7 - Manisan

14.9K 961 57
                                    

Manisnya gula, nggak semanis kamu.

🌱🌱
____

Elang menyelesaikan meetingnya dengan cepat. Ia cukup khawatir karena sedari tadi ia tidak bisa melihat Istrinya di layar monitor. Ia sampai berkali-kali salah dalam mengucapkan nama kliennya. Memang, pengaruh Sella sangat besar terhadap konsentrasinya.

"Dimana istri saya, apa dia masih diruangannya?" ucap Elang setelah selesai menutup rapatnya.

"Masih, Pak, Bu Sella sedang bersama dengan Liora setelah meminta makanan kecil," ucap Devan, salah satu karyawannya.

"Siapa Liora?"

"Liora adalah office girl yang baru saja masuk beberapa bulan lalu, Pak."

"Baiklah, bereskan semua ini, saya tinggal dulu," ucap Elang. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan kearah ruangannya. Setidaknya Elang bisa bernapas lega karena wanitanya itu baik-baik saja.

"Sayang?" sapa Elang.

Sella tersenyum melihat suaminya sudah selesai meeting. Ia langsung bangkit dan bergelayut manja pada lengan suaminya itu.

"Gimana? Lancar?"

Elang tak langsung menjawab. Ia melirik kearah Liora yang masih duduk di sofa.

Sadar akan ekspresi dari atasannya itu, Liora langsung bangkit dan tersenyum. "Maaf, Pak, saya hanya menemani Bu Sella yang kesepian," jawab Liora sopan.

"Dan sekarang sudah ada saya, bagaimana jika kamu keluar dan lanjutkan pekerjaanmu," usir Elang halus.

Liora mengangguk dengan cepat. "Kalau begitu saya permisi." Liora menunduk dan keluar dari ruangan Elang.

"Jangan lupa pikirkan tawaran tadi ya, Li!" teriak Sella.

Elang mengerutkan keningnya. "Kamu nawarin apa sama dia?" Elang menutup pintunya dan memeluk pinggang Sella, mendudukannya di sofa.

"Kamu kan lagi nyari sekretaris. Kebetulan Liora itu adik kelas aku dan aku kenal sama dia. Dia pinter, baik dan aku mau dia-"

"Nggak," potong Elang cepat. "Aku emang butuh sekretaris. Tapi nggak sama OG itu, aku bisa cari ganti Levina. Dan aku maunya sekretarisku kali ini laki-laki," sambungnya.

"Kenapa? Aku nggak akan berpikiran yang macem-macem. Liora itu anak yang baik, dia sebatang kara sekarang. Gaji OG Cuma cukup buat makan, dia juga kuliah, kasihan dia. Kamu nggak mau nolong dia demi aku?"

Elang terdiam, namun tangannya tidak berhenti mengusap kepala istrinya itu. Memang, ia membutuhkan sekretaris dalam waktu dekta ini. Ia juga tidak ingin Sella bekerja, tapi, apakah Liora bisa dipercaya?

"Lang, kok diem?"

Elang menghela napasnya lalu mengangguk. "Oke, nanti aku pikirin ya?"

🌱🌱

Elang dan Sella kini berada dirumah besar milik Mira, setelah memberitahu Elang tentang keinginan sang Mama, Elang tanpa protes langsung pergi ketempat sang Mama. Tak lupa dengan buah-buahan yang kini sudah benuh ditangannya.

"Mama mau Elang buatin apa sih, Ma? Mama kenapa nggak nyuruh Papa aja sih?" gerutu Elang.

"Tadi Mama mau apa ya? Mama lupa. Yaudah ganti deh, Mama mau manisan. Kamu bawa buah kan tadi?"

"Iya, bawa. Mama mau dibuatin manisan apa?" tanya Elang.

Mira tersenyum puas. Anaknya ini memang sudah cocok menjadi seorang Ayah, lihat gayanya, sudah seperti suami siaga saja.

MY FUTURE | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang