🎼Menjaga hati — Yovie & Nuno🎼
•••••••
“'Gue nggak mau pacaran, gue nggak mau pacaran,’" seru Dira menirukan gaya bicara Keyra. “Alah! Pret! Nyatanya tiap hari lo kesemsem terus sama si Luky, mana ngebuncin ae lagi.”
Keyra tersenyum malu, menyadari dirinya yang sedikit berubah. “Ya kan Tuhan maha membolak-balikan hati manusia. Jadi ya sekarang gue suka sama dia. Lagian makin ke sini Luky makin berubah.”
“Lah, berubah kenapa?” tanya Felin.
Keyra senyum-senyum sendiri sambil memainkan jemarinya. “Dulu itu ngeselin abis, kalo sekarang mah … ngangenin.”
Dira sontak melotot tak menyangka, lalu menyikut lengan Keyra gemas sendiri. “Buset! Ntar kebucinan lo melebihi si Felin.”
Yura dan Felin pun ikut tertawa. Keempatnya memang sedang berjalan di koridor hendak ke perpustakaan, namun agaknya hari ini Felin terlihat tak bersemangat seperti biasanya. Dia juga jarang heboh dan ngebucin.
“Syukur deh kalo Luky bisa bikin lo bahagia,” ujar si gadis kalem itu.
Dira melirik Felin di sampingnya. “Gimana hubungan lo? Kayaknya tingkat keuwuan lo sama Devon bakalan kalah sama Luky dan Keyra.”
Felin mengembuskan napas kesal, lalu memandang ketiga temannya sambil bersedekap. “Dengar ya nyonya-nyonya, gue sama Devon itu pasangan yang paling uwu sejagat raya dan sealam semesta, sudah mencatat rekor awards uwu sampai lima periode. Jadi tak ada yang bisa mengalahkan.”
Dira, Keyra, dan Yura saling melempar tatapan sambil menahan tawa melihat Fellin yang masih saja bucin, padahal mereka sebenarnya tahu hubungan keduanya sedang tidak baik-baik saja.
Yura menepuk pundak Felin, sedikit menenangkan karena kahir-akhir ini mood gadis itu selalu berubah-ubah. “Iya, iya deh. Percaya. Kaliankan serasi banget.”
“Nah gitu dong!” seru Felin.
“Tuh liat! Pacar lo berdua lagi pada olahraga,” ujar Dira membuat ketiganya menoleh ke arah lapangan, lalu Dira melirik Felin. “Nggak nganterin minuman buat Devon kaya biasanya?”
Felin melirik sinis Dira. “Tau ah!” lalu gadis itu pergi mendahului teman-temannya menuju perpustakaan.
“Felin kenapa lagi tuh?” tanya Yura.
Dibalas Dira dengan mengedikan bahu. “Tau tuh.”
Sementara Keyra di tempat malah diam-diam mengembangkan senyum saat melihat Luky sedang olahraga. Pesona laki-laki yang sekarang menjadi pacarnya itu memang sangat menawan. Dan bodohnya laki-laki itu baru menampakannya sekarang, saat dia sering kali bersikap manis kepada Keyra.
Dira sedikit mendorong tubuh Keyra, dorongan yang pelan itu mempu membuat Keyra yang sedang melamun bergeser beberapa langkah. “Senyum-senyum mulu lo!”
Lamunan Keyra terpecah, dia melirik sinis Dira. “Paan sih!”
“Cie malu-malu,” goda Dira tertawa geli bersama Yura.
“Ah, udahlah, gue mau ke loker dulu nih.”
“Ngapain?” tanya Yura.
Keyra mendekatkan wajahnya kepada Dira dan Felin. “Kepo!” Setalahnya dia langsung berbalik badan dan berjalan cepat menuju loker.
Sementara Dira mendengus kesal. “Dahlah duluan aja,” ajaknya pada Yura.
Keyra ke loker itu hanya untuk mengambil pulpen yang dia simpan, kebetulan pulpennya sekarang habis. Keyra memang mempunyai stok pulpen di loker. Sengaja disimpan agar Dayan dan Malika tidak memungut.

KAMU SEDANG MEMBACA
KeyLock
Подростковая литература[ON GOING] Bagaimana jika kita dipaksa untuk menerima orang baru padahal hati kita belum siap menerimanya? Kisah percintaan masa lalu menjadi penyebab hilangnya kepercayaan kepada seseorang. Mencoba untuk mengistirahatkan hati, namun seseorang denga...