berita

2.7K 255 16
                                    


Masih sama, tidak ada yang berubah

*****

Mobil yang dikendarai Anggi telah sampai didepan rumah Debby. Ya, ia mengantar Songul pulang setelah pertemuan nya tadi siang. Dan selama disini, Songul tinggal dirumah Debby.

Keduanya keluar dari mobil, sedikit berbincang, dan terlihat jelas bahwa sebenarnya Songul masih ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi bersama Anggi. Namun lagi lagi, keinginan nya itu hanya mampu ia simpan rapat rapat. Ia tak berani mengungkapkan nya secara gamblang pada Anggi, apalagi mengungkapkan perasaannya. Membayangkan nya saja ia tidak mampu. Ia terlalu takut Anggi kecewa dan berakhir menjauh dari nya.

"Ya sudah, masuklah dan beristirahat" ucap Anggi.

"Besok besok... apa aku boleh menemui mu lagi?" Tanya Songul dengan ragu.

"Tentu saja, kenapa tidak? Kamu adalah temanku, dan sudah lama kita tidak bertemu. Mari sering sering bertemu selama kamu masih disini" Anggi memberikan senyum.

'teman?'
Ya, memang hanya teman'

Songul tersenyum kecut mendengar ucapan Anggi. Ya, memang faktanya bagi Anggi ia hanyalah seorang teman, tidak lebih dari itu.
Disini, hanya ia yang jatuh cinta. Cinta searah. Dan lebih parahnya, cinta dalam hati.

"Kalau kamu mau, kamu juga boleh berkunjung ke rumahku. Sudah lama tidak bertemu dengan papaku kan?" Anggi melanjutkan perkataannya.

"Ya benar, aku akan berkunjung ke rumah mu sekalian menjenguk papamu yang sedang sakit" Songul tersenyum.

"Oke, hubungi saja aku ya, aku akan menjemputmu" Anggi menawarkan.

"Sekali lagi terimakasih sudah mengantarkan ku" ucap Songul.

"Sama sama" Anggi tersenyum.

Dengan sedikit ragu dan gugup, Songul mendekatkan wajahnya dan mencium pipi kanan Anggi, membuat Anggi terkejut. Namun gadis itu masih mampu mengendalikan rasa terkejutnya.

Anggi menatap Songul dengan tatapan yang berbeda saat gadis bule itu sudah melepaskan ciumannya di pipi Anggi.
Anggi bahkan dapat melihat wajah Songul yang merona.

"Aku masuk dulu" ucap Songul. Lalu melangkah pergi dari hadapan Anggi. Ia tak bisa lagi menyembunyikan rona di wajahnya.

Anggi hanya menatap punggung Songul yang semakin jauh. Lalu masuk ke rumah Debby saat seorang asisten rumah tangga membukakan pintu untuknya.

Akhirnya Anggi pun masuk ke mobilnya dan melaju pergi meninggalkan rumah sahabat nya.

Dan tidak disadari oleh keduanya tadi, bahwa sebenarnya Debby berada di balkon kamarnya. Meminum sekaleng minuman bersoda, dan tentu nya melihat Songul yang mencium pipi Anggi.

Ia merasa miris pada gadis bule itu. Sebab tanpa Songul bercerita pun, ia sangat tahu jika gadis bule itu menyukai sahabat nya. Bagaimana ekspresi Songul saat menceritakan tentang Anggi, bagaimana mata Songul menatap Anggi. Semuanya terlihat dengan begitu jelas. Bahwa sebuah cinta tersirat dalam tatap mata serta tutur katanya.
Hanya saja ia merasa takut jika Songul mengetahui semuanya. Bahwa sebenarnya, Anggi mencintai orang lain, dan orang itu adalah ibu tiri nya sendiri.

Debby sempat terkejut dan susah untuk mempercayai ucapan Anggi ketika sahabat nya itu bercerita tentang hubungannya dengan Kartika.
Ia sempat tidak menyukai fakta itu. Namun, melihat Anggi yang bersungguh sungguh dengan perkataannya, ia dapat melihat jelas jika sahabat nya itu amat mencintai Kartika.
Sebagai sahabat yang baik, sudah seharusnya ia mendukung apapun keputusan Anggi. Ia tidak berhak mencampuri urusan asmara Anggi. Sebab sahabat nya itu bukan anak kecil lagi. Segala resiko dari hubungan nya dengan sang ibu tiri tentunya sudah Anggi pikirkan matang matang.
Yang terpenting adalah, kebahagiaan sahabat nya.
Yang ia takutkan sekarang adalah Songul. Gadis itu pasti akan terluka jika tahu fakta sebenarnya.

DADDY'S WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang