Sesampainya di markas, Harumi dan Adeline langsung memasuki markas tanpa ada yang menghalanginya karena memang hampir semua anggota Blood Ocean yang berada di markas ini mengenal mereka sebagai anak dari duo Angel of Darkness dan akan menjadi penerus Angel of Darkness selanjutnya, sama seperti julukannya Harumi dan Adeline benar benar menjiplak karakter kedua orang tua mereka yaitu sama sama sadis dalam menghadapi musuh, tanpa ampun, mereka juga bukan sosok yang selalu memaafkan, bukan karena sombong atau bagai mana tapi mereka seperti itu karena menurut mereka jika memaafkan seseorang yang sudah menghianati, atau menyakiti maka orang orang tersebut akan melakukan kesalahan yang sama di lain waktu.Maka dari itu mereka menjadi seorang yang sangat sulit memaafkan jika mereka memaafkan maka orang tersebut tidak akan pernah mendapatkan kepercayaan dari mereka lagi.
Setelah memasuki markas, Harumi langsung masuk ke ruang khusus para anggota inti untuk sekedar bertanya dan memastikan agar semuanya aman terkendali. Sementara Adeline ia langsung duduk di ruang tamu markas dan mengobrol bersama anggota yang sedang berada di sana, meskipun ada beberapa anggota yang terlihat sangat tegang ketika di tanya oleh Adeline.
"Gimana bang ada masalah apa?" Ucap Harumi ketika sampai di ruangan Inti.
"Gak ada ko cuma masalah kecil aja, itu juga udah kita tanganin, kamu tenang aja" ucap Devan.
"Iya dek, kamu tenang aja" ucap Roy.
"Hm, lain kali kalo ada masalah kasih tau aku ya" ucap Harumi.
"Siap bu ketu" ucap Devan dan Roy.
"Kalo gitu adek mau ke ruangan adek dulu ya bentar" ucap Harumi yang langsung berdiri dari duduk nya.
"Ya, kalo butuh apa apa panggil kita aja oke" ucap Roy.
"Sip" ucap Harumi dengan mengacungkan jempolnya dan meninggalkan kaka kaka yang sudah ia anggap sebagai kaka sendiri.
Ketika sampai di ruangannya Harumi langsung merebahkan dirinya di sofa, karna dari raut wajahnya ia sangat terlihat kelelahan, padahal seharian ini ia tidak melakukan hal hal yang berat.
"Dek bangun" ucap Devan dengan mengguncang pelan bahu Harumi.
"Hmm" gumam Harumi.
"Bangun udah malem, kalo mau di lanjut tidurnya jangan di sini, di kamar aja biar badan kamu gak sakit" ucap Devan.
Tanpa membalas ucapan Devan Harumi langsung berdiri dan pindah menuju kamar yang memang ada di ruangan khusus milik Harumi, untuk berjaga jaga jika Harumi ingin tidur atau tertidur di markas seperti saat ini.
"Untung adek gua" ucap Devan dengan mengusap usap dadanya.
Skip pagi...
Harumi sudah mengenakan seragamnya seperti biasanya ia tidak menggunakan dasi, tidak menggunakan blazer sekolah dan ia juga hanya membawa tas gendong kecil dengan memasukan satu buku dan satu pulpen di dalamnya, prinsipnya meskipun tidak terlihat seperti pelajar pada umumnya tapi setidaknya jangan meminta kertas dan meminjam pulpen kepada orang lain.
Aneh memang tapi begitulah Harumi, setelah siap dengan atribut dan semua perlengkapan sekolah Harumi pun turun untuk sarapan bersama.
"Pagi" ucap Harumi ketika ia sampai di meja makan.
"Pagi juga sayang mau sekolah?" Ucap Devan berbasa basi.
"Kagak bang mau jaga warteg" ucap Harumi santai.
"Elah dek gua nanya bener bener juga" ucap Devan.
"Ya lu nanya yang kagak bermanfaat" ucap Harumi.
"Udah gak usah ribut ayok makan" ucap Roy merelai.
"Iya ih" ucap Devan.
Keheningan pun terjadi karena baik Harumi maupun kakanya mereka sama sama diam ketika waktu makan.
"Gua udah selesai" ucap Harumi.
"Mau di anter apa sendiri?" Ucap Roy.
"Sendiri aja kan jomblo" ucap Harumi.
"Serah lu" ucap Devan yang langsung pergi.
"Yaudah gua berangkat, buayyy" ucap Harumi yang langsung pergi.
Harumi berangkat menuju sekolah dengan santainya padahal waktu sudah menunjukan pukul 07:50 tandanya gerbang sekolah sudah di tutup sejak 40 menit yang lalu, bukan Harumi namanya kalau ia tidak santai dalam situasi apapun.
Sesampainya di sekolah, Mobil Harumi tidak dapat masuk ke area perkir sekolah karena gerbang yang sudah di tutup, tak mau ambil pusing Harumi pun memarkirkan mobilnya di Warjok atau warung yang berada di pojok sekolah.
Setelah memarkirkan mobilnya, Harumi langsung memanjat pagar sekolah dan mendarat dengan sempurna tanpa lecet sedikitpun.
"Haruu lu di panggil kepala sekolah ama guru Bp di ruangannya" ucap salah satu murid.
"Oh oke makasih infonya" ucap Harumi yang langsung berjalan menuju ruang Bp.
◉‿◉
Tok tok tok
"Masuk" teriak seorang guru dari dalam.
Ketika Harumi memasuki ruang BP sudah ada orang tua Toni dkk dengan wajah yang tidak bersahabat menatap Harumi.
Hay hay hay jangan lupa vote yaa makasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Harumi (END)
Teen FictionBughhhhhh "Kalo mau gua mati gak gini caranya" Bughhhhh "Namanya juga manusia ya pasti lupa" "Sangat di sarankan untuk membaca Angel of darkness nya terlebih dahulu, agar mengerti dengan alur ceritanya"