23 - Bersamamu🌱

8.4K 668 168
                                        

Bertemu denganmu adalah sesuatu yang indah untukku. Kamu, adalah salah satu ciptaan terindah Tuhan yang tidak pantas disakiti.
--- Elang Angkasa.

Menjadi istrimu adalah pilihanku. Apapun yang terjadi, selagi aku mampu menghadapinya, aku akan tetap bersamamu.
--- Grasella Amalia.

--- Grasella Amalia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱🌱
____

Sella membuka matanya. Rasanya, matanya masih ingin tetap terpejam. Namun, badannya sedikit tidak nyaman. Ia jadi ingin tau, dimana ia sekarang. Karena terakhir yang ia tau, ia sedang berada diperjalanan menuju Bandara.

"Kok bangun?"

Hal yang pertama Sella lihat adalah senyum manis dari suaminya. Sella pun sampai refleks membalas senyum suaminya itu.

"Haus." Sejujurnya, Sella tak begitu haus. Namun, ia bingung apa yang ingin ia katakan pada suaminya itu.

"Nih, mau aku bantu?" tawar Elang dan Sella langsung menggelengkan kepalanya.

Elang terkekeh dan memberikan gelas berisi air mineral itu. Sella meminumnya sedikit, untuk sekedar membasahi kerongkongannya. Sella baru tersadar, jika ia kini bukan lagi dimobil. Melainkan dipesawat, pesawat yang pernah ia naiki saat pertama kali pergi ke pulau saat itu.

"Maaf," ujar Elang tiba-tiba.

"Maaf soal yang dimobil. Aku sedikit berkata kasar," sambungnya.

Sella meletakkan gelasnya sembarangan. Ia tersenyum tipis kearah suaminya.

"Nggak pa-pa, udah aku maafin. Akunya juga yang salah. Aku nggak ngertiin posisi kamu tadi. Harusnya aku tau, kalo kamu capek abis pulang dari kantor, terus capek juga ngurusin kejutan liburan ini buat aku. Dan kita berantem cuma gara-gara telpon dari klien kamu. Jadi, aku juga minta maaf ya."

Elang mengangguk sambil mengusap wajah istrinya. "Aku maafin, selalu."

Sella tersenyum dan melihat ke sekeliling nya. "Masih lama sampenya?"

"Kurang lebih 30 menit lagi. Kenapa?"

Sella menggeleng, "Kamu udah kabarin Tifa?"

Ah, Elang melupakan gadis kecil itu.

"Belum, tapi, aku udah bilang Mama. Palingan nanti Mama yang sampein kalo aku sama kamu pergi."

Sella mengangguk dan melihat ponselnya tergeletak. Ia ingin sekali mengabari Tifa jika ia pergi untuk sementara waktu. Namun, Elang mencekal tangannya dan menjauhkan ponselnya.

"Quality time kita cuma dua minggu, sayang. Jadi aku minta, selama dua minggu itu, kamu nggak pegang ponsel sama sekali. Bisa?" jelas Elang.

Dua minggu? Tanpa ponsel?

Sella mengangguk mengiyakan. "Iya. Tapi kamu juga dong. Masa cuma aku aja."

"Iya, aku juga udah simpen ponsel aku," ujar Elang jujur.

MY FUTURE | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang