Ddos

929 83 13
                                    


  Malam hari pun tiba, waktu yang akan di gunakan Felix untuk mengunggah vidio perkelahian antara Harumi dan Dimas dengan tujuan agar Harumi di keluarkan oleh pihak sekolah itu adalah permintaan Tasya karena Tasya adalah sahabat kecil Felix.

"Sesuai rencana kita sebar vidio ini sekarang" ucap Felix kepada teman temannya.

Setelah menemukan vidio yang dia cari Felix pun langsung mengunggah vidio tersebut, baru saja proses upload tiba tiba komputer Felix dan teman temannya yang di pakai untuk mengunggah vidio mati, namun tak lama kemudian hidup kembali tiba tiba komputer Felix dan temannya tiba tiba manjadi lama dan muncul banyak layer.

"Bos gimana ini?" Ucap salah satu teman Felix.

"Kita tunggu mungkin emang komputernya butuh perbaikan" ucap Felix yang sebetulnya tidak terlalu mengerti tentang komputer.

"Bos sepertinya komputer kita sedang di serang" ucap Teman Felix yang lain yang sedikit mengerti tentang komputer.

"Siapa yang berani berani menyerang komputer kita?" Ucap Felix dengan emosi.

Beep beep beep beep beep

Bunyi beep 5 kali terdengar di ruangan tersebut yang artinya Motherboard tidak dapat menjalankan prosessor, yang membuat Felix dan teman temanya sedikit panik.

"Ada apa ini?" Ucap Felix.

"Kayanya komputer kita udah bener bener rusak" ucap Teman Felix yang mengerti sedikit tentang komputer.

Kemudian muncullah Layer dengan tulisan yang membuat mereka menegang.

"Kalian benar benar salah mencari lawan"

Kalimat tersebut muncul di layer terakhir sebelum layar komputer mati karena panas.

Duar

Duar

Duar

Duar

Komputer mereka meledak tepat di hadapan mereka yang membuat Felix dkk mengalami luka bakar karena berhadapan dengan komputer yang meledak, luka mereka tidak terlalu parah mungkin membutuhkan waktu satu minggu atau lebih untuk menghilangkan bekas lukanya.

Sisi lain...

Harumi dan anak buah nya sudah siap dengan komputer mereka masing masing untuk melakukan Ddos, sebenarnya Harumi tidak menyarankan anggota lebih dari 50 orang namun seperempat dari anak buahnya ingin ikut dalam penyerangan ini termasuk Adeline.

  Harumi dan anak buahnya yang ikut ddos membanjiri lalulintas komputer terget agar tidak bisa di akses, sebagian anak buah Harumi yang lain terjun langsung ke markas Phonix untuk merekam proses peledakan komputer Phonix agar bisa di saksikan oleh anggota yang berada di markas.

Rekaman pun di siarkan di seluruh monitor yang berada di markas Blood Ocean agar seluruh anggota dapat menontonnya, saat komputer Phonix meledak seluruh anggota Blood Ocean bersorak gembira dengan di iringi tepuk tangan yang meriah.

"Akibat dari cari masalah sama ketua Blood Ocean ya gini" ucap Roy.

"Pesta miss?" Ucap Devan.

"Silahkan" ucap Harumi.

"Baik miss" ucap Anggota Harumi dengan semangatnya.

"Saya akan keluar sebentar" ucap Harumi yang langsung keluar dari ruangan Khusus IT menuju kamarnya untuk berganti pakaian, Harumi mengganti pakaiannya dengan setelan serba Hitam dan membawa tas kecil berisi sebuah batu yang sudah di lapisi kertas, kemudian Harumi pergi keluar dari markas untuk menuju markas Phonix.

Dalam perjalanan menuju markas Phonix banyak anggota Phonix yang beriringan menuju markas mereka untuk membatu ketuanya. Harumi pun ikut dalam rombongan geng Phonix dan sesampainya di markas Phonix ia langsung memarkirkan motornya di tempat yang tidak terlihat dan ia mengendap endap menuju motor anggota Phonix terparkir.

  Harumi pun langsung berjongkok dan mengempeskan ban motor milik anggota Phonix, karena sedang sibuk membantu ketuanya sampai tidak ada yang sadar jika seluruh ban motor kempes akibat Harumi, setelah memastikan semua ban kempes Harumi pun berjalan kembali menuju motornya dan berjalan ke arah markas Phonix karena tadi ia memarkirkan motornya cukup jauh dari markas.

Setelah berada di depan markasnya Harumi pun langsung melempar batu yang ia siapkan tadi ke kaca markas Phonix.

Prakk

Suara kaca pecah.

Kaca markas Phonix pecah Harumi pelakunya namun setelah anggota Phonix mengalihkan pandangannya ke arah belakang tidak ada siapa siapa di sana karena Harumi sudah pulang, hal itu membuat mereka sedikit merinding.

Kemudian salah satu anggota Phonix memungut batu tersebut untuk membaca kertas yang membungkus batu tersebut.

"Gak akan aman" tulisan di kertas tersebut membuat anggota tersebut langsung meremas kertas tersebut.

"Vian, sini" ucap Dimas.
 
Vian adalah anggota Phonix yang meremas kertas tadi ia juga orang yang tadi siang di lempar Helm oleh Harumi.

"Appan tuh Yan?" Ucap Dimas.

"Bukan apa apa, mulai sekarang gak usah berurusan sama Cwe yang tadi hajar lo, dia bahaya" ucap Vian.

"Haha lu takut sama Cwe Yan?" Ucap Dimas dengan tawanya yang menggelegar.

"Bukan gitu, maksud gua-" ucapan Vian terpotong.

"Udah udah, gua gak papa kalian kalo mau pulang pulang aja gak papa ko lagian dah malem" ucap Felix.

"Oke deh lebih baik gua balik dari pada gua berurusan ma tu Cwe" ucap Vian yang langsung pergi dari markas Phonix.




































Hay hay hay jangan lupa vote yaa maksih.....

Harumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang