PART 53|| TETAP DI SINI

30 2 0
                                    

Sejenak untuk menghilangkan beban penat, Keyra merebahkan tubuhnya di atas kasur. Memandang langit-langit kamar dengan pikiran kacau.

Sejak tadi sebenarnya saat Keyra menuju ke kantor mamanya, pikirannya sudah kacau. Sepintas kejadian yang dia lalui terus saja menghantui pikirannya. Bertanya-tanya tantang siapa orang itu.

Di mana kejadian itu tepat saat lampu lalu lintas berubah merah. Seseorang yang duduk di belakang supir taksi mengarahkan pandangannya pada sekitar. Tak sengaja pandangannya terhenti pada sebuah objek yang menarik perhatian. Di depan sebuah kafe orang itu berada. Dua orang yang terasa tak asing bagi Keyra. Pikirnya menduga bahwa itu Yura dan Miko, tapi apa mungkin?

Rasanya begitu aneh saat gadis berjilbab itu bertemu dengan mantannya. Pasalnya mereka tak begitu akrab.

Mengingat tentang Yura yang pamit saat pulang sekolah, apakah karena dia ingin bertemu dengan Miko? Jika iya, ada hubungan apa di antara mereka?

Keyra begitu penasaran untuk memastikan apakah dua orang itu Yura dan Miko atau bukan. Pasalnya mereka terlihat samar karena jarak yang tak begitu dekat.

Terdengar bunyi ponsel yang berdering, membuat Keyra segera bangkit untuk mengangkat panggilan itu. Seulas senyum tipis dia tampilkan saat mengetahui siapa yang menelepon.

"Tumben telepon jam segini."

"Nggak boleh?"

"Bukannya nggak boleh, tapi bukannya kamu lagi istirahat? Abis latihan basket pasti cape, kan?"

Terdengar seseorang di depan telepon tertawa hangat. "Iya capek. Makanya ini mau ngilangin capeknya."

"Panggil tukang urut?"

"Kurang manjur."

"Terus apa dong?"

"Buruan keluar."

"K-kamu di luar?"

"Cek aja sendiri."

Mata Keyra melebar, terkejut mengetahui Luky ada di luar. Dia segera melangkah menuju jendela. Dan benar saja saat gorden terbuka, Luky di depan gerbang tengah melambaikan tangan.

"Capeknya bakal ilang kalo liat kamu."

Keyra terkekeh malu-malu. "Iya, aku ke bawah."

Dengan cepat gadis memakai baju santai itu keluar dari kamar. Namun saat membuka pintu, Keyra dikejutkan oleh Meika yang datang dengan membawa ransel besar. Gadis itu memakai topi, jaket kulit, dan sepatu boots. Keyra cukup terkejut melihat penampilannya.

"Wow, ini lo, Mei? Baru pulang?"

Meika tersenyum malu-malu. "Iya, kenapa? Aku kaya gini bagus nggak?"

Keyra menggeleng takjub. "Laki banget sih, tapi keren!"

"Bisa aja kamu, Key."

"Lo les kostumnya kaya gini?"

Meika mengangguk. "Iya, kan biar keren." Keduanya lalu terkekeh kecil. "Mending sekarang kamu turun deh, Luky udah nungguin tuh di bawah."

"Oh, iya deh."

Keyra segera melesat pergi menuruni anak tangga. Sampai di depan gerbang dia merekahkan senyum saat melihat kekasihnya.

"Nih." Luky menyodorkan plastik berwarna hitam. "Markabang."

"Hah?"

"Mari makan bareng!"

Keyra tertawa sambil menggeleng pelan. "Bisa aja! Ya udah yuk masuk."

KeyLockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang