Cokelat

957 83 8
                                    


Harumi pun kembali menuju meja tema temannya tak lupa dengan tangan yang menjinjing paper bag berisi cokelat.

"Hai gaes Harumi balik" ucap Harumi.

"Lu curang kan?" Ucap Bastian.

"Enak aja kagak" ucap Harumi.

"Boong dosa" ucap Arya.

"Yaudah kalo gak percaya" ucap Harumi.

"Kan kita cuma memastikan" ucap Ridwan.

"Ya kalian kek nuduh gua curang gitu" ucap Harumi.

"Udah udah Gak usah debat" ucap Aldo.

"Yaudah kalo gitu kita balik" ucap Arya.

"Kuy, langsung markas TM aja ya" ucap Harumi.

"Emang lu tau markas TM?" Ucap Bastian.

"Lu gak tau kalo gua kenal dan udah deket banget ama Arya?" Ucap Harumi.

"Sans aja, dia kagak bakal nyasar ko" ucap Arya.

"Yaudah awas jan curang kalian semua" ucap Harumi.

"Iya kagak bakal" ucap Arya dkk bersamaan.

"Yaudah yok, bolos" ucap Harumi yang langsung pergi meninggalkan Arya dkk.

Harumi berjalan dengan santai ke arah pintu rahasia yang berada dibelakang sekolah untuk mengambil motornya yang tadi ia titipkan ke warung.

Saat di warung Harumi melihat sekumpulan anggota Phonix sedang berkumpul ada Felix juga di sana, Felix sedang duduk dan di sampingnya ada Tasya yang bersandar ke Felix, tapi Felix tidak risih. Karena tidak ingin berlama lama di tempat tersebut Harumi pun ke warung untuk mengambil helm nya.

"Bi Helm" ucap Harumi kepada bibi pemilik warung.

"Ini neng" ucap Bibi dengan memberikan Helm full face milik Harumi.

"Oh ini yang tadi nyiram Queen kita" ucap salah satu anak Phonix yang berjalan mendekat ke arah Harumi, namun Harumi hanya menatapnya datar.

"Cantik juga" ucap anak tersebut dengan mencolek dagu Harumi.

Harumi yang tidak suka dengan perbuatan anak tersebut dengan langsung mencengkeram tangan anak tersebut dengan keras.

"Aww, kuat juga ternyata" ucap anak itu.

Harumi hanya memberikan senyum devilnya ke  anak tersebut.

"Lu cari masalah" ucap Harumi yang langsung melepaskan tangan anak itu.

"Berani banget lu sama gua" ucap anak itu seolah menantang.

"Lu nantang gua?" Ucap Harumi dengan wajah yang masih datar.

"Kenapa lu takut?" Ucap Anak itu.

"Dimas Dimas tangan kanan Phonix yang baru di angkat tadi aja udah belagu, bukanya gua takut cuma gua gak mau buang tenaga gua cuma buat layanin manusia kaya lo" ucap Harumi yang membuat anggota Phonix terkejut karena mengetahui posisi Dimas sebagai tangan kanan padahal sudah di rahasiakan.

"Lo bener bener" ucap Dimas dengan melayangkan tanganya.

Plak

Harumi di tampar oleh Dimas, semua anak Phonix terkejut termasuk Felix yang dari tadi diam saja.

"Hehe Phonix lucu yah" ucap Harumi yang tadinya tersenyum meremehkan kini menjadi datar.

  Harumi melemparkan Helm nya ke anak yang sedang berjalan berniat untuk memisahkan mereka, karena akan itu takut Harumi di habisi oleh Dimas.

Bruk

Suara helm Harumi yang di lempar ke anak yang hendak memisahkannya.

"Gak usah ada yang ikut campur" ucap Harumi yang membuat anak tersebut mengurungkan niatnya untuk memisahkan Harumi dan Dimas.

Bugh

"Lu kaya Cwe" ucap Harumi dengan menonjok Dimas.

Dimas yang tak terima pun langsung bersiap untuk menghajar Harumi.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Perkelahian antara Harumi dan Dimas pun semakin memanas, wajah Dimas sudah babak belur akibat Harumi, karena takut Harumi dan Dimas kenapa napa Felix pun berniat untuk memisahkan mereka.

Sleb

Belum sempat Felix berjalan sebuah pisau menancap persis di samping telinga Felix, mungkin jika Felix bergeser maka pisau tersebut sudah tertancap di kepalanya.

"Gua bilang gak usah ada yang ikut campur" ucap Harumi dengan sorot mata uang tajam ke arah Felix.

  Bugh

Dimas menonjok Harumi saat Harumi lengah dan tonjokan tersebut membuat bibir Harumi sedikit mengeluarkan darah karena sobek.

Bugh

Harumi menonjok Dimas dengan sangat kencang hingga Dimas oleng dan pingsan, setelah memastikan Dimas benar benar pingsan Harumi pun berjalan mendekati Felix untuk mengambil pisaunya.

"Lain kali gak usah cari gara gara sama gua" ucap Harumi dengan nada dinginnya dan melihat ke arah Tasya yang sedang merekam aksinya saat berkelahi dengan Dimas.

"Nyali lo lebih gede dari Dimas" ucap Harumi kepada Tasya dan langsung merebut ponsel Tasya.

"Balikin ponsel gua" ucap Tasya namun Harumi tidak menggubrisnya.

  Harumi mengambil memory card milik Tasya dan memasukkannya ke dalam saku baju kemudian membanting ponselnya hingga retak setelah layarnya retak Harumi menginjak ponsel tersebut hingga Lcd ponsel tersebut lepas dari casing.

"Maaf ke injek" ucap Harumi santai.

  Dengan santainya Harumi kembali ke motornya kemudian berbalik untuk menatap seluruh anggota Phonix.

"Kalian udah cari gara gara sama gua, Phonix gak akan tenang sebelum minta maaf sama gua, hati hati dari sekarang oke bye" ucap Harumi dengan senyum manis di akhir.

"Mulai saat ini kalian punya masalah sama gua, dan hidup kalian gak akan aman, karena kalian udah cari masalah sama orang yang salah" ucap Harumi.

"Oh ya satu lagi urus tangan kanan lo yang gak berguna itu" ucap Harumi yang langsung pergi dari warung dengan kecepatan penuh.




































  Hay hay hay jangan lupa vote yaa makasih...

Harumi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang