Hari ini adalah hari paling sibuk untuk Adam mengurus pekerjaannya selama di Turki. Jadi setelah semua selesai, ia bisa menghabiskan waktu untuk berlibur bersama istri dan anaknya.Namun karena pekerjaannya, ia harus pergi ke Ankara bersama beberapa koleganya.
Mungkin beberapa hari saja. Setelah itu ia akan kembali ke Istanbul.Ia terlihat bersiap siap pagi ini. Dibantu Kartika yang menyiapkan keperluannya. Sementara Anggi hanya menatap keduanya dalam diam. Karena ia sudah tahu apa yang akan terjadi jika papanya sedang tidak bersamanya.
Istri papanya itu pasti akan melakukan hal hal gila lagi."Nggak bisa besok aja pulangnya pa?" Anggi bertanya.
"Nggak bisa lah. Nanti kalau udah selesai pasti papa langsung pulang" jawab Adam yang tengah mengenakan dasi nya.
"Tiga hari itu kelamaan pa. Aku takut nggak aman kalau nggak ada papa" jawab Anggi sengaja menyindir.
Kartika yang tengah memasukkan berkas berkas pekerjaan ke koper pun berhenti sejenak. Ia menoleh menatap Anggi.
Dilihatnya anak tirinya itu tengah menatapnya tanpa ekspresi.
Wanita itu jelas tahu kalau kata kata itu merupakan sebuah sindiran.Wanita itu mengacuhkannya dan kembali sibuk dengan urusannya.
"Masih ada yang mau dibawa lagi nggak? Takutnya nanti kalau ada yang ketinggalan" tanya Kartika.
"Aku udah siapin semua kok semalem. Udah kamu masukin ke koper kan semuanya?" Adam mendekati istrinya.
Kartika hanya mengangguk.
Kemudian menerima ciuman di kening dari suaminya.
Wanita itu tersenyum manis dan membelai pipi Adam dengan mesra."Aku pasti bakalan kangen" ucapnya. Adam tersenyum mendengarnya
Anggi yang melihat itu semua hanya mencibir. Mengumpat dalam hati karena begitu sebal melihat istri papanya yang berpura pura baik. Seolah olah ia adalah seorang istri yang setia.
"Ayo, aku antar ke depan" ucap Kartika.
Kartika menggamit lengan kanan Adam berjalan keluar dari hotel. Sebab mobil yang akan mengantarnya sudah tiba.
Sementara Anggi mengikutinya di belakang seraya menarik koper milik papanya."Aku berangkat dulu ya"
"Iya hati hati ya. Kabarin aku kalau udah sampai disana"
Setelah berpamitan pada istrinya, Adam mendekati Anggi yang diam saja sejak tadi.
"Udah nggak usah murung gitu. Papa harus berangkat sekarang. Jaga mama kamu baik baik ya, jangan bandel" ucap Adam.
"Iya. Papa hati hati" ucap Anggi mencoba tersenyum.
Kemudian Adam pun masuk ke mobil. Dan perlahan mobil itu melaju meninggalkan area hotel tersebut.
Kartika dan Anggi menatap mobil hingga menghilang diantara lalu lalang kendaraan.
Kartika menoleh pada Anggi yang masih diam. Ia tersenyum miring, seperti menyembunyikan sesuatu.Saat Anggi hendak berbalik menuju ke kamarnya, ia terkejut karena tiba tiba menarik tangannya. Dan lebih terkejut lagi saat wanita itu menghadiahi ciuman manis diujung bibirnya.
Gadis itu hanya diam.
Ia hanya menatap Kartika yang tersenyum penuh dengan godaan."I Miss you baby..."
Kartika berbisik ditelinga Anggi. Sengaja mencium daun telinganya dengan sensual.
Membuat gadis itu merasa merinding. Tapi segera pula ia menepisnya.Wanita itu melenggang pergi dengan santai. Kembali ke kamarnya dan meninggalkan Anggi yang masih berdiri ditempatnya.
Ia tidak peduli dengan tatapan aneh dari beberapa orang yang melihat perbuatannya tadi.