Masa lalu itu di jadikan pelajaran. Bukan selalu dikenang dan diingat, bahkan di benci.
🌱🌱
Elang mengusap wajahnya beberapa kali saat mendengar Sella yang merengek malam-malam begini. Entah kena angin apa istrinya itu, malam-malam begini ia ingin mengerjakan tugasnya?
Come on, ini baru jam satu dini hari.
"Ayolah, aku udah kangen kerja. Lagian kamu sih, suruh siapa pulangnya malem-malem," omel Sella.
"Ini bisa di kerjain besok, love, sekarang kamu tidur lagi, ya?"
"Nggak mau!" ucap Sella. "Lagian, kamu sendiri yang salah, kenapa Levina ngundurin diri dan kamu nggak bilang sama aku? Dan ini .. materi buat besok meeting kan? Terus jadwal apa ini? Kenapa jadi bentrok-bentrok semua. Kamu bisa bikin jadwal nggak sih?" omel Sella.
Bagaimanan Sella tidak geram. Suaminya itu hobinya memang bekerja, tapi melakukannya semua sendiri. Dan melihat jadwalnya pun, ini bentrok-bentrok tidak jelas.
Bagaimana selama ini ia bekerja?
"Sayang, jangan dimarahin akunya," lirih Elang.
"Pokoknya besok aku mau kerja!"
"Nggak, nggak bisa. Kita udah bahas ini, sayang," keluh Elang.
"Pokoknya aku mau kerja besok. Aku nggak peduli kamu bolehin aku atau nggak, yang penting aku mau kerja!" Sella bangkit dari duduknya dan membawa laptop Elang pergi.
Elang menghela napas gusar. Wanitanya itu memang keras kepala. Malam-malam begini sudah ribut urusan besok? Dan apa katanya? Kerja? Oh God, Elang tak bisa membayangkan bagaimana gadisnya itu tampil cantik besok.
Elang bangun dari tidurnya dan mengikuti kemana Sella pergi. Sella terlihat sedang duduk di sofa sembari fokus pada laptop miliknya. Mau tidak mau, Elang menghampiri istrinya itu.
"Bisa kita kembali tidur, love?" ajak Elang.
"Nggak!" ucap Sella ketus.
"Oke kamu boleh kerja, jadi sekretaris pribadi aku," ucap Elang akhirnya. Ia sudah tidak tau lagi bagaimana membuat istrinya ini menurut. Elang ingin sekali membentaknya, namun hatinya urung saat mengingat ia sudah berjanji akan membuat Sella bahagia dan tidak akan melukai perasaannya.
Sella menatap suaminya senang. Ia langsung bangkit dan memeluk Elang dengan erat. Elang menghela napasnya dan membalas pelukan istrinya.
"Beneran aku besok boleh kerja? Serius!" tanya Sella tidak percaya.
Elang hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia tersenyum saat bibir manis istrinya itu mendarat indah di pipinya.
"Oke sekarang kita tidur. Aku juga udah ngantuk sebenernya."
"Tapi dengerin aku dulu," ucap Elang. Sella tersenyum antusias untuk mendengar suaminya.
"Besok kamu berangkat ke kantor sama aku. Dan baju yang akan kamu pakai itu aku yang ngatur."
"Dih, apaan sih kamu. Aku mau kerja doang kok pake ada acara kaya gituan," ucap Sella keberatan.
"Kamu istriku bukan?" Elang merapatkan dirinya ke dinding. Sella pun pasrah, ia menganggukan kepalanya.
"Oke, besok kamu kembali bekerja. Tapi dengan semua ketentuan yang aku buat."
🌱🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FUTURE | ✓
Любовные романы[BELUM DIREVISI] [Sequel of You're Mine, Sella!] 🌱🌱 Bagaimana rasanya menikah dengan pria possesif dan over protectiv? Awalnya Sella pikir, saat ia sudah menikah, maka Elang-suaminya- tidak akan se-posessif dulu. Namun ternyata Sella salah. Elang...
