Maaf, rindu ini masih aku simpan
Wahai sang pemilik hati****
Suasana tidak cerah pagi ini. Masih terlihat awan hitam menggantung di langit, nampak ada banyak kubangan air dijalan akibat dari sisa hujan semalam.
Dan anak anak yang berlarian menuju sekolah justru menginjakkan kaki mereka diatasnya. Membuat cipratan air yang mengenai kawan kawannya. Mereka pun saling mengejar satu sama lain.Anggisara Adam mengendarai mobil dengan pelan saat banyak anak sekolah dasar yang berpapasan dengannya. Takut membuat cipratan air dan mengotori seragam mereka.
Beberapa menit kemudian ia masuk ke sebuah kompleks perumahan mewah.Sampailah ia disebuah rumah megah dengan cat dominan putih. Dengan sedikit jahil ia membunyikan klakson, bermaksud memberikan kode keras kepada sang pemilik rumah.
Setelah nya ia keluar dan bersandar pada mobilnya.Anggi mendongak saat menyadari bahwa dari lantai dua rumah tersebut, terlihat seorang wanita membuka gorden jendela kamarnya. Bermaksud mencari tahu siapa yang membunyikan klakson dengan seenaknya.
Anggi melambaikan tangan disertai cengiran kecil. Membuat wanita dilantai dua tersebut menggeleng kan kepala saat tahu siapa orang dibawah sana. Wanita itu tersenyum kemudian berjalan menuju balkon.
Wanita tersebut berdiri di balkon kamarnya, berpegang pada pagar besi. Menatap kekasihnya yang datang pagi pagi kerumahnya. Dibawah sana, kekasih nya nampak terlihat kecil, namun ia masih dapat melihat senyuman nya yang menawan.
Wanita tersebut menatap layar ponselnya saat seseorang menghubungi nya. Rupanya kekasih nya lah yang menelpon. Mungkin gadis itu tak ingin teriak teriak.
"Selamat pagi nyonya" ucapan gadis itu terdengar lembut ditelinga nya.
"Selamat pagi juga tuan putri" wanita itu menjawabnya dengan senyum kecil. Matanya saling menatap dengan kekasihnya dibawah sana.
"Jangan bilang bahwa kamu belum mandi nyonya" ucap gadis itu.
"Hey, enak saja. Aku sudah mandi ya. Kamu itu yang belum mandi" jawabnya ketus.
"Hahahah udah jangan marah ah, kan aku cuma bercanda. Ya udah kamu cepat siap siap, aku tunggu dibawah" ucap gadis itu.
"Yaudah kamu masuk aja, takutnya kamu nunggu lama disana" ucapnya.
"Nggak apa apa kok, aku tunggu aja disini. Sekalian lihat suasana pagi hehehe"
"Yaudah tunggu bentar ya, aku siap siap dulu"
Sambungan telepon pun dimatikannya. Wanita itu kemudian masuk kembali ke kamarnya, meninggalkan kekasihnya menunggu dibawah. Karena gadis itu memilih menunggu diluar untuk melihat lihat suasana pagi disana.
Anggi bersandar di mobilnya seraya memainkan ponselnya. Ia mendongak sekejap saat menyadari gerimis mulai rintik rintik. Saat ia hendak memasukkan ponselnya ke saku, ada sebuah panggilan masuk.
"Halo Deb? Kenapa?" Rupanya sahabat nya yang menelpon.
"........"
"Lu mau ngajak gue kemana?"
"........."
"Mencurigakan banget lu Deb, sok sok an rahasia segala"
".........."
"Iye iye, kalau gue nggak lupa ya hahahaha"
Anggi menutup teleponnya saat melihat kekasihnya berjalan kearahnya dengan setelan kerja yang rapi. Wanita itu tersenyum manis.
Anggi merentangkan tangan, membiarkan Kartika mendekapnya. Dekapan di pagi hari dibawah gerimis. Keduanya berpelukan erat seperti habis berjauhan, padahal faktanya mereka baru berpisah semalam. Tapi tetap saja rindu selalu datang meski keduanya bersua setiap hari.
Mereka melepaskan pelukan mereka lalu disambung dengan kecupan singkat. Tersenyum satu sama lain.