PART 26|| MELEPASKAN MASA LALU

53 4 0
                                    

🎼Aku yang Salah – Mahalini feat Nuca🎼
.

.
.
Move on paling gagal adalah disaat dia menggunakan orang lain untuk pelampiasan.

To Keyra Gamalina.
•••••

Luky benar-benar tidak menyangka malam ini akan pergi bersama Keyra. Ternyata senjata pura-pura mendoakan Keyra yang tidak-tidak cukup manjur membuat gadis itu mau mengikuti ajakanya. Ya, lagian siapa juga yang mau didoakan dengan doa yang tidak baik.

Sebelum berangkat, tadi Luky sempat meminta Lintang untuk memilihkan baju yang cocok untuk ia pergi. Selera cowok itu bagus, tidak salah dia meminta bantuanya. Lintang memilihkan sebuah kaos hitam dengan kemeja coklat, beserta celana jeans hitam dengan sepatu sneakers putih. Kata Lintang, cewek itu suka dengan cowok yang berpakaian hitam atau dengan warna gelap, lebih ber-damage. Ya semoga saja Keyra bisa langsung kesemsem. Tidak lupa, Luky juga meminta minyak wangi Lintang yang katanya mahal. Dior cuy!

Untung saja Luky tidak mengikuti tutor dari Garet untuk memakai celana cutbray dan kemeja dengan kancing atas yang terbuka sehingga menampilkan sedikit dada bidangnya. Sembari membawa bunga mawar, katanya. Euw! Itu sih model jaman dulu. Sudahlah, jangan permasalahkan Garet, cowok itu memang suka dengan hal yang berbau klasik.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit. Keduanya kini sampai di festival kuliner.

“K-kita ke sini?” tanya Keyra terlihat terkejut.

Luky mengangguk cepat setelah menaruh helmnya. “Iya kenapa?”

Keyra terdiam. Sebelumnya dia tidak bertanya kepada Luky kemana cowok itu akan membawanya pergi, dia hanya menurut. Bukannya Keyra tidak ingin ke festival kuliner yang diselenggarakan satu tahun sekali itu, hanya saja tempat ini ... mengingatkannya kepada Miko.

Keyra sudah berusaha untuk tidak mengingat hal berbau Miko lagi, tapi nyatanya kenangan itu selalu melintas disaat sesuatu yang berhubungan dengan Miko muncul.

“Kenapa? Lo nggak suka?”

Pertanyaan dari Luky tak digubris oleh Keyra. Gadis itu hanya diam. Seperti sedang memikirkan sesuatu hal yang Luky tidak tau itu apa.

“Key!” suara Luky meninggi sampai membuat Keyra tersentak.

Keyra segera mendongak. “Hah? I-iya.”

“Kenapa? Kalo lo nggak suka bilang aja, kita bisa cari tempat lain.”

“Suka kok suka.”

Luky mengangguk. Lalu keduanya berdampingan berjalan masuk. Suasana di sini sangat ramai. Namanya juga festival kuliner, pastinya banyak orang yang berburu makanan.

Kedai-kedai yang berjejer dengan rapi di kanan dan kiri, juga dengan tempat duduk yang bersejajar di tengah-tengah. Lampu-lampu yang berkelap-kelip di sepanjang kedai, juga dengan berdera karnaval dipasang di atas dengan model zig-zag yang menambah kesan ramai.

Luky menghela napas lega. Ia merekahkan senyumnya. Masih tak menyangka dia sedang berjalan dengan gadis yang disukainya. Benar-benar momen ini harus diabadikan.

Malam ini, dia harus bersikap cool dan kalem, biar Keyra kesemsem. Ahay!

“Mau makan apa?” Luky menoleh ke arah Keyra di sampingnya.

Sesaat, dia mengerutkan kening saat melihat Keyra menunduk. Gadis di sampingnya terlihat tidak bersemangat.

“Key.”

KeyLockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang