Mereka tiba di airport pukul tujuh malam. Seluruh tubuh Laras terasa lemas saat dalam perjalanan, kendati dirinya tidak melakukan hubungan intim, tenaga yang terkuras seolah melakukannya.
Aldi begitu mahir memuaskannya. Dia sampai kewalahan melayani keinginan kekasihnya, Laras mengakui Aldi sangat hebat. Mungkin itu salah satu hal yang membuat Catherine terus mengejarnya.
Aldi tidak sedikit pun melepas genggaman tangannya. Pesawat akan take off dua jam lagi dengan tujuan Malaysia. Laras menyandarkan wajahnya di dada lelaki itu. Tangan kiri Aldi mendekap bahu kirinya, sejujurnya dia enggan berpisah dari Aldi.
Dia benar-benar telah jatuh cinta pada lelaki itu. Saat waktu menunjukkan pukul sembilan malam, mau tidak mau ia harus pamit pada kekasihnya.
Mereka berdiri di sudut ruangan, Aldi berpesan agar menjaga diri, dia berjanji akan mengurus segala keperluan pernikahan mereka. Laras mengangguk berkali-kali tanda mengerti.
Aldi menciumnya dengan mesra. Ciuman itu adalah ciuman terlama yang mereka lakukan, entah mengapa Aldi seakan enggan berpisah. Aldi melepas Laras dengan tatapan nelangsa.
Dia harus bisa, Laras seakan memberinya kekuatan. Pelukan yang mereka lakukan semakin memperkuat ikatan di antara mereka. Laras selalu menjadi penumpang terakhir dalam menaiki pesawat.
Sebelum benar-benar menghilang, gadis itu melambaikan tangannya. Aldi masih terpaku di tempatnya. Diam membisu sesaat setelah Laras benar-benar pergi.
Rasa kehilangan seketika menyeruak, namun dia menguatkan diri bahwa rasa itu hanya bertahan enam bulan sebelum mereka benar-benar resmi menjadi suami istri.
***
LARAS tiba di Malaysia keesokan harinya pada pukul empat sore. Jadwal fashion shownya pukul tujuh malam. Beruntung, pesawat tiba sesuai ekspektasi. Kendati lelah mendera, ia berusaha profesional.
Gadis itu tiba di tempat tujuan menggunakan taksi. Tiba di sana, dirinya bertemu dengan teman-temannya yang sedang di makeup. Mereka menyambut Laras yang baru tiba dari Amerika itu dengan godaan. Claudia dan Nadeera intens menggodanya jika dirinya terlihat lelah setelah dari Amerika.
Mereka menggodanya dengan sebutan habis 'honeymoon.' Laras tersenyum acuh. Mereka makin terkejut ketika melihat pada jari manis Laras tersemat cincin berlian yang berkilauan.
Stephanie menanyakan apakah itu artinya Laras telah dilamar? Gadis itu tersenyum. Mereka mengartikan senyuman itu dengan kata 'Iya.' Mereka senang dan bertanya kapan rencana pernikahan. Jika tidak ada aral Laras mengatakan sekitar enam bulan lagi.
Mereka memberi semangat. Demi turut senang. Mereka memeluk gadis itu sebagai tanda mereka turut merasakan bahagia. Laras berpesan agar jangan memberitahu pada media.
Fashion show saat itu berlangsung sukses. Para model membawakan busana tradisional Indonesia. Acara selesai pukul sepuluh malam. Rombongan kembali ke hotel. Laras sekamar dengan Demi. Wajah lelah terlihat jelas, Demi menatapnya iba sekaligus bangga.
Kendati masih jetlag, ia dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Demi menuju kamar mandi guna membersihkan diri lebih dulu, ia memberi kesempatan pada Laras untuk beristirahat.
Gadis itu menyandarkan tubuhnya pada sofa empuk yang ada di kamar hotel. Matanya terpejam, rasa lelah tak terkira. Setengah jam kemudian, dia tersadar. Laras membersihkan wajah selanjutnya menuju kamar mandi.
Keesokan harinya para model shopping di KLCC. Pada satu kesempatan, Aldi menghubunginya. Laras menceritakan bahwa acara semalam berjalan lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNALDI, The Man Who Will Fight For My Honor
Romans[🔥WARNING 21+] Dia sangat mencintai istrinya. Cinta yang tulus dan murni seluas samudra. Tapi, ketika istrinya mengkhianati masihkah ada kata maaf darinya? Ujian cinta baru mereka hadapi setelah menikah. Akankah mereka bisa melalui segala prahara d...