🎼Ku Salah Menilai (Mayang Sari) – cover Tami Aulia🎼
••••••
S
udah diperkirakan dari awal, Lionstar akan menang melawan SMA Tunas Bangsa. Ternyata memang benar. Semua anak Garla pun ikut menyaksikan bagaimana kemenangan Lionstar.
Sekarang semuanya sudah dinyatakan bahwa nanti Garla dan Lionstar akan benar-benar bertanding di final untuk memperebutkan juara provinsi. Dan pertandingan itu diperkirakan awal tahun mendekati ujian.
Adanya dua pemenang yang memiliki hubungan yang cukup baik, membuat mereka memutuskan untuk menggelar kemenangan bersama. Dan hal itu dilakukan di KafeJe.
Banyak makanan tersaji di indoor kafeje maupun di outdoor. Devon pun membuat panggung kecil di indoor. Dia bernyanyi bersama Garet dan Lintang, juga dengan anak Lionstar yang sesekali naik ke panggung untuk bernyanyi.
Anak-anak yang menikmati musik Devon dengan semangat berjoget kecil di depan. Semuanya ikut bernyanyi, dan sesekali melambai-lambaikan tangan mengikuti alunan musik. Dan ada pula yang sibuk mengambil foto untuk di upload di media sosial.
Banyak anak perempuan dari Pelita juga ikut hadir, mereka mengobrol bersama dengan anak Garla. Sementara di outdoor kafeje, sebagian laki-laki sedang bercengkrama sambil mengisap rokoknya.
Keyra bersama ketiga temannya memilih duduk di bangku pojok indoor kafeJe—paling belakang dari panggung. Mereka sedang menikmati suasana yang ada.
“Gila ya, anak lionastar cakep-cakep bener.” Felin berdecak kagum saat melirik ke sekitar.
“Naksir lo?” tanya Dira setelah menyeruput ice tea nya.
“Naksir sih, tapi….” Felin melirik Devon yang tengah bernyanyi. “Gue masih punya cowok.”
“Yakin nggak tergoda buat nyari simpanan?” Dira menyikut lengan Felin sambil tertawa kecil.
“Kalo iman gue nggak kuat, udah pasti gue tergoda,” seru Felin.
“Ya udah putusin aja si Devon, tinggal cari yang lain. Gampang,” sahut Keyra santai. Dia mengatakan seperti itu bukan tanpa sebab, ya karena dia sering melihat Devon dan Felin bertengkar.
“Heh! lu kira gampang move on!” Felin mendengus.
Keyra menghiraukan ucapan Felin, dia malah membuka aplikasi pesan di ponselnya. Luky memberitahu bahwa dia ada di luar kafeJe dan menyuruhnya untuk datang.
“Gue keluar bentar, ya,” pamit Keyra pada temannya, lalu langsung melesat melewati beberapa kerumunan untuk sampai keluar.
Dia menemukan Luky sedang ada di gazebo seorang diri, Keyra pun menghampiri. Lalu duduk di sampingnya.
“Kenapa nggak di dalem?”
“Berisik, semuanya pada rusuh joget-joget."
“Terus ngapain panggil aku ke sini?”
“Mau ngecek keadaan kamu. Masih ada yang sakit nggak?” Luky melirik Luka di lutut, siku, dan dahi Keyra.
“Masih sakit sih, tapi nggak terlalu.”
“Pulang yuk? Biar kamu istirahat.”
“Ntar ah, aku masih mau di sini.”
Luky menghela napas sebentar. “Ya udah, mau aku ambilin minum?”
Keyra mengangguk, kemudian Luky pergi menuju bar kafeJe.
Sementara Daniar yang sedang mengobrol bersama temanya dan beberapa anak pelita, terus memperhatikan Luky dan Keyra dari balik jendela. Setelah Luky pergi, dia merasa ada hal yang harus dibicarakan dengan Keyra.
![](https://img.wattpad.com/cover/253259062-288-k329501.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KeyLock
Teen Fiction[ON GOING] Bagaimana jika kita dipaksa untuk menerima orang baru padahal hati kita belum siap menerimanya? Kisah percintaan masa lalu menjadi penyebab hilangnya kepercayaan kepada seseorang. Mencoba untuk mengistirahatkan hati, namun seseorang denga...