OMBAK TEMBUS PANDANG

13.7K 887 78
                                    

Hari ini Anggi tidak memiliki jadwal kuliah. Jadi ia lebih memilih bangun siang. Ia merasa malas mau ngapa ngapain.

Sebenarnya ia sudah bangun sejak pukul 7 tadi, tapi ia belum juga beranjak. Ia hanya berbaring dengan berseluncur di sosial media.

Sesekali ia masih menguap. Matanya juga masih sayu. Namun ia tetap memaksakan untuk memainkan ponselnya.
Tidak peduli dengan selimutnya yang berantakan.

Tak lama kemudian, terdengar ketukan di pintu.

"Anggi, kamu udah bangun!!"

Anggi menoleh kearah pintu saat Kartika memanggilnya.

"Udah ma!!". Teriaknya dengan suara yang sedikit serak.

Anggi tidak tahu kalau diluar sana Kartika tengah menggigit bibir saat mendengar suara serak Anggi.
Pikirannya mulai aneh aneh.

Pintu pun terbuka, dan muncullah Kartika yang langsung menatap kearah Anggi yang tidur tengkurap dengan mata fokus ke ponselnya.

Matanya tak berkedip menyaksikan pemandangan indah itu.
Ia terus menatap sepasang kaki Anggi yang  terbuka. Sebab gadis itu hanya mengenakan celana pendek diatas lutut. Membuat bagian pahanya terekspos.
Dan gadis itu mengenakan kemeja putih kebesaran.

Sepasang kaki yang putih bersih itu terus ia tatapi. Jemari kakinya yang lentik dengan kuku yang rapih. Dengan telapak kakinya yang sedikit berwarna merah muda.
Semuanya halus tanpa ada cela sedikitpun.
Nyamuk yang hinggap pun mungkin akan terpelanting.

Kartika menelan ludah dengan susah payah. Apa boleh ia menyentuhnya?
Kulit itu mungkin lebih halus daripada sutra.  Oh, gadis itu benar benar membuat imannya goyah.

Gadis yang masih ditatapnya itu belum juga berpaling dari ponselnya.
Namun beberapa detik kemudian Anggi sedikit terkejut saat sesuatu menyentuh paha kirinya.

"Mama?"

Ternyata mama tirinya lah yang menyentuh pahanya tadi. Membuat Anggi langsung duduk.

Kartika duduk didepan Anggi dengan tersenyum. Menatap gadis yang terlihat masih kucel karena belum cuci muka. Rambutnya yang dicepol itu juga berantakan.

"Mama kapan masuk?" tanya Anggi.

"Baru aja. Tadi kamu sibuk banget sama ponsel kamu. Jadi mama masuk aja" jawab Kartika.

Anggi hanya mengangguk.

"Hari ini nggak kuliah?" tanya Kartika.

"Nggak ma. Hari ini free kok" jawab Anggi.

"Kalau gitu bisa temenin mama ke butik? Beberapa hari ini mama belum ngecek. Takutnya ada masalah tapi nggak ada yang berani lapor" ucap Kartika.

Anggi tampak menimbang ajakan itu. Tapi ia pikir tak ada salahnya ikut. Sekalian lihat lihat siapa tahu ada yang cocok.

"Bisa ma" ucap Anggi disertai anggukan.

Membuat Kartika tersenyum.

"Ya udah sana mandi dulu. Biar mama yang beresin tempat tidur kamu nih" ucap Kartika.

Anggi hanya meringis sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Maaf jadi ngerepotin"  ucap Anggi dengan muka sok imutnya. Membuat Kartika hampir sesak napas.

"Gapapa, udah sana mandi. Nanti mama tunggu diruang makan" ucap Kartika lagi.

"Loh, mama belum sarapan?" tanya Anggi yang sudah beranjak dari kasurnya.

"Belum. Mama mau bareng kamu sarapannya. Udah sana buruan mandi, udah jam 8 ini" ucap Kartika.

"Siap!" seru Anggi membuat Kartika tersenyum lagi dan lagi.

DADDY'S WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang