5

245 71 3
                                    

Pagi itu Laras terbangun oleh alarm dekat tempat tidurnya. Dia segera bangun untuk bersiap. Setelah sarapan, Tiffano segera mengambil mobil yang telah mereka sewa.

Hari itu mereka mulai pemotretan di Senggigi. Dalam perjalanan, Laras sempat menceritakan jika semalam Calvin berusaha menghubunginya. Tiffano dan Demi yang duduk di depan berpandangan. Demi menyarankan agar Laras berhati-hati karena Calvin tidak pantang menyerah.

"Lalu apa yang kau lakukan?" katanya bertanya di selimuti wajah kecemasan.

"Tentu saja ku abaikan, lagipula saat itu Aldi tengah menghubungiku sehingga ia tidak pernah ku gubris," kata Laras menjelaskan.

"Kau harus berhati-hati dengan Calvin, aku merasa dia tidak pernah berhenti mengejarmu, entah apa yang dia inginkan," kata Demi memberi penjelasan.

Laras mengetahui hal itu. Namun, kini dia bisa tenang karena ada Aldi disisinya. Lelaki yang selalu siap melindunginya. Kali ini, mungkin dia akan mencoba menahan untuk tidak memberitahu lelaki itu.

Namun jika Calvin terus mengganggunya dia tidak segan-segan memberitahu Aldi. Laras tahu, Aldi sangat menyayanginya hingga akan melakukan apapun demi melindunginya. 

Dia memiliki segalanya, jadi tidak sulit jika harus minta perlindungannya. Baginya, Calvin sudah menjadi masa lalu yang tersimpan rapi di sudut hatinya yang telah meninggalkan goresan teramat dalam. Dia sangat kecewa dengan lelaki yang tidak bisa memenuhi janji yang telah dia ucapkan.

Tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari lelaki yang tidak komit dengan ucapannya sendiri. Kini saat dirinya tengah menata hidupnya kembali bersama Aldi, tiba-tiba dia hadir dan akan mengusik ketenangannya lagi? Laras tidak akan tinggal diam. Tidak akan...

Sekitar tiga puluh menit kemudian, mereka tiba di Senggigi. Lokasi pantai itu sangat mengagumkan. Setelah tiba, mereka langsung disambut panitia dan diberi arahan.

Laras segera menuju ke sebuah tempat untuk dirias. Tema pemotretan kali ini adalah 'Love on the beach'. Setidaknya tema itu yang dia ketahui dari photographernya. Riasan kali ini juga sangat mempesona. Matanya dibuat menjadi smokey eyes

Setelah selesai Laras berganti pakaian. Dia mengenakan gaun hitam dengan belahan tinggi dipaha sebelah kanan. Gaun itu cukup seksi dengan belahan dada rendah.

Rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai. Efek basah, semakin menambah kesan seksi dirinya. Pemotretan dimulai. Saat itu waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi.

Laras diarahkan berfoto ditengah pantai yang saat itu cuaca sangat cerah. Langit biru tampak sempurna. Laras mengangkat kedua tangannya ke atas memegang rambutnya, bibirnya diarahkan terbuka, matanya menatap tajam ke arah kamera menambah kesan seksi dalam dirinya. 

Beberapa kali photopgrapher mengarahkan kamera mengambil gambar terbaik. Sesi selanjutnya, Laras berpose dengan model lelaki yang cukup tampan.

Model itu berdarah campuran Bahrain. Dia lebih tinggi dari Laras. Kulitnya putih dengan hidung mancung. Di wajahnya tampak rambut halus yang baru tumbuh yang membentuk cambang yang menyatu dengan janggut, kumis tipis menghiasi wajahnya. Laras mengenal Khaleed sejak enam bulan terakhir. 

Dia model profesional berdarah Bahrain. Khaleed tengah meniti kariernya di Indonesia. Tubuhnya sixpack sama seperti Aldi, bedanya dia tidak bertato.

Laras tersenyum jika mengingatnya. Teringat akan bad boynya yang berada di Jakarta. Pengarah gaya mengarahkan mereka untuk berpelukan, Khaleed mendekap Laras, photographer mengambil foto mereka, punggungnya yang terbuka disentuh oleh Khaleed.

Angin pantai yang sedikit berhembus kencang semakin menambah kesan alami foto tersebut. 

Sesi berikutnya adalah mereka diharuskan berpose dalam keadaan berlari. Photographer turut berlari mengambil foto mereka. Khaleed mengenggam tangan Laras, dia tersenyum menatap Laras yang berlari di sampingnya. Laraspun tersenyum padanya. Untuk sesi kali ini, pengarah gaya menyuruh mereka untuk mengulangnya. 

REYNALDI, The Man Who Will Fight For My HonorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang