45 - A Beautiful Night🌱

15.8K 1.2K 265
                                    

🌱🌱_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱🌱
_______

Sella marah, kecewa, dan juga sedih. Semuanya bercampur menjadi satu karena perkataan Elang barusan.

Apa katanya? Wanita berbadan dua? Yang benar saja.

Bahkan harapan Sella untuk mempunyai keturunan pun hanya 20% yang artinya sangat tidak mungkin. Jika mungkin, itu adalah mu'jizat yang diberikan Tuhan untuknya.

Sella mendorong tubuh Elang sampai ia terhuyung ke belakang. Sella sampai tak peduli saat Elang meringis akibat ulahnya. Sella memilih masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya agar Elang tak masuk ke dalam kamarnya.

Sella juga memeriksa degupan jantungnya. Jantungnya berdegup sangat kencang sampai membuat Sella pusing sendiri. Suaminya itu belum ingat sepenuhnya tentang dirinya. Namun, dengan santainya ia mengatakan hal itu padanya.

"Kak Sella?" Ketukan pintu dan suara itu terdengar. Sella menatap pintu ragu. Itu Liora, wanita itu ternyata sudah pulang.

"Ada Elang nggak diluar?"

Cukup lama suara Liora tidak terdengar.

"Nggak ada, Kak. Kak Elang turun," ujar Liora.

Sella membuka pintu kamarnya tanpa ragu. Ia melirik ke sudut kanan dan kiri sebelum akhirnya mengajak Liora untuk masuk ke dalam kamarnya. Liora menurut, ia masuk ke dalam kamar Sella setelah Sella menarik lembut tangannya.

Sella menduduki Liora disofa miliknya. Sella tersenyum melihat Liora yang tersenyum padanya.

"Gimana? Apa kata Dokter?" tanya Sella antusias.

Liora memberikan hasil pemeriksaan tadi pada Sella. Jangan katakan jika Liora tak punya hati karena memberikan tes hasil pemeriksaan ini pada Sella. Pasalnya, Sella sendiri yang memaksa Liora untuk memeriksakan kandungannya. Katanya, bagaimana pun juga, Liora adalah madunya dan ia tengah mengandung. Walau ia tak mengandung anak suaminya, tapi tetap saja, Elang bertanggung jawab memenuhi semua kebutuhan Liora.

"Kata Dokter gimana?" tanya Sella. Ia membuka hasil pemeriksaan yang Liora berikan tadi.

"Laki-laki?" Sella menatap Liora tak percaya. Liora hanya mengangguk sebagai jawaban. Tanpa ragu, Sella memeluk Liora hangat.

"Selamat, kamu bakalan punya jagoan!"

Entahlah, terbuat dari apa hati seorang Grasella Amalia. Ia mengucapkan selamat kepada wanita yang hampir membuat keluarganya hancur. Ia juga memberikan pelukan hangat pada Liora. Sungguh, lagi-lagi, Liora merasa tak pantas berada disini, bersanding dengan Sella dan berstatus sebagai istri dari Elang Angkasa.

Jika waktu bisa diputar, ia tak ingin mendengar apapun dari siapapun. Jika ia tak terpengaruh oleh Alex, ia tak akan meminta pertanggung jawaban kepada orang yang salah. Ia lebih baik mengurus bayi ini sendiri, dibanding harus menjadi penengah antara hubungan Elang dan Sella.

MY FUTURE | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang