Satu bulan kemudian, berkas laporan diproses. Tak lama, Calvin ditangkap di kondominiumnya atas pelaporan tersebut. Dia tidak menyangka Laras melakukan hal itu. Dia tahu, Aldi berada di belakangnya. Calvin menyiapkan pengacara untuk menampik semua tuduhan.
Star Group sangat kecewa atas apa yang telah dilakukannya. Calvin merasa ciut menghadapi kasusnya di negara orang. Dia menceritakan seluruh kejadian yang menimpanya pada pengacaranya, semua dilakukan tanpa rencana.
Tujuannya hanya berbicara pada Laras dan meminta maaf, namun gadis itu membuatnya hilang kendali hingga timbul niat yang dulu pernah dia lakukan. Saat itu, Calvin tidak sengaja menceritakan kejadian dua tahun lalu. Pengacaranya terkejut, dia mengatakan akan berat untuk lolos dari tuduhan tersebut, apalagi atas kasus sebelumnya.
Namun Calvin mengatakan Laras tidak menyinggung kasus sebelumnya, dia hanya memperkarakan kejadian ini. Pengacaranya mengultimatum agar jangan membahas kasus sebelumnya. Sebab jika dia membahasnya, maka kecil kemungkinan dia bisa memenangkan perkara ini.
***
Hari itu adalah sidang perdana atas kasus yang menimpa Laras. Gadis yang kembali bertemu Calvin tampak menguatkan hati. Walau dia sangat tidak ingin bertemu kembali dengan laki-laki itu, dia harus bisa.
Sebagai korban, dia menceritakan semua kejadian. Dia juga mengatakan bahwa sebelumnya dia menjalin kasih dengan laki-laki itu di Amerika. Namun, tidak menyinggung peristiwa sebelumnya.
Aldi berusaha menguatkannya melalui anggukan dan tatapan. Dia yakin, gadisnya bisa. Dengan terbata-bata dan hampir menangis Laras menceritakan semua. Saat itu, keadaan rumah sepi karena dua asisten rumah tangganya sedang pergi keluar guna membeli kebutuhan rumah tangga.
Pintu depan terkunci, rupanya Calvin masuk melalui garasi yang tidak terkunci. Dia mendapati Laras berada di lantai dua yang saat itu tengah berada di kamarnya. Laras tampak terkejut mendapati Calvin telah masuk ke kamarnya. Dia berteriak dan menyuruh Calvin pergi.
Awalnya Calvin berusaha menenangkannya, dia menceritakan kedatangannya untuk minta maaf. Laras mengatakan bahwa dirinya telah memaafkan dan memintanya untuk pergi. Disanalah Calvin mengatakan bahwa dia masih mencintai Laras dan berniat menjalin hubungan kembali kendati dia mengetahui Laras telah memiliki kekasih.
Seluruh isi ruang sidang gaduh mendengar pernyataan Laras. Yang paling marah dan kecewa adalah Aldi, dia menatap Calvin dengan tatapan membunuh. Matanya berkilat-kilat melihat lelaki bajingan yang tak jauh dari dirinya.
Calvin yang menyadari hal itu, tak kalah menatap dengan tajam, namun karena menyadari dirinya bersalah, dia segera mengalihkan pandangan. Dia tidak kuat menerima tatapan musuhnya. Setelah Laras bersaksi, kini giliran Aldi. Ia duduk dengan tenang setelah sebelumnya menghormat pada jajaran hakim serta jaksa.
Kemudian, hakim menanyakan beberapa pertanyaan padanya. Aldi menjelaskan bahwa siang itu, dia berniat mengajak Laras ke sebuah pusat perbelanjaan. Dia merasa heran saat melihat motor ducati hitam terparkir di depan rumah gadis itu.
Dia menuju pintu utama, namun terkunci, saat itulah, samar-samar dia mendengar suara jeritan Laras. Dia segera berlari menuju pintu garasi yang ternyata tidak terkunci. Dia semakin jelas mendengar teriakan Laras dan segera berlari menuju kamarnya.
Di sana dia melihat Calvin berusaha melakukan hal yang tidak sepantasnya ke gadis itu. Dia segera menghajarnya. Aldi menceritakan, dia dapat dengan mudah menghajar lelaki itu karena memiliki basic ilmu bela diri.
Saat itu Calvin tidak berdaya menerima serangannya. Dia mendaratkan pukulan ke perut dan wajah laki-laki itu. Akhirnya, dia pergi meninggalkan mereka begitu saja. Dia juga melihat wajah Laras yang lebam dan sudut bibirnya sobek akibat tamparan Calvin yang berniat melakukan perbuatan keji itu setelah Laras berusaha melawan.
Suasana ruang sidang kembali riuh, hakim berkali-kali memukul palu ke atas meja agar suasana kembali tenang. Kemudian hakim memanggil saksi kedua yaitu seorang penjaga warung yang keberadaannya tidak jauh dari rumah Laras. Dalam kesaksiannya, dia melihat Calvin yang menggunakan motor masuk ke dalam rumah Laras.
Namun dia tidak tahu hal apa yang terjadi di dalam. Karena dia menganggap laki-laki itu tamu. Tak lama, dia melihat Aldi masuk ke dalam rumah itu. Dia sering melihat bahkan mengenal Aldi yang memang sering berkunjung ke rumah Laras.
Tak lama, dia melihat Calvin pergi dengan tergesa-gesa menaiki motor besarnya. Dia baru memahami kejadian ini setelah polisi dan Aldi mendatangi serta menanyakan apakah bersedia menjadi saksi atas kejadian itu. Sidang diskors selama dua minggu.
***
Dua minggu kemudian, Laras memberikan bukti kedatangan Calvin melalui kamera CCTV yang terpasang di depan rumahnya. Setelah semua bukti mengarah padanya, Calvin memberi pembelaan.
Setelah mempertimbangkan saksi dan bukti-bukti, hakim memutuskan Calvin bersalah. Mendengar penjelasan hakim, Aldi tersenyum puas, dia memeluk gadis itu. Sebelum meninggalkan ruang sidang, Aldi menghampiri Calvin seraya berkata, 'Go to hell.'
Kemudian dia segera berlalu. Kantor imigrasi mendeportasi dirinya atas kasus tersebut. Calvin tertunduk lesu mendapati dirinya akan di deportasi dari Indonesia.
Berita mengenai deportasi Calvin mantan kekasih Laras mendapat perhatian dari media cetak dan elektronik. Laras sempat di cari-cari wartawan hingga ke rumahnya. Aldi memutuskan 'menyembunyikan' Laras di apartemennya guna menghindar dari kejaran wartawan.
Setelah berita itu reda, dirinya baru memulangkan Laras ke rumahnya. Tindakan itu Aldi lakukan agar Laras bisa berkonsentrasi dengan kariernya. Dia tidak ingin gadis itu merasa terganggu. Segala kebutuhannya dia penuhi.
Laras sangat berterima kasih atas apa yang laki-laki itu berikan. Tanpanya, dia tidak tahu harus bagaimana.
***
Lembayung Senja
3 Oktober 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNALDI, The Man Who Will Fight For My Honor
Romance[🔥WARNING 21+] Dia sangat mencintai istrinya. Cinta yang tulus dan murni seluas samudra. Tapi, ketika istrinya mengkhianati masihkah ada kata maaf darinya? Ujian cinta baru mereka hadapi setelah menikah. Akankah mereka bisa melalui segala prahara d...