43 - Penawaran🌱

16K 1.2K 406
                                    

Cinta itu seperti perang; Sakit, begitu buruk untuk bertahan. Tetapi untuk beberapa alasan, kamu harus terus berjuang.

🌱🌱
_______

Mira membuka pintu kamar Liora tanpa ragu. Ia memberikan map berwarna cokelat tua pada Liora. Liora melihat map itu lalu mengambilnya dengan ragu.

"Ini .. apa, ya, Bu?" tanya Liora.

"Surat perjanjian, saya nggak tau apa yang ada di otak menantu saya. Kenapa dia masih mempertahankan kamu walau dia udah tau anak yang didalam kandungan kamu bukan anak dari suaminya. Kalau saya yang jadi Sella, udah saya usir kamu dari sini."

Liora menunduk, ia memejamkan matanya kuat.

"Iya, Bu," lirih Liora.

"Kamu bisa baca dulu surat perjanjiannya, ini saya buat untuk kebaikan kita bersama. Berapa bulan sekarang kandungan kamu?" tanya Mira.

"4 bulan, sepertinya .." gumam Liora.

Mira mengangguk, "Saya keluar dulu." Mira keluar dari kamar Liora dan membiarkan Liora istirahat. Mira masih berbesar hati sekarang. Ia tak mungkin membiarkan Liora begitu saja dan merusak nama baik keluarganya, mau bagaimanapun, anaknya baru saja menikahinya, tidak mungkin jika ia menyuruh Elang langsung menceraikannya.

Bukankah itu terlalu jahat?

Liora menghela napas saat melihat Mira sudah keluar dari kamarnya. Ia menimang amplop yang ada ditangannya, ia menatap gamang, lalu membukanya secara perlahan.

Surat Perjanjian

Saya berjanji akan menceraikan Elang Aryanda Angkasa setelah anak ini lahir. Jika tidak, saya siap untuk menyerahkan hak asuh anak saya kepada Elang Aryanda Angkasa atau Grasella Amalia sebagai orang tua asuhnya.
Surat ini saya tanda tangani secara sadar dan tidak dalam paksaan.

Tertanda

Liora

Liora terdiam sebentar sembari membaca surat perjanjian ini. Tangannya langsung bergerak untuk segera menandatangani surat itu. Ia sepakat dengan isi surat perjanjiannya ini, ia tak keberatan sama sekali.

Liora sudah berterimakasih dengan bantuan keluarga ini. Ia tak boleh lagi meminta banyak, hanya sampai anak ini lahir, itu sudah lebih dari cukup.

Sella sudah banyak berkorban untuknya, dan kali ini, ia akan berusaha agar membuat Sella tetap bertahan disini, setidaknya hanya untuk beberapa bulan.

🌱🌱

Sella terdiam sembari menatap kearah kolam renang, bibirnya tertutup rapat dan tak mengucapkan sepatah kata pun sedari tadi. Sementara Elang, ia menatap Sella was-was. Ia bisa melihat bola mata Sella dari arah pantulan air. Tatapannya sangat sayu, dan penuh kekecewaan disana. Elang ingin sekali memeluk Sella barang sebentar saja, ia ingin merasakan kehangatan yang selama ini hilang dari hatinya.

Sella berbalik saat Elang hendak mendekat kearahnya. Ia menatap Elang lekat, sementara Elang menatap Sella dengan penuh kerinduan.

"Ini," Sella menyerahkan amplop berwarna cokelat pada Elang. "Buka, baca, dan tandatangani secepatnya," sambung Sella.

Elang menggeleng, "Aku nggak mau."

"Kenapa?" tanya Sella. "Kamu mau liat aku sedih terus setiap hari?"

Elang menggeleng, "Nggak .. Itu bukan anak kamu dan kamu tau itu, tapi kenapa kamu masih tetap minta cerai?"

MY FUTURE | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang