33 - Hilang (1)🌱

10.9K 783 236
                                    

I do what I love it

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I do what I love it.

🌱🌱
____

Elang hari ini sudah diperbolehkan pulang. Namun, masih harus menjalani rawat jalan yang sudah diagendakan oleh Sella. Tentunya, sudah disetujui oleh Mira dan juga Tio.

Dan selama ini Sella tak mendekati Elang sama sekali. Ia hanya melihat dari jauh saja. Hanya Mira, Tio, Lisa dan Liora yang mendekat kearahnya.

Rindu? Jangan ditanya. Sella sangat rindu dengan suaminya itu. Banyak yang Sella rindukan, mulai dari obrolan, candaan, serta pelukan dan genggamannya yang sangat hangat.

Dan Sella hanya bisa mengenang itu saja, tanpa tau, apakah ia bisa bersama dengan Elang lagi atau tidak.

"Hari ini, Sella ikut kita pulang ya? Mau gimana pun juga, dia kan sekretaris kamu," ujar Tio. Ia sudah diberitahu oleh Mira tentang keinginan Sella.

Awalnya, Tio tak mengerti mengapa Sella melakukan itu. Namun, Mira mengatakan jika Sella melakukan ini demi kesehatannya.

Jika Sella memberitahu bahwa ia suaminya, dan mendapatkan fakta bahwa wanita lain yang bukan istrinya-- Liora tengah mengandung anaknya, itu akan membuat Elang berpikir berat. Jika Elang memikirkan hal yang berat, bisa saja kondisinya menjadi drop dan kemungkinan sembuhnya akan kecil.

Untuk itu, Sella berbesar hati dan merencanakan ini semua.

Bukan demi kebaikan Liora, tetapi demi kesehatan Elang.

Elang menganggukkan kepalanya saat diberitahu bahwa Sella akan ikut. Papanya itu benar, Sella adalah sekretarisnya. Pasti, ia juga dekat dengan keluarganya.

"Iya, Pa, nggak pa-pa," ujar Elang.

"Kita pulang sekarang?" tanya Rendy. Ia bertugas menyupir hari ini. Ia meninggalkan semua meeting hanya karena kepulangan Elang. Ia tidak mungkin menyuruh Marvin, karena Marvin tengah mengurus Tifa yang tengah mengamuk dirumah Sella.

"Jalan, Ren."

Rendy menganggukkan kepalanya saat Papanya sudah memberikan perintah. Rendy menancap gas dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang agar Sella tak hilang dari pandangan spion mobilnya.

Ya, Sella mengikuti mereka dengan mobilnya sendiri. Sella sengaja tidak pernah menggunakan mobilnya dan membiarkan mobil kesayangannya tergeletak digarasi rumahnya. Untung saja, disaat seperti ini mobilnya bisa berguna. Walaupun sebenarnya ia masih sedikit trauma mengendarai mobil akibat hampir kecelakaan itu. Namun, ia mencoba menepis semua pikiran negatifnya dan memberanikan diri untuk kembali mengemudi.

Tak mudah memang, namun ia berusaha melakukan yang terbaik.

Ia tak mungkin satu mobil dengan Elang. Bisa saja, akhirnya ia menangis dan melakukan sesuatu yang membuat Elang curiga. Ia tak mau Elang mengetahui jika ia adalah istrinya.

MY FUTURE | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang