18 - The End Result 🌱

11.1K 745 68
                                    

Aku siap menghadapi masalah sehebat apapun, asalkan bukan kehilangan kamu.

🌱🌱
____

Alex benar-benar mengantarkan Liora sampai depan rumah. Ia memastikan, perintah yang diucapkan Elang berjalan dengan baik dan tidak ada satu helai rambut Liora yang lecet sedikitpun.

Liora menatap Alex dan tersenyum. "Terimakasih banyak, Alex. Maaf sudah merepotkan," ucap Liora sopan.

Alex terdiam melihat kontrakan milik Liora. Ia menatap Liora dalam, seolah bertanya apakah ini tempat tinggalnya atau bukan.

Liora mengangguk mantap dan tersenyum. "Iya, ini tempat tinggal aku. Aku harus hemat dan nabung buat masa depan. Kita nggak tau kan masa depan kita kayak apa, jadi, harus siap-siap," jawab Liora seolah mengerti apa yang ada dipikiran Alex.

"Mau mampir?" tawar Liora. Alex menoleh dan menggelengkan kepalanya.

"Langsung pulang aja," jawab Alex.

Liora mengangguk dan mengucapkan terimakasih pada Alex. Tanpa menunggu lama, Liora langsung masuk kedalam kontrakannya dan sedikit melambaikan tangan sebelum ia menutup pintu.

Sekali lagi, Alex melihat kontrakan Liora dengan seksama. Alex tidak menyangka, jika gadis secantik Liora tinggal ditempat sederhana dan harus membayar sewa, serta harus bekerja dan kuliah. Alex benar-benar kagum pada Liora.

Tak salah jika ia ingin memiliki Liora seutuhnya dengan cara apapun.

Tapi, apakah Liora akan menerimanya?

🌱🌱

Liora membersihkan dirinya, mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur.

Ia melirik kearah ponsel yang ada di mejanya. Ia menggerakan tangannya untuk mengambil ponsel itu, dan mencari menu kontak dalam ponselnya.

Liora menatap ponselnya takjub, selain kontak Elang dan Sella, disana juga ia sudah mendapatkan kontak para rekan kerjanya. Entah darimana, yang jelas, ini dapat membantu pekerjaannya yang hilang karena waktu itu.

Tangannya tergerak untuk menekan tombol hijau, tak lama kemudian, panggilan itu tersambung.

'Halo?'

Liora menghela napas pelan dan tersenyum.

"Halo, Kak Sella?"

Terdengar suara helaan napas lega dari ujung panggilan sana.

'Li? Ya ampun, aku khawatir banget sama kamu, gimana? Kamu sehat?'

Liora menganggukan kepalanya, walau Liora yakin Sella tak dapat melihatnya.

"Aku sehat, Kak. Kakak sendiri?"

'Kakak juga sehat, ponselnya udah sampai? Kapan Elang kasih ke kamu?'

"Tadi siang, Kak, waktu Pak Elang masuk kerja."

"Oh iya, Kakak besok ada waktu? Aku udah lama nggak ketemu Kakak," ujar Liora. Entah mengapa ia sangat ingin mengajak istri dari atasannya itu untuk pergi bersama.

Sella mengangguk tanpa sepengetahuan Liora. 'Oke, nanti aku izin Elang dulu ya.'

"Yaudah kalo gitu, sampai ketemu besok, Kak."

'Iya, Kakak tutup ya. Bye Lili.'

"Bye, Kak Sella."

Liora menatap ponselnya yang sudah ditutup secara sepihak oleh Sella. Ia menghela napasnya. Sudah cukup lama Liora tidak bertemu dengan Sella, terutama sejak kejadian malam itu. Liora sedikit ragu untuk bertemu dengan mantan pacar mendiang kakaknya itu.

MY FUTURE | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang