Seorang wanita dewasa berbaring dengan mata terpejam. Ia terus menggigit bibir bawahnya mencoba menahan suaranya agar tidak terlepas. Tangan kanannya bertaut erat dengan tangan seseorang. Sementara tangan kirinya terus membelai rambut panjang milik seseorang yang kini berada di area terlarang dibagian bawah perutnya.
Wanita itu terus menggelinjang dengan resah. Terkadang ia akan mencengkeram erat bantal dibawah kepalanya. Wajahnya memerah dan ia merasa sangat gerah. Ia benar benar merasa kegerahan dan berkeringat.
Sejak tadi seseorang yang bersamanya itu masih betah menenggelamkan wajahnya diantara kedua pahanya.
Gadis yang lebih muda darinya itu terus memberinya sentuhan sentuhan lembut dan panas di pusat tubuhnya. Menenggelamkan wajahnya ke kanan ke kiri dengan gemas membuat wanita itu semakin bergairah.Ia hampir tak bisa membuka mata karena terlalu menikmati momen momen panas yang membuatnya seolah melayang.
Gadis yang masih berada diantara kedua pahanya itu masih sangat sibuk dengan kegiatannya.
Ia merasakan bibir dan lidah gadis itu menyentuh pusat tubuhnya dengan begitu lembut dan memabukkan.Ia mencoba membuka mata dan menatap pada gadis itu. Pandangannya yang sayu dan bergairah itu menatap gadisnya yang masih terus memainkan mulutnya dibagian sensitifnya.
Gadis itu kini berpegang pada kedua pahanya.
Rambut panjangnya yang terjatuh di pinggang dan area terlarangnya itu membuatnya merinding.Wanita itu menyentuh wajah gadis itu, membuat gadis itu mendongakkan wajahnya dan menatap pada wanita yang sejak tadi ia buat menggelinjang.
Gadis itu tersenyum manis padanya. Ia pun juga membalas senyuman itu. Ia mencubit pipi gadis itu manakala gadis itu memberinya ciuman di paha kanannya. Gadis ini meskipun telah membuatnya kepanasan sejak tadi tapi gadis ini juga sangat menggemaskan.
Gadis itu memintanya untuk bersandar di sandaran ranjang. Wanita dewasa itu hanya menurut dan bersandar disana. Ia merasakan udara menerpa pusat tubuhnya yang telah terekspos sejak tadi karena ulah anak tirinya itu.
Gadis didepannya ini melebarkan kedua kakinya membuat ia merasakan dingin AC berhembus di tubuh bagian bawahnya yang benar benar telanjang itu.Anak tirinya itu kembali telungkup diantara pahanya dan memberi kecupan kecupan di pahanya. Ia tertawa kecil karena merasa geli, membuat gadis itu ikut terkekeh.
Ia membelai rambut gadis itu saat gadis itu kembali menciumi bagian terlarangnya. Ia memejamkan mata menikmati sentuhan sentuhan itu."Ini sangat basah ma" ucap gadis itu menunjuk belahan miliknya.
Gadis itu membelai MILIKNYA dengan tangannya yang lembut.
"Kamu yang membuatnya basah" jawabnya dengan terengah engah.
"Tapi mama suka kan?" Gadis itu seperti menggodanya.
"Mama menyukai setiap sentuhanmu" jawabnya dengan mata yang sayu dan wajah yang benar benar memerah.
"Kalau begitu, mari menikmati keindahan dunia bersama sama" ucap gadis yang wajahnya juga penuh keringat.
Gadis itu bangkit dan mencium dahi mama tirinya. Mencium mata, hidung, dan kedua pipinya. Lalu mereka berciuman dengan mesra. Menyalurkan kehangatan dari bibir masing masing.
Sesekali terdengar bunyi bibir mereka yang saling mengecap.Mereka melepaskan tautan bibir mereka dan saling menatap dengan sayu dan bergairah. Gadis itu kembali mencium dahi mama tirinya sekilas dan kembali menelungkupkan tubuhnya diantara kedua paha mama tirinya yang ia buka dengan lebar.
"Let's do it" ucap wanita itu.
Wanita itu membelalakkan mata dan membusungkan dadanya saat merasakan sesuatu yang lembut dan tak bertulang itu membuka belahan nya dan memasukinya.
Ia mencengkram kuat kuat sprei putih ranjang itu.
Ia tak bisa lagi menahan desahannya.