21 - Usaha🌱

9.1K 677 70
                                    

Kalau bisa, lakuin! Kalau nggak bisa, coba terus sampe bisa! - Atifa Syabilla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau bisa, lakuin! Kalau nggak bisa, coba terus sampe bisa! - Atifa Syabilla.

🌱🌱
___

Tifa menatap Adam dengan teliti. Adam tengah memainkan laptop dan sesekali melihat kearah kertas yang ada didepannya. Tifa menghembuskan napas beratnya, ia bangkit dari duduknya. Namun, saat ia hendak melangkah, tangannya ditarik oleh pria yang sedari tadi mendiamkannya. Pria itu tersenyum dan menepuk karpet disampingnya.

"Duduk dulu," ujar Adam.

Tifa mendengus, kemudian duduk disamping Adam.

"Gimana sih? Lama banget nge-check gitu doang. Keburu Kak Sella pulang dari rumah Mama," omel Tifa.

Memang, Tifa sekarang sedang berada dirumah Sella. Kebetulan, Sella sedang pergi kerumah sang Mama karena ada acara arisan Ibu-ibu. Karena Tifa malas pulang, akhirnya, ia menjalankan misinya dirumah sang Kakak.

"Ini ada yang rusak sistemnya, Tifa. Bisa sabar sedikit nggak?" jelas Adam dengan sabar.

Tifa mengerucutkan bibirnya, ia kembali duduk dengan tenang sembari melihat kearah laptop dan melihat sesuatu yang berputar disana.

"Kalo sistemnya bener, semuanya juga pasti bakal keliatan," jelas Adam, lagi.

"Terserah Kak Adam. Pokoknya, semuanya harus bener, Tifa nggak mau tau."

"Kalau nggak bisa?" goda Adam.

"Kalau bisa lakuin! Kalau nggak bisa, coba terus sampe bisa!"

Adam menghela napasnya. Ia harus ekstra sabar menghadapi Tifa.

Gadis kecil yang sangat manja dan egois.

Jika bukan karena uang, Adam tidak akan mau menolong Tifa. Walaupun pertolongannya akan menghasilkan uang untuknya.

Ia kembali sibuk menatap laptopnya, ia berharap semoga ia bisa segera lepas dari jeratan misi Tifa.

🌱🌱

Elang keluar dari ruangan meetingnya. Ini sudah jam makan siang, itu artinya, ia harus cepat mengurus urusan kantor dan pulang kerumah.

Elang masuk keruangan Rendy, saudaranya itu kini tengah berbincang dengan Alex. Mungkin, mereka sedang membicarakan laporan yang mereka susun sebelum diserahkan kepadanya.

Rendy menoleh, ia terkejut dengan kedatangan Elang yang tiba-tiba. Ia menutup dokumennya dan menatap Elang curiga.

"Mau minjem duit buat makan siang ya lo?"

Elang menghela napasnya. Untuk apa ia meminjam uang jika perusahaan ini saja miliknya? Ia bisa saja meminta bendahara kantornya untuk memberinya uang. Memang otak Rendy terkadang tidak berputar seperti ini.

MY FUTURE | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang