KARTIKA POV
Perasaan seperti ini muncul lagi dengan tiba tiba.
Entahlah, tapi gadis itu memanggil kembali sesuatu yang telah lama ku simpan rapat rapat di hatiku.Anggisara Adam?
Benar, gadis itu anak dari calon suamiku. Dia adalah calon anak tiriku.
Betul sekali! Dia harusnya jadi anakku kan? Aku akan jadi ibu tirinya, tapi.....Mata itu seolah menyihirku. Membuatku kembali merasakan debar debar tak wajar.
Aku sudah mati matian menyembunyikan perasaan terlarang seperti ini.
Tapi sekarang malah aku kembali merasakannya.
Pada gadis muda, calon anak tiriku.
Oh God...Tinggal beberapa hari lagi menuju hari pernikahanku. Bukannya aku memikirkan Mas Adam, tapi aku malah memikirkan anaknya.
Gaun seperti apa yang akan ia kenakan nanti?
Aaaahhhh Anggisara!!!
Aku bisa gila!!!Huftt!! Aku merasa seperti abege lagi. Seperti seorang abege yang baru saja merasakan jatuh cinta.
Apa ya?
Anggi itu manis
Cantik? Sudah pasti
Baik? Ya kurasa dia gadis yang baik. Pasti banyak sekali yang naksir gadis itu.Sebenarnya aku tidak benar benar membunuh perasaan seperti ini. Karena nyatanya aku memang tidak bisa.
Bahkan pernikahanku yang terdahulu juga kandas karena perasaan terlarang ini.Waktu itu, mantan suamiku memergokiku yang sedang melakukan hal tak senonoh dengan seorang perempuan.
Tentu saja dia murka.
Dan aku menjelaskan segalanya dengan begitu jujur.
Aku memang tidak pernah mencintainya. Hanya saja orang tuaku yang memaksaku untuk menerima pinangannya.
Dengan alasan, agar perasaan terlarang yang kumiliki untuk perempuan bisa musnah.Tapi kenyataannya tetap saja sama.
Aku tidak pernah bisa mencintai laki laki.
Hingga akhirnya aku bertemu seorang Adam Dewangga.
Seorang duda kaya raya yang mendekatiku dengan terang terangan.Aku merasa dia lebih baik daripada laki laki yang mendekatiku sebelumnya.
Dan aku merasa nyaman bersamanya.
Dan aku juga tidak tahu kenapa, tiba tiba aku menerima pinangannya begitu saja.Tapi jika aku menolak pinangannya,
Aku tidak akan pernah mengenal Anggisara bukan?Ah gadis itu, sedang apa sekarang ya?
Apakah memikirkan aku?
No no no no no!! Apa yang kamu pikirkan Kartika?
Mana mungkin dia memikirkan perempuan tua sepertimu?Tidak! Aku belum tua. Aku hanya sudah dewasa. Usiaku 36 tahun.
Dan banyak laki laki yang mengejarku. Bahkan tak sedikit pula laki laki yang lebih muda dariku juga mengejarku.
Kata mereka aku cantik dan memesona.
Tidak terlihat tua sedikitpun. Kata mereka aku awet muda.Tapi sekarang, hanya Anggisara yang ku pikirkan. Gadis itu benar benar mencuri perhatianku.
Mungkin juga hatiku.KARTIKA POV END
***
*Gi? Beneran bokap loe mau kawin lagi?" tanya Debby pada Anggi.
Mereka sedang di kantin sekarang."Loe tau darimana?" tanya Anggi.
"Udah banyak kali yang tau Gi. Nih seluruh penghuni kampus dah pada denger beritanya. Bokap loe kan tersohor dimari" ucap Debby panjang lebar.
"Ada yang bocor halus tuh pasti" ucap Anggi seenaknya.
"Elah si mbaknya, dipikirnya itu ban motor apa bocor halus" Debby bersungut.
"Ya kan gue nggak ngomong ngomong ama orang lain. Biarpun bokap gue tersohor juga bokap gue bukan ember bocor" ucap Anggi.
"Iya sih. Tapi siapa ya yang nyebarin berita ini duluan?" Debby terlihat bingung.