PART 5|| LUKY DAN KEYRA

88 14 4
                                    

••••••

Jam istirahat telah tiba, Keyra, Felin, Yura, dan Dira segera menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang mulai keroncongan saat olahraga. Mereka duduk di bangku yang terdekat dengan kipas angin, karena memang mereka sedang keringetan.

"Mang Odet, cendolnya lima, yang satu santennya aja sama es batu," teriak Felin kepada Mang Odet, penjual cendol.

Mang Odet mengacungkan jempolnya. "Siap, Neng."

"Yang dua buat lo?" tanya Dira.

"Yaiyalah," jawab Felin mengibaskan kipas plastik merah mudanya.

"Masih aja lo doyan santen," ujar Dira.

"Apapun yang enak bakalan gue makan, hehe," balas Felin menyengir.

"Eh, bentar, ya. Gue pesenin kalian bakso dulu," pamit Keyra menuju dagangan Bu Surti. Di sini bukan hanya ada mendoan, namun juga ada bakso, pecel, dan mie. Untuk rasa jangan ditanyakan, pastinya enak, karena Bu Surti menjadi pedagang legend di SMA Gardania. Umurnya pun sudah melebihi setengah abad.

Mang Odet membawakan nampan berisi lima gelas cendol ke arah kelima gadis itu. "Ini, Neng. Silahkan dinikmati."

"Makasih, Mang," balas Yura ramah. Mang Odet pun langsung kembali ke dagangannya.

Keyra pun kembali membawakan lima mangkok bakso di atas nampanya, lalu memberikannya kepada teman-temannya.

"Kemarin gimana, Key? Beneran and?" tanya Yura.

Keyra menghela napas. "Udah. Sekarang gue jadi ngerasa lega."

"Syukur deh," balas Yura.

"Sekarang lo udah ikhlas?" tanya Dira.

"Udahlah. Gue udah rela, ya walaupun belum sepenuhnya move on," jawab Keyra.

"Perlahan pastinya lo bisa move on, tenang aja. Hati lo pasti butuh disembuhin tuh, mau gue cariin penawarnya?" tanya Felin menaik turunkan alisnya.

"Penawar? Emang bisa?" tanya Keyra mengernyitkan dahinya.

"Bisalah. Caranya lo cari cowok, supaya lo bisa nunjukin sama mereka kalo lo itu bisa lebih bahagia," ujar Felin menggebu-gebu.

"Gue nggak mau cari cowok," balas Keyra menolak.

"Gue bisa kok nyomblangin lo. Lo mau sama siapa? Firza adik kelas yang tajir itu? Lingkar yang alim? Mau nggak? Atau Justin kakak mahasiswa yang ganteng? Oh, Banu si ketua Paskibra? Em, Zidny si ketua osis?"

"Lo mau sama anak Garla? Tinggal pilih, Garet yang centil, eh jangan dia deh. Lintang yang rupawan, jangan-jangan, dia udah punya pacar. Devon, oh iya diakan pacar gue. Aje? Mau nggak? Lo kan deket sama Aje, kenapa nggak dia aja? Oh, lo mau si Luky? Tapi dia agak aneh dan ngeselin. Mau Lingkar? Jangan deh, dia nggak boleh pacaran."

"Mau anggota Garla dari adik kelas? Tinggal pilih, ada Firza, Vino, Dion, Marvel, Gibran. Tinggal pilih deh, yang penting lo jangan milih si Malika sama si Dayan."

"Apal banget lo ngapalin cowok-cowok, lancar bener itu mulut. Beda lagi kalo ngapalin rumus, melempem tak ada gunanya," cibir Dira.

"Jaga-jaga kalo gue putus sama Devon, biar dijadiin list," balas Felin.

"Gue bilangin Devon mati lo," ancam Dira.

"Eh, jangan-jangan, gue bercanda kok." Felin menyengir, "gimana, Key? Lo mau yang mana?"

"Gue nggak mau. Nggak ada penawar yang bisa nyembuhin hati, kecuali diri kita sendiri. Kalau pun ada, bisa jadi itu hanya pelampiasan."

"Dengan kita solat dan berdoa sama Allah, hati kita udah adem kok," tutur Yura.

KeyLockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang