11 - Sebuah Firasat🌱

14.2K 898 54
                                    

Firasatku membuatku ragu akan dirimu.
Namun cintaku, menutupi segala keraguanku.

🌱🌱
____

Liora menatap Elang dengan tatapan aneh. Semenjak Bosnya itu meminum minumannya. Matanya yang awalnya baik-baik saja, kini menjadi meredup. Entah apa alasannya. Liora pikir, Bosnya itu hanya kelelahan, namun sepertinya tidak. Bosnya itu seperti sedang menahan sesuatu, namun Liora tak bisa menjabarkannya.

"Sepertinya pertemuan kita sampai disini saja, Pak. Kita bisa bahas esok atau lusa," ujar Elang.

"Baik, Pak. Nanti jadwalnya akan saya konfirmasikan dengan sekretaris Anda. Saya permisi."

Elang mengangguk sembari menjabat tangan rekan kerjanya itu. Ia melirik Liora yang sedang membereskan berkas-berkasnya.

"Liora, antar kedepan."

Liora mendongak, sedetik kemudian ia mengangguk dan mengikuti rekan kerjanya itu sampai ke depan cafe.

Sementara Elang, ia memilih kembali menyendarkan badannya dikursi. Ia menguap beberapa kali untuk menghilangkan rasa kantuknya. Namun nihil, kantuknya semakin menjadi. Selain rasa kantuk, ia juga merasa dirinya tidak beres. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Pak Yudi sudah pulang, Pak. Sekarang, apa saya boleh pulang juga?" tanya Liora.

Elang mendongak, melihat Liora sekilas, lalu mengangguk. "Ya, silahkan."

Kening Liora berkerut. Ia kini kembali mengambil posisi duduk dihadapan Bosnya itu.

"Bapak beneran nggak pa-pa?" tanya Liora.

Elang mengangguk mantap. "Tolong telpon Kevin atau Rendy."

"Apa saya harus menelpon Bu Sella jug--"

"Tidak, tolong telpon Rendy saja."

🌱🌱

Firda memang sengaja malam ini datang kerumah Sella. Seharusnya Dina juga ikut dengannya, namun Dina tak bisa karena ternyata ia juga sedang berbadan dua. Sella tak tega jika meminta Dina menemaninya karena memang kondisinya belum baik.

"Gimana sama Ken, Fir?" tanya Sella.

"Ken baik, dia pekerja keras banget. Sumpah ya, Sel. Semenjak nikah, dia jadi beda banget. Gue nggak nyangka kalo pada akhirnya kita bakalan nikah juga, walaupun dengan ekonomi yang pas-pasan," jelas Firda

"Ah, Fir, bukan maksud gue--"

"Gue bahagia, Sel, sumpah. Ken lelaki yang bertanggung jawab sama keluarga," ujar Firda dan diakhiri dengan senyumannya.

"Gimana lo sama Elang? Nggak mau nyusul Firda atau Tante Mira?"

Sella terdiam sebentar, lalu tersenyum. "Lo duluan aja deh, gue masih mau pacaran dulu sama Elang."

"Lo nggak kenyang apa pacaran mulu? Inget disekolah, lo udah kenyang sama pacaran, Sel," cibir Forda

"Lo kali sama Ken, nggak inget lo juga bucin sama dia. Gue nggak tuh," ujar Sella santai.

MY FUTURE | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang