BrukkSuara gebrukan meja Harumi yang di gebrak oleh Felix, Harumi yang sedang tertidur pun dengan segera bangun dan berdiri, taklupa dengan tatapan mematikan yang ia tunjukan kepada Felix.
Melihat Harumi dengan tatapan mautnya Felix hanya tersenyum kuda.
"Happy Birthday, ciee ultah" ucap Felix dengan memberikan setangkai mawar putih yang sudah ia celupkan ke tinta hitam lalu ia keraskan agar bunganya tidak dapat layu.
"Tau dari mana gua ultah?" Ucap Harumi.
"Noh anak anak" ucap Felix dengan menunjuk ke arah Arya dkk.
"Oh" ucap Harumi.
"Oh doang, gua kira lu bakal nangis dan terharu karena hadiah dari gua yang terlalu istimewa" ucap Felix.
"Thank Lix, makasih banyak loh gua suka banget sama bunganya" ucap Harumi.
"Iya sama sama, gua tau ko gua emang jago banget bahagiain cwe" ucap Felix dengan sombongnya.
Setelah menerima bunga dari Felix Harumi langsung kembali duduk ia ingin melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu.
Baru saja Harumi duduk tiba tiba Jarvis datang dengan memberikan Harumi banyak cokelat dan ada beberapa mawar merah di sana.
"Happy birthday" ucap Jarvis.
"Thank" ucap Harumi yang di anggukki oleh Jarvis, setelah memberikan Hadiahnya Jarvis langsung kembali ke tempat duduk.
Setelah itu banyak siswa siswi lain yang ikut memberikan hadiah untuk Harumi karena ia sedang berulang tahun.
Saat seluruh murid yang ikut memberikan hadiah kepada Harumi tiba tiba guru pun datang dan seluruh murid dengan sigapnya langsung berlarian ke arah tempat duduknya.
"Mari kita lanjutkan pembahasan minggu lalu" Ucap Guru dengan menatap seluruh murid dengan tatapan tajamnya.
Skip...
Jam istirahat sudah berbunyi dengan nyaringnya seluruh murid berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.
"Ayo" ucap Adeline
Adeline dkk pun ikut gabung bersama
"Pesen sendiri sendiri" ucap Harumi dengan tatapan santainya.
"Apa?" Ucao Harumi, ketika melihat teman temannya menatapnya.
."nggak yaudah ayo, Line, sekalian aja belinya" ucap Ridwan.
Ridwan dan Adeline pun pergi untuk membeli makanan.
Ketika mereka pergi Felix dan Jarvis datang bersamaan dan langsung duduk di depan Harumi.
"Kita gabung ya" ucap Jarvis.
"Si Irvan mana?" Ucap Harumi.
"Ama temen barunya" ucap Jarvis.
"Oooo" ucap Harumi.
"Haru, pulang sekolah ikut gua ada perlu" ucap Felix dan Jarvis bersamaan membuat semua teman teman yang tersisa di meja tersebut menatap aneh ke arah mereka.
"Eh" ucap Harumi.
"Haru ikut gua dulu" ucap Felix.
"Gak gua dulu" ucap Jarvis.
"Gua" Felix.
"Gua" Jarvis.
"Gua" Felix.
"Gua" Jarvis.
Harumi yang mulai kesal sendiri melihat kedua temannya yang berdebat tersebut langsung berdiri.
"Kalo mau baku hantam di lapang, jangan di sini, di sini gua mau makan" ucap Harumi dengan wajah datar dan dinginnya.
Ucapan Harumi pun sukses membuat Felix dan Jarvis terdiam tanpa ada niatan untuk membalas ucapan Harumi.
"Guys ini makanannya" ucap Adeline yang baru saja datang dengan tangan yang memegang nampan berisi makanan, juga Ridwan yang membawa nampan berisi minuman.
Adeline langsung menyimpan makanan di meja tanpa tau jika sedang terjadi perdebatan yang bisa di bilang tidak ada faedahnya.
"Thank Line, Wan" ucap Harumi yang langsung mengambil makanannya lalu memakannya, ia tak peduli kepada Felix dan Jarvis yang kali ini sedang saling menatap dengan sorot mata yang tajam.
"Lagi ada perang batin yak?" Ucap Ridwan.
Teman teman yang lain hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Udah biarin aja mending kita makan, sambil liat yang lagi perang batin" ucap Harumi santai yang langsung membuat Jarvis dan Felix menatapnya kesal.
"Apa" ucap Harumi polos.
Felix dan Jarvis hanya menggelengkan kepalanya bersamaan.
"Iya deh iya, nanti pulang sekolah kita bertiga aja biar adil" ucap Harumi.
"Gak bisa gitu dong" ucap Jarvis.
"Suka suka gua dong, masih untung gua mau ikut" ucap Harumi ketus.
"Iya deh gak papa" ucap Felix.
Kring... Kring.. kring...
Suara bel pulang sekolah sudah terdengar nyaring di mana mana, saat ini Harumi, Felix dan Jarvis sedang berada di taman sekolah karena katanya mereka ingin bicara.
"Mau ngomong apa? Waktu gua gak banyak" ucap Harumi.
"Gua dulu deh" ucap Jarvis.
"Enak aja gua dulu lah" ucap Felix.
"Ya gua pantau sana gih bunuh bunuhan" ucap Harumi.
Felix dan Jarvis pun terdiam kembali.
"Yaudah kalian ngomong bareng" ucap Harumi.
Jarvis dan Felix pun menatap satu sama lain, lalu mereka menarik nafasnya bersama.
"Gua suka sama lu" ucap Felix dan Jarvis bersamaan.
Setelah mengatakan itu Jarvis dan Felix kembali menatap satu sama lain dengan raut wajah yang sulit di artikan.
Dengan segera mereka pun melanjutkan ucapannya.
"Mau gak jadi pacar gua?" Ucap mereka lagi bersamaan.
Harumi hanya menatap bingung ke arah mereka berdua.
Hay hay hay maaf ya kemarin gak up aku ketiduran hehe, jadi siapa nih yang bakal jadi pacar Harumi, Felix? Apa Jarvis? Kira kira siapa ya? Di sini ada tim Felix? Atau tim Jarvis? Semoga endingnya gak membagongkan ya:)
Intinya jangan lupa vote yaaa makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Harumi (END)
Teen FictionBughhhhhh "Kalo mau gua mati gak gini caranya" Bughhhhh "Namanya juga manusia ya pasti lupa" "Sangat di sarankan untuk membaca Angel of darkness nya terlebih dahulu, agar mengerti dengan alur ceritanya"