51

144 7 3
                                    

Hari itu Laras tengah bersiap. Usia kandungan yang semakin membesar membuatnya harus sering melakukan check up ke dokter kandungan.

Sore itu dia mengenakan gaun selutut berwarna biru tua tanpa lengan. Penampilannya terlihat anggun dan sangat keibuan.

Vladimir terlihat sudah siap menunggunya di luar. Dia tersenyum saat melihat Laras keluar dan menuju ke arahnya.

"Sudah siap?" katanya seraya mencium kening Laras.

Wanita itu tersenyum. Usia mereka terpaut jauh, sekitar lima belas tahun. Vladimir saat ini berusia empat puluh satu tahun, berbeda dengan Laras yang masih berusia dua puluh enam tahun membuat Vladimir sangat menyayangi Laras.

Kendati status mereka saat ini belum jelas, ia tidak peduli. Vladimir menganggap Laras sudah seperti istrinya sendiri. Dia tidak peduli dengan gosip yang beredar di perusahaannya bahwa mereka menjalin affair, dia justru mengakui bahwa Laras adalah kekasihnya. 

Vladimir berjalan menggenggam tangan Laras menuju mobilnya. Dia membukakan pintu untuk wanita itu, Laras tersenyum seraya mengucapkan terima kasih.

Tak lama, Mercedez Benz AMD-GT berwarna hitam itu melaju dengan baik di jalan. Vladimir meraih tangan Laras dan menciumnya, dia mengatakan kali ini sedikit berdebar manakala akan mengetahui jenis kelamin bayi yang berada di dalam kandungan Laras.

Hari ini tepat tujuh bulan usia kandungan Laras. Dan pada usia itu mereka bisa melihat jenis kelamin bayinya.

Setelah mendaftar, mereka menunggu sejenak. Vladimir tampak mengelus dan merapikan anak rambut yang ada di kening Laras. Sebenarnya, Laras risi mendapat perlakuan itu, bukan tanpa sebab, dia hanya ingin disentuh oleh suaminya.

Jika diperhatikan, Vladimir tidak kalah tampan dengan Aldi, usia matang semakin menambah aura ketampanan dan kebapakan dalam dirinya, lelaki itu cukup tinggi, sekitar seratus delapan puluh lima sentimeter, berbeda lima sentimeter dari Laras yang memiliki tinggi seratus tujuh puluh sembilan sentimeter.

Rambutnya yang berwarna cokelat serta wajahnya yang ditumbuhi cambang serta kumis semakin membuat aura ketampanan dalam dirinya terlihat.

Tibalah saatnya suster mempersilakan mereka masuk. Dokter Ken selaku dokter kandungan Laras tampak berbincang dengan mereka. Vladimir membantu Laras untuk naik ke atas tempat tidur guna menjalani pemeriksaan.

Suster mengoles gel pada perutnya, kemudian dokter Ken mengambil alat USG. Dia memperhatikan ke layar monitor, Laras dan Vladimir tampak tersenyum melihatnya. Dokter Ken mengatakan bahwa anak mereka sehat dengan detak jantung normal.

Vladimir menanyakan jenis kelaminnya, sesaat dokter itu terdiam sambil fokus pada layar monitor, dia tersenyum dan mengatakan bayi mereka berjenis kelamin perempuan. Vladimir tersenyum seraya mencium tangan Laras seraya mengatakan, "Dia pasti cantik sepertimu Sayang."

Jantung Laras berdegup kencang mendengar kata 'Sayang' yang diucapkan Vladimir. Dokter Ken telanjur mengira mereka adalah suami istri karena seringnya Vladimir mengantar Laras ke dokter.

Laras tidak mungkin menjelaskan keadaan sebenarnya. Jadilah dia hanya tersenyum seraya menganggukkan kepala. Dokter Ken mengatakan bayi yang ada di kandungan Laras sangat sehat, dia harus menjaga pola makannya, ia juga memberi vitamin untuk kandungannya.

Sepulang dari dokter, Vladimir mengajak Laras berkunjung ke restoran yang berada tak jauh dari rumah sakit tersebut. Tak banyak menu yang dia pesan, semua dia lakukan untuk menghargai Vladimir yang telah mengajaknya makan malam saat itu.

Saat perjalanan pulang, Vladimir menggengam tangan Laras dan menciumnya. Ingin rasanya Laras menariknya namun takut membuat Vladimir tersinggung.

Hatinya menjerit, batinnya nelangsa, yang ada dalam bayangannya hanya Aldi. Dia sangat merindukan suaminya. Tinggal serumah selama tujuh bulan dengan Vladimir tidak menimbulkan rasa apapun dihatinya. Dia tidak mengerti dengan dirinya yang sudah berusaha membuka hati untuk lelaki itu.

REYNALDI, The Man Who Will Fight For My HonorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang