PART 23|| PERASAAN YANG TIDAK TAHU DIRI

56 3 0
                                    

🎼 Pura Pura Lupa – Mahen 🎼
.
.
.

Udah tahu ditolak, masih aja maju. Udah tahu diusir, masih aja menetap. Udah tahu nggak diinginin, masih aja maksa. Memang khakikatnya perasaan gue itu nggak tahu diri.

~Luky Lock Magella~

•••••

Hari ini waktu terasa berjalan sangat lambat. Benar-benar lambat karena Luky sudah tidak sabar. Bahkan sejak tadi matanya tidak ingin teralihkan untuk terus menatap ke arah jarum jam. Rasanya jarum jam berputar sangat lambat. Sampai-sampai dia tak fokus mendengarkan Bu Nuri menerangkan karena matanya terus saja menatap ke arah jam dinding.

"Luky!"

Seruan panggilan itu membuat Luky tersentak kecil. Dia segera menoleh ke arah Bu Nuri yang tengah memandangnya.

"Saya perhatikan kamu ngelamun terus. Perhatikan pelajaran saya!" pekik Bu Nuri. Tidak suka jika ada murid yang tidak memperhatikan pelajarannya.

Luky mengangguk pelan. "I-iya, Bu."

Kringg!!

Bunyi bel pulang sekolah terdengar nyaring di telinganya. Luky menghembuskan napas lega sembari merekahkan senyumnya. Dia segera berdiri dan langsung membereskan alat tulisnya. Walaupun teman sekelasnya masih diam duduk di tempat. Begitupun dengan Bu Nuri yang memperhatikan Luky tengah berkemas dengan pandangan tidak suka.

"Heh! Heh! Mau kemana kamu?" tanya Bu Nuri berseru.

Luky menoleh ke arah Bu Nuri. Menatap bingung guru tersebut. "Pulang kan, Bu? Ini udah waktunya pulang."

"Ini pelajaran saya, kamu pulang itu di bawah persetujuan saya. Lagian gurunya belum siap-siap kamu udah duluan. Kamu pulang cepet pun rumah kamu nggak akan pindah!"

Bu Nuri terlihat marah karena Luky tidak menghormatinya sebagai guru.

"T-tapi, Bu?"

"Duduk!"

Luky menghela napas berat. Dia kembali duduk dengan ransel yang sudah ada di punggungnya. Menatap ke arah pintu, di mana anak-anak kelas lainnya sudah beranjak pulang. Semantara kelasnya belum.

"Baiklah anak-anak, apa penjelasan tadi ada yang ingin ditanyakan?"

Satu kelas menggeleng. Lalu berseru. "Tidak."

"Ya sudah bereskan buku kalian, lalu berdoa."

Seisi kelas segera berdoa menurut kepercayaannya masing-masing. Di saat berdoa, Luky malah menggoyang-goyangkan kakinya, tanda tidak sabar jika dia ingin beranjak keluar dari kelas ini.

Kalian tahukan karena apa Luky seperti ini? Yap, karena dia ingin mengajak jalan Keyra. Dia sangat berharap Keyra mau pergi bersamanya. Walaupun sebenarnya dia belum mendapatkan pesan apapun dari Keyra, tapi tak apa dia akan ke kelasnya untuk memastikan.

Setelah Bu Nuri keluar, Luky segera beranjak. Dia berlari kecil ke arah pintu keluar.

"WOI, KY! MAU KEMANA LU?" teriak Devon terheran melihat Luky yang teegesa-gesa tanpa menunggu teman-temannya yang masih santai di dalam kelas. Daniar juga menatap Luky bingung.

"BIASA, MAU NGAPEL DULU," pekik Luky merekahkan senyumnya. Dia menyombongkan diri seolah dia sudah mempunyai pacar.

"GAYAAN AMAT LU! EMANG SI KEYRA MAU?!" teriak Garet.

"GUE MAU KE KELASNYA, TAKUT DIA NUNGGU LAMA."

"GUE PERGI DULU." Luky melambaikan tangan sebagai tanda berpamitan.

KeyLockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang