PART 39|| KABAR BURUK

33 2 0
                                        

🎼Menghitung hari – Anda 🎼

••••••

"Ayo Mei, nambah. Kamu makan dikit banget loh," ujar Lina pada Meika yang tengah menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

"Nggak kok, Mah." Meika menggeleng. "Lagian segini aja Meika udah kenyang."

Gama dan Lina memang meminta Meika untuk memanggil mereka dengan sebutan mama dan papa agar tidak ada perbedaan lagi diantara Meika dan Keyra.

"Dasar anak muda sukanya diet." Lina terkekeh samar sambil gelang-geleng kepala.

Sang kepala keluarga pun tampak terkekeh kecil. "Makan yang banyak, biar gemuk. Lucu kalian kaya gitu."

"Nggak mau ah, nanti kalo gemuk baju yang sekarang ga muat gimana? Emang papa mau beliin Keyra baju yang banyak lagi?" celoteh Keyra tertawa kecil.

"Kamu mau berapa? Biar papa transfer uangnya sekarang," balas Gama.

"Hehe, Keyra bercanda kok, Pa. Tapi kalo mau transfer sih ya nggak papa."

"Uang jajan kamu udah mama tambah kemarin, kalo sekarang mau nambah lagi bener-bener kebangetan ya kamu," sahut Lina.

Keyra menyengir. "Iya, iya. Orang bercanda."

Gama terkekeh sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Kalo Meika yang gemuk pasti lucu banget deh," ujar Keyra.

"Nggak mau, nanti pipi Meika jadi kaya ikan buntel. Begini." Meika menggelembungkan pipinya membuat ketiga keluarganya tertawa. "Kan nggak lucu."

"Lucu, Mei. Gembul," sahut Keyra tertawa.

"Nggak. Aku kan pendek, kalo gendut nanti malah kaya gentong," kata Meika membuat yang lainnya kembali tertawa.

"Beneran lucu, jadi biar dipeluk enak loh," sahut Lina setelah menenggak minumannya.

Meika malah tersipu malu, pikirannya langsung tertuju kepada seseorang. " Emm, gimana ya."

Melihat Meika yang malah senyum-senyum Gama dan yang lainnya terkekeh geli. "Udah, udah, lanjutin makannya."

Keempatnya segera menghabiskan makan malam mereka yang tinggal separuh.

"Keyra gimana soal kelas lukis yang mau kamu ikutin?" tanya Gama melirik Keyra yang sedang menyuapkan nasi terakhirnya.

"Em, belum konfirmasi juga sih, Pah. Kayaknya aku bakal tanya dulu pastinya kapan."

"Keyra mau lebih fokus lukis?" tanya Meika.

Gadis yang baru saja meneggak minumannya itu mengangguk. "Kan lukis hobi aku, Mei. Jadi emang mau lebih fokus sih biar semakin terasah."

"Jadi pengen punya hobi," gerutu Meika menatap makanannya yang sudah habis.

"Meika, emang kamu suka apa sayang?" tanya Lina membuat Meika mendongak.

"Nggak tau, Mah. Tapi pengen punya kegiatan yang ekstirm," jawab Meika bersemangat.

"Maksud kamu?" tanya Gama keningnya berkerut.

KeyLockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang