menutupi kaca yang retak

4K 221 42
                                    

Tak dapat ku ceritakan
Tentang cintaku padamu
Pada diary aku tulis INISIAL MU

*****

Disebuah kamar dengan tema monokrom. Terdapat tisu tisu kotor berserakan di lantai yang dingin. Tas berwarna biru terletak di meja dengan posisi sembarangan. Dan sesekali terdengar ketukan pintu dari luar. Memanggil manggil sang pemilik kamar agar membuka pintu, namun tiada respon. 

"Mama tahu kamu lagi patah hati, tapi jangan jadi orang bodoh Lidya! Dari tadi nangis nangis kayak anak kecil aja!" teriakan dari luar pintu kamar membuat Lidya sebal.

"Namanya orang patah hati itu ya nangis nangis mama! Mama kayak nggak pernah muda aja!" Protes Lidya dengan masih sesenggukan.

"Buka dulu pintunya!" Teriak mama nya lagi.

Dengan misuh misuh Lidya bangkit dari kasurnya dan membuka kan pintu untuk mama nya. Wajah dan rambutnya kacau karena sejak tadi terus menangis meraung raung seperti anak singa.

"Mama itu takut kamu bunuh diri" ucap mama nya saat Lidya membuka pintu.

"Mama ih! Hati hati dong kalau ngomong! Anaknya lagi galau malah diledek!" Dengan sebal Lidya menghentakkan kakinya kembali ke kasur. Ia duduk membelakangi mamanya.

Mama nya memungut tisu tisu kotor itu dan membuangnya ke tempat sampah dipojok kamar. Meletakkan tas berwarna biru itu dengan benar. Kemudian duduk dikasur dan memeluk Lidya dari belakang. Mencoba menghibur anaknya yang sedang patah hati.

"Maafin mama ya? Mama cuma takut kamu berbuat yang tidak tidak. Mama sangat tahu gimana kamu kalau lagi sedih atau marah. Cuma kamu yang mama punya"

Lidya mengusap pipinya yang kembali basah. Lagi lagi ingatan soal kejadian tadi siang di kampus kembali muncul. Ia benci.

"Apa aku salah cinta sama dia ma? Kenapa sakit banget lihat dia mencium orang lain didepan mataku! Kenapa dia jahat banget!"

"Cinta itu nggak pernah salah sayang. Kita juga tidak tahu cinta kita akan berlabuh pada siapa. Cinta kamu buat dia juga tidak salah. Hanya saja mungkin dia bukan orang yang tepat buat kamu"

"Tapi aku cinta sama Anggi ma... Cintaku tulus buat dia.."

"Tapi nyatanya apa? Dia lebih mencintai orang lain kan? Patah hati boleh, bersedih hati boleh, tapi jangan berlarut larut. Ingat, diluar sana masih banyak orang yang lebih baik daripada Anggisara. Mama tidak akan melarang dengan siapapun kamu berhubungan. Mau kamu pacaran sama laki laki ataupun perempuan, mama nggak akan melarang. Asal dia bisa mencintai dan membahagiakan kamu.

"Tapi aku cuma mau sama Anggi, mama.."

"Jangan pernah mengejar sesuatu yang sudah dimiliki orang lain. Itu sama saja dengan merebut. Dan jangan memaksakan perasaan kamu kepada orang yang tidak pernah melihat kamu.
Kita boleh berjuang untuk seseorang yang kita cintai, tapi jika orang itu memang tidak pernah memiliki perasaan yang sama, jangan pernah memaksanya. Karena hal itu bisa membuat dia justru menjauh.
Mama tahu Anggisara orang yang baik, mama nggak akan benci sama dia karena dia nggak memilih kamu.
Tapi kamu juga harus ingat, jangan menyiksa diri kamu sendiri hanya karena seseorang.
Mama yakin, kamu pasti bisa melupakan dia. Kamu harus berusaha, pelan pelan saja"

Lidya hanya diam, ia menyurukkan wajahnya ke dada mamanya. Menikmati usapan lembut dirambut nya. 

"Ingat, suatu saat nanti kamu pasti akan menemukan seseorang yang lebih baik daripada Anggisara. Seseorang yang tepat buat kamu"

Di pelukan mama nya Lidya mengangguk. Ia tidak yakin apakah ia bisa melupakan Anggi. Tapi perkataan mama nya ada benarnya juga.

Ingat, ada sebuah lagu dengan lirik berbunyi cara untuk hidup dengan nyaman adalah tidak memaksakan dirimu.

*****

Hari Minggu memang lah hari yang pas untuk menikmati libur wajib. Kita bisa mengisi waktu luang bersama keluarga ataupun orang yang kita sayangi.
Salah satu yang sedang menikmati libur wajib adalah Anggisara.

Gadis itu mengenakan swimsuit warna dongker. Rambutnya basah dan masih terus menitikkan air dari rambut dan wajahnya. Ia baru saja muncul dari dalam air setelah berenang di kolam dirumah Kartika.
Ia bersandar pada tepian kolam. Mendongak ke langit  menikmati angin yang berhembus semilir.

Kemudian seseorang pun muncul dari dalam air, tepat didepan Anggi yang masih memejamkan mata.
Orang itu tersenyum dan tiba tiba memberikan sebuah kecupan basah di pipi kanan Anggi.

Anggi lalu menoleh dan mendapati kekasihnya tengah tersenyum kearahnya.

"Ada apa sayang?" Tanya Kartika dengan lembut.

Anggi menggeleng dan mencoba tersenyum meski sebenarnya ada kekalutan di hatinya.

"Aku baik baik aja kok. Kamu nggak usah cemas" jawab Anggi seraya merapikan rambut basah Kartika yang sebagian menempel di wajahnya.

"Kamu masih kepikiran soal yang semalam ya?" Kartika bertanya.

"Enggak kok" Anggi mengelak.

"Jangan bohong, aku tahu kamu pasti masih teringat kata kata mamaku kan?"

Anggi membuang pandangan nya ke arah lain. Jujur saja pertanyaan dari Kartika adalah benar.

"Maafin mama aku. Dia emang begitu. Tapi aku nggak akan nyerah untuk bisa meyakinkan mama soal kamu, agar mamaku bisa menerima kamu sebagai menantu nya" ucap Kartika meyakinkan Anggi.

"Makasih ya sayang. Aku nggak sabar untuk hari itu tiba. Semoga mama kamu bisa nerima aku. Sebab aku cinta banget sama kamu" ucap Anggi dengan gemas lalu memeluk Kartika erat erat.

Kartika tersenyum penuh kebahagiaan melihat kekasihnya yang sedang dalam mode manja. Ia tak kalah erat memeluk Anggi.
Di dalam kolam yang airnya jernih.


Mama nya Kartika adalah seorang wanita tua berusia 70an tahun. Ia menggunakan kursi roda karena jalannya yang sudah tidak kokoh.
Wanita tua yang sebenarnya lumayan galak..

Dan naasnya, semalam saat Anggi datang menemui nya, ia justru mendapat cibiran dari wanita tua itu.
Itu yang membuat nya kepikiran hingga sekarang.
Ia takut tidak mendapatkan restu untuk menikah dengan Kartika.

BERSAMBUNG

Besok lagi, saya ngantuk. Awas typo everywhere. Belum di cek

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DADDY'S WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang