Tepat di tanggal 20 April menjadi ulang tahun paling menyedihkan bagi sepupu Keyra Gamalina, karena disaat tanggal itu juga tepat meninggalnya Ayah Meika Damanggita.
Sore itu tanah gembur berwana coklat bekas galian menjadi saksi bisu atas berdukanya keluarga Meika. Similir angin yang menyerbak saat itu menambah kesan sakral saat pemakaman. Batu nisan bertuliskan Damang menjadi tumpuan disaat Gita — Bunda Meika— sudah tidak kuat lagi menopang tubuhnya.
Pemakaman Ayah Meika dihadiri oleh banyak orang, mulai dari rekan bisnis Damang dan Gita sampai teman sekolah Meika Damanggita.
Sejak dikabarkan Damang meninggal karena kecelakaan, Gita menangis tanpa henti. Dia belum bisa mengikhlaskan kepergian suaminya yang telah menemaniya selama hampir dua puluh tahun lamanya. Apalagi kejadian meninggalnya Damang karena dia menyelamatkan seorang wanita yang bernama Lina — istri dari kakak Gita.
"Yah, jangan pergi. Meika masih mau sama ayah. Meika sayang Ayah. Maafin Meika yang nggak nurut sama Ayah. Meika janji bakalan nurut lagi, Yah. Meika, Meika kangen Ayah," suara isak tangis Meika pecah. Dia memeluk makam Sang Ayah sembari menangis tersedu-sedu.
"Mei, udah, ya. Ikhlasin, Ayah lo udah bahagia di sana," ujar Keyra ikut berjongkok sambil mengelus pundak Meika lembut.
Meika dan Gita belum juga bangkit. Keduanya masih terisak di dalam kesedihan. Keyra menghela napas panjang, dia tidak bisa melihat sepupunya seperti ini. Meika itu kuat dan selalu ceria, dia tidak mudah menangis dan selalu sabar. Tapi dibalik wanita yang kuat pasti akan lemah juga. Keyra tidak tega melihat Meika menjadi selemah ini.
Meika Damanggita dan Keyra Gamalina kedua gadis itu mempunyai ikatan keluarga, biasanya disebut sebagai sepupu. Gama adalah Ayah Keyra dan Gita adalah Bunda Meika sekaligus adik dari Gama.
"Git, ayo pulang dulu. Kamu belum makan nanti sakit," ujar Lina menepuk pundak Gita pelan, menyadarkannya untuk pulang.
"Tidak usah sok peduli," balas Gita ketus. Dia belum bisa memaafkan Lina yang menurutnya menjadi penyebab suaminya meninggal.
"Mbak harus peduli karena kamu juga adik Embak," ujar Lina.
Gita menoleh, menatap Lina di belakangnya dengan mata menyalang. Wajah Gita berantakan penuh air mata dan beberapa anak rambut menutupi wajahnya.
"Mbak tau gimana rasanya kehilangan orang yang Mbak sayangi?!!" tanya Gita emosi. "Suami aku meningggal karena Mbak!"
"Git, ini murni kecelakaan. Bukan Lina yang menjadi penyebab. Jaga bicara kamu!" seru Gama mempringati adiknya supaya tidak menuduh yang tidak-tidak.
Gita berdiri, lalu menatap Gama. "Terus aja Mas belain dia! Mas nggak pernah ngerti gimana perasaan aku ditinggal oleh orang yang aku sayang!!"
Gama menghela napas. "Mas tau, Mas ngerti, Git. Tapi kamu jangan berlama-lama bersedih. Inget kesehatan kamu. Sekarang kamu pulang sama Mas, kamu butuh istirahat."
Awalnya Gita menolak untuk diajak pulang, namun setelah di bujuk oleh Gama dan juga Meika, Gita menurut.
Sekarang di pemakamam tinggal beberapa orang, ada Meika, Keyra, dan juga teman-teman sekolah mereka. Meika membenarkan kerudung berwarna hitamnya, lalu menegakan tubuhnya begitupun dengan Keyra.
"Temen-temen makasih ya kalian udah mau dateng ke pemakamam Ayah Meika, makasih juga kalian udah doain," ujar Keyra kepada teman-temannya. Ada sekitar sebelas anak di hadapan Keyra.
"Sama-sama, Key. Sebagai temen kita emang harus kaya gitu," ujar seorang anak laki-laki.
Keyra tersenyum tipis. Dia menoleh ke arah Miko yang ada di sampingnya. "Yuk, Ko kita pulang."
Miko yang bersetatus sebagai kekasih dari Keyra memutuskan untuk mengantarkan mereka pulang. Ketiganya langsung berbalik arah menuju tempat parkir, meninggalkan teman-teman mereka yang masih di sana.
"Tunggu, Mei," teriak seoarang anak laki-laki bernama Luky Lock Magella. Dia berlari mengejar Meika yang baru menjauh beberapa langkah.
Cukup lama Luky menatap Meika di depannya. Cowok itu melihat dari lubuk mata Meika membendung air mata, sebelumnya dia belum pernah melihat Meika sesedih ini. Namun kali ini Luky melihatnya, menjadikannya tidak tega melihat Meika setelah mengingat kejadian waktu itu yang membuat Meika menjadi menjauhinya. Dari kejadian itu Luky merasa bersalah.
Luky semakin merasa iba ketika Meika kembali meneteskan air mata di depannya, sedetik kemudian Luky memeluk gadis di depannya mencoba untuk memberikan sandaran. Dia mengelus puncak kepala Meika dengan lembut, berusaha menenangkan Meika.
Teman-teman Luky yang melihatnya melongo, pasalnya Luky tidak pernah melakukan hal seperti ini apalagi kepada Meika. Gadis yang selama ini dia tolak dan pernah dipermalukan oleh Luky didepan semua orang. Biasanya Luky tidak peduli kepada Meika, namun kali ini berbeda.
Bukannya mendapat balasan pelukan dari Meika, gadis itu malah menghempaskan tubuh Luky kuat. Luky yang mendapat dorongan hanya mundur beberapa langkah, dia menatap Meika tidak percaya.
Sementara Meika menatap Luky dengan mata memerah, tatapannya tajam seperti ingin menerkam Luky.
"KENAPA?! KENAPA BARU SEKARANG KAMU KASIHAN SAMA AKU?! KENAPA BARU SEKARANG KAMU PEDULI?! AKU NGGAK BUTUH BELAS KASIHAN DARI KAMU! AKU UDAH NGGAK PEDULI LAGI SAMA KAMU!!"
"Maaf, Mei."
"SETELAH KAMU PERMALUIN AKU DI DEPAN SEMUA ORANG, BARU KALI INI KAMU MINTA MAAF? KEMANA AJA KAMU? KALO AKU NGGAK ADA DI POSISI SEMENYEDIHKAN INI, PASTINYA KAMU NGGAK AKAN MINTA MAAF."
"UDAH CUKUP KAMU BUAT AKU MALU, UDAH CUKUP KAMU BUAT AKU SEDIH. AKU NGGAK MAU LAGI DI POSISI ITU. SEKARANG AKU NYERAH BUAT DAPETIN KAMU! JANGAN HARAP AKU BISA BERSIKAP KAYA DULU," finis Meika. Dia langsung meninggalkan pemakaman dengan air mata yang masih mengalir. Untungnya Keyra dan Miko segera menyusul, takut jika Meika malah pergi entah kemana.
Luky memandang punggung kecil Meika yang perlahan menjauh. Ada rasa bersalah di dalam hatinya. Gadis itu sangat mencintainya, namun entah mengapa Luky tidak bisa membalasnya. Rasanya sangat sulit mencintai Meika. Dia tidak ada rasa sama sekali kepadanya. Hanya menganggap sebagai teman, itu sudah cukup baginya.
Cinta itu memang rumit. Mengapa kita tidak bisa mencintai orang yang mencintai kita?
KAMU SEDANG MEMBACA
KeyLock
Teen Fiction[ON GOING] Bagaimana jika kita dipaksa untuk menerima orang baru padahal hati kita belum siap menerimanya? Kisah percintaan masa lalu menjadi penyebab hilangnya kepercayaan kepada seseorang. Mencoba untuk mengistirahatkan hati, namun seseorang denga...