Keesokan harinya, Aldi terbangun pukul sembilan pagi. Hari itu adalah hari Minggu. Dia tersenyum melihat lukisan Laras yang tepat berada di hadapannya seakan setiap hari tidak berhenti menatapnya. Aldi berjalan menuju wastafel.
Setelah selesai, dia menuruni anak tangga guna menuju ruang fitnes. Setelah satu jam, dia memutuskan untuk menghentikan kegiatannya. Di sana, dia bertemu Victoria dan mengatakan jika hari itu kedua orangtua Laras akan kembali ke Yogyakarta.
Victoria termangu, kemudian dia bertanya pesawat mereka berangkat pukul berapa, Aldi mengatakan pukul lima sore, kemudian dia mengatakan akan membuatkan kue berupa apfelstrudel dan schwarzwalder kirschtorte.
Makanan ini adalah kudapan khas Jerman yang terbuat dari apel sebagai bahan utamanya. Sementara schwarzwalder kirschtorte berupa kue cokelat khas Jerman yang dilapisi krim vanilla dengan parutan cokelat dan buah ceri di atasnya.
Sekilas memang mirip blackforest. Aldi tersenyum seraya mengucap terima kasih pada ibunya yang akan membuatkan kue untuk orangtua Laras.
Sekitar pukul satu siang, ia bersiap. Setelah membersihkan diri, Aldi mengenakan kaus lengan panjang berwarna biru tua dengan celana jeans berwarna hitam dengan sepatu sneakers berwarna hitam.
Sebelum berangkat Victoria menyerahkan dua buah kue yang telah di buatnya dan telah dibungkus tempat makan berukuran sedang pada putranya. Tak lupa mereka menitip salam pada mereka.
Theodore mengatakan akan menghubungi mereka setelah tiba di bandara. Aldi menggunakan Range Rover hitamnya menuju rumah Laras. Jalan Jakarta saat itu tidak begitu ramai.
Sekitar pukul dua siang, dia sudah tiba di rumah Laras. Gadis itu menyambutnya. Aldi dan Pak Sadikin membantu memasukkan barang-barang orangtua Laras ke bagasi.
Setelah selesai, dia masuk ke dalam. Alexander menemaninya. Di sana dia berbincang seputar bisnis dengan Aldi. Dengan senang laki-laki itu menjawab pertanyaan Alex. Laras yang turut mendengarkan perbincangan mereka sesekali tersenyum karena urusan bisnis bukan dunianya.
Saat waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore mereka berangkat. Alexander dan Sarah berpamitan dengan Pak Sadikin dan Mbok Junti. Mobil berjalan menuju bandara. Dalam perjalanan, Alexander meneruskan percakapannya karena sempat terpotong.
Aldi tersenyum dan berusaha menjawab pertanyaan Alexander. Sarah dan Laras menjadi pendengar di antara mereka.
Perjalanan membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit. Setibanya di bandara, Aldi membantu menurunkan koper Alexander dan Sarah sementara Laras berjalan mencari trolley.
Alexander dan Sarah berjalan masuk lebih dahulu. Sementara Laras masuk kembali menemani Aldi yang akan memarkir mobil. Tak lupa lelaki itu membawa kue yang telah dibuat ibunya untuk kedua orangtua Laras.
Mengetahui hal itu, Laras terharu serta mengucap terima kasih. Dia meraih tangan Aldi dan menggenggamnya. Lelaki itu tersenyum. Mereka menemukan orangtua Laras yang tengah check in. Mereka duduk saat menunggu. Tak lupa Aldi menyerahkan kue yang telah dibuat Victoria pada Sarah.
Kedua orangtua Laras terharu dengan apa yang telah di berikan untuk mereka. Tak lama Aldi meraih ponselnya karena Sarah akan berbicara pada Victoria.
Sarah mengucapkan terima kasih atas kue yang telah dibuat untuknya. Kemudian pembicaraan beralih pada Alexander, dia juga mengucap terima kasih atas kue dan jamuan makan malam mereka. Kemudian telepon berakhir.
Alexander memuji Aldi yang memiliki orangtua yang baik. Lelaki itu mengangguk seraya berkata terima kasih. Sekitar setengah jam, panggilan diarahkan kepada para penumpang pesawat yang menuju Yogyakarta. Tiba saatnya mereka harus berpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNALDI, The Man Who Will Fight For My Honor
Romance[🔥WARNING 21+] Dia sangat mencintai istrinya. Cinta yang tulus dan murni seluas samudra. Tapi, ketika istrinya mengkhianati masihkah ada kata maaf darinya? Ujian cinta baru mereka hadapi setelah menikah. Akankah mereka bisa melalui segala prahara d...