30

155 11 0
                                    

"Besok aku libur, kita jalan-jalan," katanya sambil terus memperhatikan jalan raya yang tampak kecil di bawah sana. Laras menoleh dan merasa bahwa Aldi sengaja melakukan hal itu karena dalam dua hari ke depan dia akan kembali pulang.

"Kau tak harus melakukan hal ini Al," katanya menjelaskan.

"Tidak mengapa Sayang, beberapa minggu ini kau sudah cukup menemaniku. Aku ingin mengajakmu ke Las Vegas dan New Orleans."

Laras tersenyum bahagia, dia merasa lelaki itu begitu memanjakannya. Liburannya ke Amerika kali ini sangat menyenangkan, ada banyak kenangan telah tercipta bersamanya, semua begitu indah dan begitu menyenangkan.

"Hari ini kuliahku selesai sore, aku akan memberitahu dirimu setelah selesai." Laras mengangguk, baginya dia sudah mengerti. Hari ini dia berencana akan mengunjungi sebuah mal di kota itu.

Dia juga ingin membeli beberapa bingkisan untuk teman-temannya di tanah air. Laras mengatakan hal itu pada Aldi, kemudian lelaki itu memberikan sebuah amplop putih.

Laras bertanya mengenai isinya, Aldi mengatakan bahwa uang itu untuk membeli oleh-oleh. Awalnya, Laras menolak, namun Aldi bersikeras. Akhirnya dia menyerah.

"Aldi..." panggilnya.

Aldi yang tengah bersiap turun, menoleh padanya.

"Ya..." katanya.

Kemudian tanpa perkataan lagi, Laras mencium pipi kanan lelaki itu seraya mengucapkan kata, 'terima kasih.' Aldi tersenyum. Ia melambaikan tangan setelah menutup pintu mobil.

Mobil itu menuju sebuah pusat perbelanjaan. Laras memarkir mobil sport itu, lalu turun dan berjalan menuju mal.

Gadis itu melihat megahnya pusat perbelanjaan kota Massachusetts. Dia berjalan menuju sebuah butik di mana terdapat beberapa gaun yang sangat mengagumkan.

Seorang penjaga toko menyapanya, dia melayani Laras dengan baik, berusaha menjawab pertanyaannya. Laras merasa tertarik dengan sebuah gaun berwarna hitam nan elegan.

Bahannya terbuat dari sutra halus dengan model one shoulder. Laras disarankan mencoba gaun itu, seorang penjaga wanita tampak membantunya. Dia menanyakan dirinya berasal dari mana, Laras menjelaskan dirinya berasal dari Indonesia.

Penjaga itu mengatakan apakah benar jika dirinya berasal dari Asia, sebab dirinya tidak seperti wanita Asia. Laras berkata bahwa dirinya memang berdarah campuran, yang setengah darahnya berasal dari Jerman.

Penjaga itu sekarang mengerti bahwa Laras berdarah campuran yang artinya ia tidak salah menerka.

Setelah selesai, Laras melihat pantulan dirinya di cermin setelah mencoba gaun tadi. Dirinya tampak cantik dan anggun. Akhirnya Laras memutuskan membeli gaun tersebut.

Tentu saja dengan uangnya sendiri. Dia tidak ingin memanfaatkan uang pemberian Aldi guna membeli keperluan pribadi. Uang yang Aldi berikan akan dia pergunakan untuk membeli buah tangan untuk temannya.

Laras melanjutkan perjalanannya ke mal tersebut. Dia membeli beberapa potong pakaian, beberapa pasang sepatu dan tas, gantungan kunci, jam tangan serta beberapa kosmetik sebagai oleh-oleh.

Saat akan membayar, dia terkejut saat Aldi memberinya begitu banyak uang dollar dalam amplop. Bahkan saat Laras sudah membelanjakan banyak untuk oleh-oleh, uang itu masih tersisa.

Saat waktu menunjukkan pukul dua siang, dia menuju sebuah restoran. Ia duduk di pojok sebuah ruangan. Memesan menu dan mulai menikmatinya.

Aldi berpesan padanya, agar tidak perlu menunggunya, karena hari itu jadwalnya padat. Laras menikmati menu yang dia pesan sambil tetap berhubungan dengan Aldi melalui whatsApp.

Lelaki itu menanyakan dirinya sedang berada di mana, Laras menjelaskan saat ini sedang berada di sebuah mal dan sedang makan siang. Tak lama, Aldi menghubunginya melalui video call.

Mereka tersenyum, Aldi memperhatikan beberapa belanjaan gadis itu di sekelilingnya. Laras menanyakan apakah dirinya telah makan siang, Aldi mengatakan bahwa dirinya sudah makan siang dengan beberapa teman-teman kampusnya.

Jadi, Laras tidak perlu mengkhawatirkan. Aldi mengatakan dirinya selesai kuliah pukul empat sore yang artinya dua jam lagi. Laras mengangguk tanda mengerti. Kemudian telepon berakhir.

Saat Laras sedang melanjutkan makan siang, dia tidak menyangka dengan kehadiran seseorang yang tiba-tiba saja duduk di hadapannya. Matanya terpaku dengan kehadiran lelaki yang kini tengah duduk di depannya.

***
Lembayung Senja
6 November 2020

REYNALDI, The Man Who Will Fight For My HonorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang