PART 28|| BUKU UNTUK MOVE ON

45 1 0
                                    

🎼Anugrah Terindah yang Pernah Kumiliki – Sheila On 7🎼
.
.
.
Sebenarnya menyebalkan saat seseorang menganggap kita gagal move on. Sebenarnya bukan gagal sih, akan tetapi masih proses.

Tidak ada yang gagal selagi masih berusaha.

•••••

“Aduh, Mang! Makin hari cendolnya makin dikit aja,” cibir Felin ketika mang Odet datang memberikan empat gelas cendol.

“Aduh, Neng. Semakin tahun bahan baku semakin naik aja, Neng.”

Felin mendengus. "Iye, Mang, iye."

"Udah, bersyukur aja," tegur Yura.

Kemudian Mang Odet pun berlalu dari meja mereka. Di atas meja baru tersedia minuman, sementara makananya masih dalam proses.

Tanpa permisi, Luky langsung menyerobot masuk ke dalam lingkaran keempat gadis itu.
Mereka terkejut, pasalnya Luky langsung menyerobot duduk di samping Keyra.

“Aduh! Ky, lo apa-paan sih!” pekik Keyra merasa tempat duduknya semakin sempit.

“Kenapa? Gue nggak boleh gabung sama kalian?”

Felin menepuk jidatnya. “Ky! Lo itu harusnya permisi dulu.”

“Permisi.”

“Telat!” pekik Dira mendengus.

“Lagian lo kenapa sih tiba-tiba ke sini? Ada maksud apa gitu?” tanya Felin.

Luky melirik Keyra di sampingnya sekilas. Gadis yang dilirik itu mengerutkan dahinya bingung.

“Tergila-gila banget lo sama temen gue," cibir Felin melirik Keyra.

“Oh, iya, kemaren katanya lo abis jalan ya sama Keyra?” tanya gadis berjilbab putih di samping Felin.

“O, iyalah, kasih selamat dong. Nggak salah lo kalo lo mau bayarin makanan kita,” ujar Felin pada Luky.

“Kampret emang!” Luky mendengus.

"Sekali-kalilah," ujar Felin menaik turunkan alisnya kepada Luky.

"Terserah lo dah."

"Kalian kenapa sih? Gue nggak ada hubungan apa-apa sama Luky. Cuman temen doang. Soal jalan kemaren emangnya kenapa? Jangan pada heboh deh," sinis Keyra.

"Ya abisnya lo keliatan selalu ketus setiap liat si Luky, gue kira lo udah mendirikan pasukan anti Luky," ujar Dira membuat Luky tidak terima.

"Wah, Dir! Jangan ngada-ngada lo!"

"Ye! Kan kirain."

"Neng, ini makananya teh udah jadi. Bibi lagi repot ini, Neng," teriak Bi Surti dari kedainya. Terlihat kedai wanita paruh baya itu memang terlihat ramai dan banyak yang mengantri.

Keyra mendongak. "Ah, iya, Bi."

Saat Keyra menegakan tubuhnya ingin mengambil makanan, Luky langsung menyerbot mendahulukan Keyra ke Kedai Bi Surti. "Biar gue aja."

Luky mengambil nampan berisi pecel dan juga bakso. Membawanya ke meja Keyra dan teman-temannya.

"Silahkan."

"Nah! Gini dong, jadi babu kita," pekik Felin membuat Luky rasanya ingin menendang gadis itu. Tapi dia berusaha untuk sabar agar Sang pangeran Devon tidak menendang dirinya.

Cih! Pangeran Devon!

"Silahkan dimakan para peliharaanku," ujar Luky.

Mendengar perkataan yang kuar ajar itu lolos, keempat gadis yang tengah mempersiapkan sedok dan garpunya seketika langsung tertuju kepada Luky. Menunjuk lelaki itu dengan tatapan ingin menerkam.

KeyLockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang