Dalang permasalahan

884 77 11
                                    


Kring... Kring... Kring...

Bel pulang sekolah berbunyi seluruh siswa berhamburan keluar kelas untuk menuju rumah mereka masing masing namun tidak dengan Harumi, Felix dan Jarvis, karena Jarvis juga benar benar tidak tau siapa orang yang tega melakukan hal ini kepadanya ia sangat penasaran siapa yang di maksud anak buah oleh Harumi dan Felix. Mungkin bukan hanya Jarvis yang penasaran mungkin kaka kaka juga penasaran.

Sesampainya mereka di markas Harumi, Jarvis di buat bingung siapa sebenarnya Harumi, ia merasa sangat familiar dengan bangunan ini, berbeda dengan Felix karena ia memang sudah tau siapa Harumi sebenarnya.

Ketika memasuki markas Jarvis bertambah bingung ia seperti mengenal dan familiar dengan lambang yang di kenakan oleh orang orang yang berada di markas, demi menutupi kebingungannya ia tetap berusaha menetralkan wajahnya agar tidak terlihat bodoh di depan Harumi.

Mereka pun tiba di salah satu ruangan, dengan segera tanpa Ragu Harumi langsung membuka ruangan tersebut dan memperlihatkan si tersangka dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

Ketika melihat tersangka Jarvis langsung terdiam badannya seolah kaku tak bisa di gerakkan, ada sorot mata kekecewaan terpancar di matanya, ia benar benar sakit hati dan ia tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Felix hanya memandang ke arah tersangka dengan tatapan mautnya dan ada gairah untuk membunuh di sana.

"Gua kecewa sama lu" ucap Jarvis lalu pergi meninggalkan ruangan itu, hingga hanya tersisa Harumi dan Felix di sana.

"Hmm gua tunggu di luar ya, siapa tau lu butuh waktu buat berdua" ucap Harumi yang hendak meninggalkan ruangan namun di tahan oleh Felix.

"Gua takut kelepasan" ucap Felix.

"Oke" ucap Harumi seakan mengerti maksud dari perkataan Felix.

Harumi tetap diam di tempatnya dan menunggu Felix hingga selesai.

"Puas lu?" Ucap Felix.

Tersangka hanya diam.

"Seneng?" Ucap Felix lagi.

"Gua gak tau otak lu ada apa nggak tapi kenapa lu tega ngelakuin ini sama kaka gua" ucap Felix.

Bugh

Bugh

Bugh

Felix menonjok tersangka, ia benar benar tidak peduli dengan keadaan tersangka saat ini yang sudah benar benar memperihatinkan.

"Lu ngedadak gak bisa ngomong?" Ucap Felix.

"Sejujurnya gua pengen banget ngebunuh lu pake tangan gua sendiri, tapi gua masih punya rasa kasian gak kaya lu, gua pergi biar Jarvis yang balesin dendam kaka gua" ucap Felix yang langsung pergi meninggalkan ruangan dan di ikuti oleh Harumi.

"JARVIS" ucap Harumi ketika melihat Jarvis yang berada tak jauh dari ruangan tadi, terlihat raut kekecewaan terpancar jelas di matanya, Jarvis terduduk dengan memijit pangkal hidungnya.

"Sana gih, siapa tau lu punya hadiah buat dia" ucap Harumi.

"Gua gak tega" ucap Jarvis.

"Tapi lu harus" ucap Harumi.

"GUA GAK TEGA HARU" ucap Jarvis meneriaki Harumi.

Bugh

Bukanya takut Harumi justru malah menonjok Jarvis.

"Sadar gblk, lu hampir bunuh kaka nya Felix, ini saat yang tepat buat lu bales, dan lu bilang gak tega, heh gblk dia aja tega ngehsut lu, biar ngebunuh kaka Felix terus dia juga yang ngebunuhnya, lu gak sadar kalo dia lebih jahat dari yang lu bayangin" ucap Harumi.

"Tapi dia keluarga gua" ucap Jarvis.

"Mental gini gak cocok jadi ketua" ucap Harumi.

"DEVAN, MULAI BESOK DIA BUKAN KING KALIAN LAGI, KASIH TAU KE SEMUA ANGGOTA DAN KELOMPOK KELOMPOK LAIN BIAR MEREKA TAU" teriak Harumi menggelegar ke seluruh markas membuat Jarvis terdiam, bukan kah jabatan ini yang menjadi sumber utama permasalahan, tapi di lain sisi Jarvis tidak mau kehilangan Jabatannya, ia benar benar bingung sekarang.

"Gak usah pandang bulu deh, gua aja yang kill kalo lu nyesel karena gak sempet ketemu dia untuk terakhir kalinya itu di luar tanggung jawab gua" ucap Harumi yang langsung kembali masuk ke dalam ruangan.

"Bodoh lu" ucap Felix.

"Dia udah ngabisin orang yang gua sayang, dia harus dapet balesnnya" ucap Jarvis dengan wajah yang berubah menjadi emosi.

Dengan segera Jarvis masuk ke ruangan tersebut, ketika ia masuk ia melihat Harumi yang hendak menembakkan pelurunya ke arah tersangka.

"Biar gua" ucap Jarvis.

Harumi hanya memberikan senyum devilnya.

"Lu bener bener bikin gua kecewa" ucap Jarvis.

Dor

Dor

Dor

Dor

4 tembakan dari Jarvis lolos mengenai tubuh tersangka.

"So..sorry" ucap Tersangka dengan lirihnya.

"Gua juga, makasih dah jadi sahabat dan keluarga gua Irvan" ucap Jarvis lalu pergi meninggalkan ruangan.

"Kuburin dia dengan baik" ucap Harumi lalu pergi mengikuti Jarvis.

"Dah sore kalian balik gih, dah gak butuh gua" ucap Harumi.

Jarvis dan Felix hanya memberikan tatapan datar mereka.

"Kagak elah canda, sono balik dah sore besok gua kasi tau di mana makamnya Irvan" ucap Harumi.

"Thank buat hari ini" ucap Felix.

"Iya sans, sono balik" ucap Harumi dengan mendorong tubuh Jarvis dan Felix.



































Hay hay hay jangan lupa vote yaaa makasih....


Harumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang