Satu tahun telah berlalu Harumi menjalankan hari harinya seperti biasa tidak ada hal hal aneh yang terjadi seperti penyerangan di sekolah secara mendadak, mengurang nya kasus bullying dan lain sebagainya.Pahit manisnya masa sekolah sudah ia lewati bersama teman temannya, mulai dari party, Ddos, tawuran, bolos, kehilangan seseorang yang sangat di cintai. Ia sudah melewati itu semua tentu saja dengan semua orang yang ia sayangi.
Saat ini perpisahan sekolah sudah selesai sisanya semua murid berpesta untuk merayakan kelulusan mereka, seluruh murid menari di iringi dengan musik hip hop, semuanya berpesta bahkan Harumi juga ikut namun ia lebih memilih menjadi DJ dari pada ikut menari di tengah tengah murid ia pasti akan terhimpit mengingat badannya yang tidak terlalu kecil itu.
"HARU" ucap Jarvis sedikit teriak karena volume musik yang kencang membuat suaranya tidak terdengar.
Karena suaranya tidak terdengar Jarvis pun mendekat ke arah Harumi yang sedang berganti profesi menjadi DJ.
"IKUT GUA" ucap Jarvis sedikit teriak.
"HAA?" Ucap Harumi dengan teriak.
"IKUT GUA" ucap Jarvis lagi.
"PERUT GUA? PERUT LU KENAPA?" ucap Harumi tak kalah kencang.
Huftt
Jarvis menghembuskan nafasnya dan menarik Harumi ke belakang panggung.
"APA" ucap Harumi masih teriak.
"IKUT GUA DULU" ucap Jarvis dengan menarik Harumi ke luar gedung.
Sesampainya mereka di taman belakang gedung, Harumi langsung duduk di salah satu bangku taman yang ada di sana.
Jarvis pun ikut duduk di samping Harumi.
"Ada apa?" Ucap Harumi To the point.
"Gua mau ngomong serius" ucap Jarvis.
"Lu mau ngelamar gua? Kagak, kagak, gua kagak mau di lamar kek gini" ucap Harumi.
Tak
"Gua gak mau lamar lu elah, ke gr an lu" ucap Jarvis dengan menyentil dahi Harumi.
"Ooo kirain" ucap Harumi.
"Makanya jangan kepedean jadi orang" ucap Jarvis.
"Eh gua gini karena gua gak mau di lamar dengan konsep gada modal gini" ucap Harumi.
"Iya dah iya, nanti gua lamar lu yang agak elitean dikit" ucap Jarvis.
"Serah lu dah, btw lu ngajak gua ke sini ngapain? Awas aja lu kalo kagak berfaedah" ucap Harumi dengan wajah dinginnya.
"Gua... Gu... Gua mau nanya waktu itu ko lu bisa tau kalo gua King? Dan gua mau tanya kenapa lu bisa masuk markas Blood Ocean, karena setau gua yang bisa masuk ke markas itu gak sembarang orang, gua yakin lo pasti bukan orang biasa" ucap Jarvis.
"Lu cuma mau nanya itu?" Ucap Harumi.
"Ya soalnya gua penasaran, gua mau nanya kemaren kemaren tapi gua takut lu malah ngejauh dari gua" ucap Jarvis.
"Ooo yaudah dari pada lu penasaran terus yaudah gua kasih tau, gua itu orang biasa, gua makan nasi minum aer biasa kan" ucap Harumi.
"Serius Ru" ucap Jarvis.
"Wkwkwk iya dah, jadi gua orang yang ngelantik lu, dah ya gua balik mau nge DJ lagi bye" ucap Harumi yang langsung pergi meninggalkan Jarvis.
Sedangkan Jarvis ia masih terdiam di tempat ia masih mencerna kata kata Harumi tadi.
"Dia yang ngelantik?" Gumam Jarvis dengan raut wajah yang bingung.
"Eh berarti dia" ucap Jarvis setelah menyadari arti kata kata Harumi.
"Haruu tunggu" ucap Jarvis yang langsung berdiri dari duduknya dan mengejar Harumi untuk di mintai penjelasan.
Yeyeyeee Bonchap nya jadi juga, sebelumnya maaf aku lagi banyak banyaknya ujian jadi baru bisa up sekarang maaf yaa....
Oh ya jangan lupa vote...
KAMU SEDANG MEMBACA
Harumi (END)
Teen FictionBughhhhhh "Kalo mau gua mati gak gini caranya" Bughhhhh "Namanya juga manusia ya pasti lupa" "Sangat di sarankan untuk membaca Angel of darkness nya terlebih dahulu, agar mengerti dengan alur ceritanya"