I found love when I found my self
🌱🌱
____
Liora benar-benar masuk bekerja hari ini. Liora memasang wajah ramahnya sembari menyapa beberapa karyawan yang ada disana.
"Liora?"
Liora menghentikan langkahnya, sedetik kemudian ia memutarkan tubuhnya dan tersenyum.
"Selamat pagi, Pak Alex."
Alex tersenyum dan mendekat kearah Liora. "Kenapa baru masuk hari ini?"
Liora tersenyum ramah. "Saya ada urusan pribadi, Pak. Jadi, saya tidak masuk seminggu kemarin."
"Dan tanpa keterangan apapun?"
"Ah itu," Liora menegakkan badannya. "Ponsel saya hilang. Jadi, saya sulit menghubungi kantor."
Alex mengangguk dan memberikan map berwarna biru pada Liora.
"Ini bahan yang kamu harus selesaikan. Semenjak kamu tidak masuk tanpa keterangan kemarin, saya jadi harus menyelesaikan tugas yang seharusnya bukan untuk saya," gurau Alex.
Liora tertawa lalu mengambil map dari tangan Alex. "Terimakasih, Pak Alex. Saya akan mentraktir Pak Alex nanti."
Alex mengangguk. "Saya tunggu."
Liora pun ikut mengangguk, "Saya permisi dulu ya, Pak. Sekali lagi terimakasih."
"Silahkan."
Liora tersenyum dan kembali melangkahkan kaki keruangannya. Liora mengerutkan keningnya saat melihat kursi Elang masih kosong.
Liora melihat jam tangan yang melingkar ditangannya. Ini sudah pukul 8 pagi, tapi ia belum juga datang. Tidak biasanya atasannya itu jam segini belum ada diruangannya.
Liora menggelengkan kepalanya. Apa haknya mengetahui aktivitas Elang? Toh, ia bukan siapa-siapa, bisa jadi atasannya itu tengah bersama dengan istrinya.
Dan itu memang pasti.
"Selamat pagi, Liora."
Liora menoleh. Senyumnya mengembang dua kali lipat dari biasanya, ia berdiri dan sedikit membungkukan badannya.
"Pagi, Pak Rendy."
"Kamu kemana aja ya? Kenapa saya baru liat kamu?"
"Maaf, Pak. Saya juga baru melihat Bapak."
"Ah iya," Rendy memberikan paper bag pada Liora. "Ini oleh-oleh dari saya buat kamu. Bukan apa-apa sih, tapi kata Istri saya itu bagus buat orang kaya kamu," sambungnya.
Liora menerima paper bag itu dengan senang hati. "Terimakasih banyak, Pak. Salam untuk Bu Risty."
"Pak Elang belum ada ya?"
Liora menggeleng. "Belum, Pak," jawabnya.
"Pantesan, dasar kutu kupret," gumam Rendy. "Ada meeting penting?"
Liora meletakkan paper bag dibawah meja, lalu mengambil ipad yang biasa ia gunakan untuk melihat dan mengontrol jadwal atasannya.
"Ada, Pak. Pagi ini, jam 9. Materinya segera saya siapkan sebelum Pak Elang datang, Pak."
Rendy mengangguk. "Saya yang memimpin. Siapkan segera ya?"
Liora mengangguk dan tersenyum. "Saya akan antarkan keruangan Bapak."
Rendy mengangguk dan mengedipkan satu matanya. Kemudian berlalu begitu saja memasuki ruangannya.
Hanya hal sederhana itu saja membuat jantung Liora berdetak cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FUTURE | ✓
Romance[BELUM DIREVISI] [Sequel of You're Mine, Sella!] 🌱🌱 Bagaimana rasanya menikah dengan pria possesif dan over protectiv? Awalnya Sella pikir, saat ia sudah menikah, maka Elang-suaminya- tidak akan se-posessif dulu. Namun ternyata Sella salah. Elang...
