"Kau memang bajingan!" Aldi menghajar Calvin berkali-kali hingga kegaduhan itu harus dilerai oleh tetangga apartemen yang mendengarnya.
"Rey-maafkan, aku tidak mengira jika Laras berbuat demikian, aku benar-benar tidak tahu ke mana dia pergi," katanya saat kembali menerima pukulan itu.
Calvin tidak berusaha membalasnya, dia hanya menghindar. Akhirnya tubuh Aldi merosot ke bawah, setelah Calvin terkapar di lantai apartemen.
"Kenapa kau selalu mengganggu kami, apa salah kami??!!" teriak Aldi. Orang-orang di sekitar kembali menenangkannya. Sesaat dia berdiri, "Jika sampai terjadi sesuatu pada Laras, aku akan membunuhmu!" katanya seraya berlalu pergi.
Hatinya sangat sakit. Dia tidak tahu lagi ke mana harus mencari istrinya. Aldi kini berada di sebuah café di temani Ethan dan Paris. Dia menceritakan kepergian Laras. Dirinya benar-benar kacau.
Ethan menyarankan agar menyewa seorang detektif guna melacak keberadaan istrinya. Mungkin cara itu bisa ditempuh. Aldi teringat, Laras memiliki rekening serta kartu kredit yang setiap bulan dia yang membayarnya.
Dia akan menempuh cara yang disarankan sahabatnya. Ethan memberikan nomer ponsel seorang detektif yang handal. Aldi segera menghubungi. Dia mengatur jadwal untuk bertemu. Waktu yang disepakati adalah esok hari.
Ia lega, setidaknya upaya untuk mencari istrinya bisa sedikit terobati dengan menyewa seorang detektif.
Malam itu, Aldi mengunjungi kantor polisi. Dia melaporkan bahwa Laras telah hilang meski dia tahu istrinya pergi meninggalkannya. Polisi memberinya nomer laporan, ia disuruh menunggu sekitar dua minggu hingga kasus itu diselidiki.
Aldi mengumpat dalam hati, dua minggu terlalu lama. Ia memutuskan mencari Laras dengan caranya. Aldi mengajukan cuti selama dua minggu. Dia tidak akan tinggal diam dalam menghadapi masalah.
Beruntung, pihak universitas memahami permasalahannya. Teman-temannya banyak memberi dukungan. Aldi juga telah menceritakan mengenai perginya Laras pada orangtua dan saudaranya yang berada di Indonesia.
Entah mengapa, firasatnya mengatakan Laras tidak berada di sana. Nalurinya mengatakan Laras berada di sebuah negara yang dia sendiri tidak tahu ada di mana. Sean, detektif yang dia sewa mulai mencari keberadaan istrinya.
***
Laras tiba di sebuah apartemen sederhana. Kendati tidak sebesar apartemen yang mereka tempati di Massachusetts, namun tempat itu memberinya kenyamanan.
Kamarnya hanya satu, namun tidak masalah. Dia bertekad menjalani hidupnya yang baru. Laras telah mengembalikan seluruh uang yang telah Aldi berikan padanya.
Dia juga membayar pinalti yang diberikan agency tempatnya bernaung dengan jumlah yang lumayan besar. Semuanya rela dia tinggalkan demi ketenangan dan kebahagiaan hidup orang yang disayangi. Dia juga menutup rekening dan mengganti nomer ponselnya.
Satu-satunya media untuk menghubunginya adalah email. Laras tidak berniat untuk melihat balasan email dari Aldi. Membuka dan membacanya akan menorehkan luka yang saat ini masih menganga.
Walau pahit dan sulit, dia akan mencoba. Dia memutuskan memulai hidupnya di Swiss. Sebuah negara yang masih ada di belahan benua Eropa. Laras memandang indahnya kota Swiss di malam hari serta lalu lalang kendaraan. Ia tersenyum getir.
***
PAGI itu Laras terbangun, sinar matahari menerobos masuk melalui jendela apartemennya. Sesaat dia tersadar, sekelilingnya begitu sunyi. Sepi seakan membunuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNALDI, The Man Who Will Fight For My Honor
Romance[🔥WARNING 21+] Dia sangat mencintai istrinya. Cinta yang tulus dan murni seluas samudra. Tapi, ketika istrinya mengkhianati masihkah ada kata maaf darinya? Ujian cinta baru mereka hadapi setelah menikah. Akankah mereka bisa melalui segala prahara d...