PART 21|| STICKY NOTE

44 5 0
                                    

"Lo kenapa?"

Yang diberi pertanyaan segera mendongak, dia sedikit membelalakan matanya terkejut dengan kedatangan Luky.

Walaupun kedekatannya dengan Luky tidak sedekat dulu, namun tidak ada pilihan lain jika dia harus meminta bantuan kepada Luky. "Ky, sebelumnya maaf. Aku boleh minta tolong nggak sama kamu?"

Lelaki di depannya tampak mengerutkan kening. "Minta tolong apa?"

"Em, ini." Meika memperlihatkan kartu identitas milik Keyra. "Kartu Keyra ketinggalaan, padahal katanya ini penting banget."

Luky melebarkan matanya. Dia segera mengambil kartu milik Keyra. Lalu, membolak-balikkan sebentar. "Ya udah ayo kita ke SMA Permata."

Meika terlihat mengerjapkan mata beberapa kali. "A-apa?!"

"Ke SMA Permata. Keyra pasti lagi nyariin."

"K-kita?" tanya Meika gugup sekaligus tidak menyangka.

Luky mengangguk cepat. "Ayo!"

Walaupun dia tampak ragu, Meika tetap menganggukkan kepala. Tidak ada pilihan lain. Dia berharap semoga lombanya tidak segera dimulai.

Keduanya segera menuju ke parkiran. Luky tidak peduli jika harus membolos pelajaran Pak Gogo saat ini, dia rela dihukum asalkan Keyra tidak didiskualifikasi lomba.

Saat sampai di parkiran. Meika mendadak diam terpaku saat melihat motor Luky. Kemudian, tersenyum tipis melihat motor milik lelaki di sampingnya. "Udah lama nggak naik si Keky," guman Meika mengusap jok belakang motor Luky.

"Nih." Luky memberikan helm kepada Meika, tetapi Meika tidak menerimanya. Dia masih mengusap-usap jok motor Luky.

"Ini!" Luky menaikkan nada bicaranya, membuat Meika tersentak kecil. Lalu menoleh kepadanya.

"Ah, i-iya." Meika mengangguk gugup, dia menerima helm dari Luky.

"T-tapi, kita pasti nggak boleh keluar sama Pak Satpam," ujar Meika melirik Satpam yang sedang berdiri di depan gerbang.

"Bilang aja kita disuruh Bu Nuri buat ke SMA Permata nganter kartu lomba. Pasti dibolehin."

Meika mengangguk kecil. "Oh, o-oke."

Setelah melewati Satpam dengan alasan yang tadi sudah dipersiapkan oleh Luky, akhirnya mereka bisa keluar dari SMA Gardania.

Luky segera menarik gasnya dengan kecepatan penuh, walaupun kecepatan motornya tidak secepat motor sport milik Gerry. Tapi, ya, lumayanlah untuk sampai ke SMA Permata tepat waktu. Ya, maklum sajalah, motor tua kecepatannya beda.

•••••

Di SMA Permata, sudah banyak para peserta yang sudah datang dari berbagai sekolah. Sebagian dari mereka sedang berkerumun di depan aula. Lalu sebagian besar lagi murid itu berasa dari SMA Permata yang memang menjadi tuan rumah.

Kini keduanya segera menerobos para kumpulan manusia itu untuk segera menemukan Keyra. Tadi Luky sempat menelpon Keyra maupun Aje, tapi keduanya tidak menjawab sama sekali.

Setelah beberapa menit dia kalang kabut mencari Keyra, akhirnya sorot matanya jatuh kepada seorang gadis yang sedang dicarinya. Luky bernapas lega, dilihatnya Keyra sedang berjalan memasuki aula. Dengan segera Luky ingin mengejarnya.

Bruk!

Suara itu bukan berasal dari Luky yang menubruk seseorang, akan tetapi suara itu berasal dari belakang. Hal itu membuat langkahnya mendadak berhenti.

"Aduh!"

Suara pekikan itu membuat Luky segera menoleh. Dia melihat Meika sedang meringis kesakitan dengan seragam yang sudah kotor dengan cairan berwarna jingga.

KeyLockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang