain dia" ucap Harumi.
 
Setelah selesai berbicara Harumi langsung pergi ke kelas.

"Berasa jadi nge dongeng gua" ucap Harumi.








































Hay hay hay jangan lupa vote yaaa makasih...

Harumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang