PART 11|| DIA KEMBALI

70 7 0
                                    

Jangan datang kembali disaat aku sudah nyaman sendiri.

~Keyra Gamalina~

•••••

Perihal kabar Bundanya Meika sakit jiwa ditutupi sebaik mungkin. Tidak ada yang boleh mengumbarnya. Meika juga tidak mau menjadi bahan gosipan warga sekolahnya. Biarlah tertutup rapat masalah keluarganya karena ini privasi.

Sekarang Meika tinggal di rumah Keyra, dia sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Damang dan Lina, bahkan dari dulu pun sudah dianggap seperti itu. Damang dan Lina akan memberlakukan Meika dan Keyra sama, tidak ada pilih kasih. Bahkan kamar Keyra dan Meika sekarang bersebelahan. Desain kamarnya pun terserah apa mau Meika. Damang dan Lina mau Meika bisa merasakan seperti tinggal di rumah sendiri. Keyra pun tidak mempermasalahkan hal itu, dia senang Meika bisa tinggal di rumahnya. Dia tidak lagi mempermasalahkan hal kemarin, sudah cukup untuknya berlarut-larut dalam kesedihan.

Hari ini Meika tidak masuk sekolah, dia masih berbalut kesedihan. Masih belum menyangka hidupnya akan seperti ini. Ayahnya meninggal dan bundanya masuk rumah sakit jiwa. Tidak ada harta yang orangtuanya tinggalkan, semuanya sudah disita bank. Sebagai anak semata wayang tidaklah menyenangkan, dia tidak bisa berkeluh kesah kepada saudara kandungnya.

Sudahlah biarkan Meika menenangkan pikirannya, dia butuh waktu.

Sementara saat ini Keyra baru saja izin keluar dari pelajaran Bu Nuri. Ada panggilan alam yang harus dia penuhi di kamar mandi.

Setelah selesai, Keyra kembali ke kelasnya. Namun, panggilan seseorang berhasil membuatnya berbalik badan dan melihat seorang gadis sedang menghampirinya.

"Keyra aku mau tanya," ujar gadis itu.

Dia adalah Siska Safirna, teman dekat Meika. Kedudukannya di sekolah ini hanyalah murid biasa, dia tidak mengikuti ekskul apapun. Bahkan bisa dikatakan dia murid pendiam dan tidak mudah bergaul. Mungkin dia hanya mempunyai teman Meika saja. Penampilannya juga sederhana, rambutnya tergerai agak acak-acakan dengan poni di depannya, dia juga memakai kacamata bulat hitam. Wajahnya tidak dihiasi lib balm ataupun lip tint sedikitpun, tidak seperti siswi lainnya. Dia sangat sederhana.

"Iya, tanya apa?"

"Kenapa ya Meika hari ini nggak berangkat?" tanya Siska.

"Dia sakit."

"Sakit?" tanya Siska terkejut. "Sakit apa Keyra?"

"Um," jeda Keyra. Dia tampak berpikir sebentar. "Dia demam."

"Apa demam?" tanya Siska khawatir. "Terus keadaannya sekarang gimana? Pulang sekolah aku mau jenguk, deh."

"Eh, jangan, jangan."

"Loh, kenapa Keyra?" tanya Siska bingung.

"Hm, Meika lagi butuh istirahat. Dia nggak papa kok. Tadi pagi gue udah jenguk dia."

"Oh, yaudah. Kalo gitu titip salam aja ya, semoga Meika cepet sembuh. Soalnya aku chat nggak dibales," pesan Siska.

"Oh, iya, iya."

"Kalo gitu aku ke kelas dulu, ya," pamit Siska.

"Iya."

Siska pun tersenyum ramah kepada Keyra sebelum dia pergi. Sepertinya dia gadis yang baik. Ralat! Dia memang gadis yang baik dan juga polos. Meika beruntung mempunyai teman seperti dia yang peduli tentang keadaannya saat ini.

Setelah berbincang sebentar dengan Siska, Keyra kembali ke kelasnya. Namun, langkahnya lagi-lagi terhenti ketika dia sampai di belokkan koridor.

"DOORRR!!"

KeyLockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang