PART 35|| PERASAAN YANG DITARIK-ULUR

54 4 0
                                    

*I worked hard for this. Please appreciate it by giving a vote🙏

🎼Mencari Cinta Sejati (Cakra Khan) - cover Alzera🎼
.
.
.

Memang kenyataanya, terkadang seseorang diharuskan untuk mundur ke belakang lebih dulu agar bisa melompat lebih jauh ke depan.

~Luky Lock Magella~

••••••

"Ky, woi, Ky!" teriak Lintang memasuki kelas dengan tergesa-gesa menghampiri Luky.

Namun, laki-laki yang namanya dipanggil itu tidak menoleh sedikitpun.

"Bengong aja lo!" Lintang memukul lengan Luky, membuat laki-laki yang sedang menopang dagu itu menoleh ke arah Lintang dengan tatapan sinis. "Muka lu kalo galau nggak lucu! Mending kita bahas soal turnamen."

"Biasa, Tang, kalau udah kenal cinta ya galau-galau gitu," sahut Devon duduk di meja Luky.

"Ditolak sama satu cewek aja galau, gue nih udah ditolak sama ratusan cewek nggak pernah tuh galau!" sahut Garet.

"Lo mah beda sueb!" Devon menjitak kepala Garet.

Aje yang dari tadi tengah membaca buku, kemudian mendekat. "Ada info apa, Tang?"

"Gue tadi abis ketemu sama pak Edward bicarain turnamen. Si Luky dari tadi dicariin pak Edward malah nggak dateng-dateng."

Luky menyengir sembari menggaruk tengkuknya. "Gue lupa, emang ada apa?"

"Emang kalau galau segala dilupain!" cibir Garet.

"Untuk turnamen nanti, ternyata kita tanding dalam kelas kabupaten atau kota dulu nggak bisa langsung provinsi dan memperebutkan juara nasional."

"Terus?" tanya Luky.

"Yang gue takutin adalah kita nanti memperebutkan untuk bisa masuk juara nasional lawan Lionstar."

"Maksud lo, Tang?" tanya Devon.

"Turnamen pertama, kemungkinan besar untuk memperebutkan juara kota kita lawan SMA Permata. Setelah kota menang, kita memperebutkan juara provinsi. Dimana gue yakin Lionstar juga menang dikejuaraan kota dan kita antar kota memperebutkan juara provinsi, itu berarti kemungkinan kita bakal lawan Lionstar. "

"Emang kalo lawan Lionstar kenapa? Bukannya kita udah baik-baik aja? Nggak masalah siapapun yang bakal memperebutkan juara nasional," sahut Aje.

"Ya emang, tapi kenapa gue masih ngeganjel aja," ujar Lintang terlihat tak tenang.

Luky menepuk pundak Lintang. "Udah, Tang. Menang nggak menang namanya kompetisi itu hal yang wajar."

"Gue harap juga begitu." Lintang tersenyum tipis.

"Kalo gitu gue ke kamar mandi dulu."
Luky menegakan tubuhnya hendak keluar, dan disaat yang bersamaan Lingkar datang.

"Mau kemana, Ky?" tanya Lingkar.

"Kamar mandi."

"Woi, Kar. Abis dari mana lu?" tanya Garet.

"Musola."

"Wih! Ngapain?"

"Bantu anak Rohis."

Sementara itu Luky tengah berjalan santai di area koridor lantai dasar, dimana kawasan kelas sebelas. Banyak anak yang berlalu lalang di depan koridor. Ada yang membaca buku, bergosip, bahkan berpacaran. Hm, sepertinya sekarang semangat ke sekolah itu bukan karena suka sama pelajarannya, tapi karena pengen ketemu si dia.

KeyLockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang