9

195 57 7
                                    

PAGI itu Laras terbangun dengan berita yang kurang menyenangkan. Stephanie memberitahu melalui telepon bahwa Aldi semalam baru saja berdansa dengan seorang gadis lain di sebuah night club.

Stephanie menunjukkan link berita itu. Laras membuka link tersebut dan benar saja, dia melihat foto kekasihnya tengah berdansa dengan gadis yang lebih muda dari dirinya. Rambutnya cokelat tua keemasan. 

Jika diperhatikan, gadis itu berwajah campuran seperti dirinya. Berita itu sangat memojokkan Aldi, membuat Laras seperti dihantam palu gada.

Benarkah Aldi telah mengkhianatinya? Benarkah Aldi tidak setia lagi padanya? Benarkah itu semua? Beberapa hari ini, mereka memang jarang bertemu, Laras kini tengah sibuk melakukan pemotretan untuk sebuah iklan

Aldi juga tengah sibuk menjalankan proyek perusahaan alat berat orangtuanya yang berada di Papua hingga tidak memungkinkan mereka untuk bertemu. Lelaki itu kini juga jarang menghubunginya. Hanya sesekali saja.

Jika dihitung, total hampir satu setengah bulan dia tidak bertemu dengan lelaki itu. Mungkinkah dalam kurun waktu itu Aldi berpaling darinya? Hati kecilnya mengatakan tidak, namun kenyataan berkata lain. 

Berbagai pikiran bercampur memenuhi kepalanya. Pertanyaan-pertanyaan itu datang silih berganti menghantuinya. Saat ini dirinya tengah berada di Manado.

***

Laras duduk di tepi ranjang dan merebahkan tubuhnya. Matanya menatap langit-langit kamar hotel. Pikirannya melayang pada masa indah mereka.

Saat di mana Aldi tengah berjuang mendapatkannya, di mana ia menegaskan pada Calvin agar menjauh darinya karena dia telah menjadi kekasihnya, saat ia menegaskan pada Catherine bahwa dialah yang berada dalam hatinya.

Lelaki itu memang telah memberi warna tersendiri dalam hidupnya. Selama mengenal dirinya tidak pernah sedikitpun Aldi menyakitinya, dia sangat menjaga dan melindunginya.

Mungkinkah saat ini Aldi mulai bermain api? Laras pernah mendengar berita bahwa Aldi seorang playboy. Namun hati kecilnya mengatakan dia tidak seperti itu.

Lelaki itu pernah mengatakan seandainya cap playboy melekat dalam dirinya dikarenakan proses pencarian yang harus dia lalui, jika di tengah jalan banyak menemukan ketidakcocokan untuk apa dipertahankan. 

Begitulah alibi yang dia dengar dari lelaki itu. Semua bisa dia pahami dan mengerti hingga dia percaya. Termasuk ketika lelaki itu menunjukkan foto beberapa mantan kekasihnya. Mantan kekasihnya tidak bisa dihitung dengan jari. Sebagian besar berasal dari Eropa. 

Yang menjadi kekasih Aldi yang berdarah Indonesia hanya dirinya dan Catherine. Selebihnya, ada yang berasal dari Jerman, Russia, Paris, Amerika dan masih banyak lagi.

Seluruh gadis yang berasal dari benua Eropa itu memiliki paras yang rupawan. Laras angkat jempol untuk selera yang Aldi miliki dalam memilih wanita.

Pikirannya tidak bisa tenang, tekadnya saat ini akan minta penjelasan dari lelaki itu. Laras terus menatap wajah gadis yang berdansa dengan Aldi. Gadis itu sangat cantik dengan rambut panjangnya.

Wajahnya manis, dengan hidung mancung dan dagu belah seperti Aldi. Siapa dia? Akhirnya Laras tidur dengan rasa penasaran yang belum terjawab. Inikah rasanya cemburu?

***

Hari itu dirinya tiba di rumah sekitar pukul lima sore setelah pesawat dari Manado yang membawa dirinya tiba di Jakarta pukul tiga sore. Rasa lelah menghampiri.

Setelah meletakkan seluruh barang bawaannya dia menuju kamar mandi. Air shower terasa segera menyentuh tubuhnya. Rasa segar langsung terasa dikulitnya. 

REYNALDI, The Man Who Will Fight For My HonorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang