Selama dua minggu, mereka merasakan bahagia yang tak terkira. Masa pendekatan yang panjang serta cara mendapatkan Laras yang sulit membuat lelaki itu sangat menjaga dan menyayanginya. Dia benar-benar jatuh cinta pada gadisnya.
Tibalah saat mereka pergi melihat pertunjukkan MotoGP. Aldi bersabar menunggu Laras yang masih ada di kamarnya. Lelaki itu mengenakan kaus berwarna biru dongker dengan celana jeans berwarna hitam.
Laras keluar dengan mengenakan celana jeans dengan kaus ketat tanpa lengan berwarna hitam. Aldi tersenyum melihatnya.
Tubuh Laras sangat menggoda dengan bokong padat serta dada aduhai yang membuat seluruh mata lelaki hari itu tak lepas darinya.
Saat tiba di area, suasana sudah riuh redam. Para bikers tengah bersiap. Aldi yang mengenakan kacamata hitam, memeluk Laras dari belakang sambil memberikan semangat pada rider jagoannya.
Saat acara dimulai, tepuk tangan para penonton memberi semangat. Deru mesin motor memecah keramaian. Laras tahu, Aldi menyukai motor besar, karena itu dia berupaya menemani selagi ada kesempatan.
Jagoannya yang berasal dari Itali berada di posisi dua, namun tidak membuatnya patah semangat.
Penonton menyaksikan lap demi lap yang mereka lalui dengan berdebar. Pertandingan berjalan seru dengan persaingan sengit antar pembalap. Seluruh mata tertuju ketika lap terakhir berjalan.
Napas mereka seakan berhenti dan teriak para penonton yang didominasi kaum adam itu bersorak sorai ketika jagoan mereka memenangi pertandingan. Aldi mencium pipi Laras ketika jagoannya menang.
Aldi diajak bersalaman dengan lelaki dari Swiss yang berada di sampingnya saat biker yang menjadi jagoan mereka menang. Lelaki itu turut membawa kekasihnya. Laras bertukar senyum dengan kekasih lelaki itu.
Dia memperkenalkan diri bernama Vladimir. Sesaat, lelaki itu terpana melihat Laras, kemudian ia bisa menguasai diri. Aldi yang merasa kekasihnya dikagumi lelaki lain sedikit cemburu.
Dia meraih pinggang Laras yang langsing seakan menunjukkan kepada lelaki yang ada di sampingnya bahwa Laras adalah miliknya.
Wajah serta tubuh Laras memang menggoda, bahkan teramat menggoda untuk lelaki manapun termasuk lelaki Eropa. Tak lama mereka berpisah. Aldi tidak melepaskan sedikitpun genggaman tangannya.
Di keramaian, ia mendengar nama Laras disebut seseorang. Mereka spontan menoleh. Rupanya Calvin yang memanggil. Seketika darahnya memanas mengingat dengan siapa dia berhadapan.
Namun Calvin tidak mempedulikan. Ia segera menjabat tangan Laras, Aldi menarik tangan gadis itu agar terlepas dari jabatan tangan lelaki itu.
Calvin yang menyadari, segera mengatakan bahwa dirinya tidak perlu takut karena dia tidak berniat mengganggu dan hanya ingin bersalaman dengan Laras.
Saat itu Calvin datang bersama teman-temannya. Aldi tidak kalah sinis memberi peringatan bahwa saat ini Laras adalah kekasihnya. Calvin bisa menguasai diri.
Dengan terus terang dia mengatakan masih mencintai Laras dan tidak akan berhenti mencintainya kendati mereka sudah menikah sekalipun. Tangan Aldi terkepal, Laras yang melihatnya segera membawa pergi kekasihnya. Sebelum beranjak, Calvin memperingatkan bahwa lelaki itu saat ini berada di negaranya.
Aldi tidak peduli, karena saat ini dia sedang menuntut ilmu dan mengasihani Calvin yang tidak mungkin bisa ke Indonesia karena telah di deportasi oleh pemerintah Indonesia.
Calvin terdiam teringat masa di mana ia di deportasi karena tersangkut kasus dengan mereka.
Dalam perjalanan, mereka terdiam. Aldi masih dengan sisa amarah yang berada di dadanya. Dia menyesali mengapa harus bertemu dengan dua lelaki yang menggoda kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNALDI, The Man Who Will Fight For My Honor
Romance[🔥WARNING 21+] Dia sangat mencintai istrinya. Cinta yang tulus dan murni seluas samudra. Tapi, ketika istrinya mengkhianati masihkah ada kata maaf darinya? Ujian cinta baru mereka hadapi setelah menikah. Akankah mereka bisa melalui segala prahara d...