Kartika membangunkan Anggi yang tertidur di sebelahnya. Sementara suaminya hanya tersenyum melihat Anggi yang masih susah untuk bangun.
Mungkin ia sangat lelah karena lamanya penerbangan."Anggi? Ayo bangun. Kita udah sampai loh?" Ucap Kartika.
Namun Anggi hanya berdehem saja. Sebab matanya sangat berat untuk terbuka. Ia masihlah amat mengantuk.
"Sayang? Ayo, kita udah di Turki ini" ucap Kartika lagi.
Mendengar itu, Anggi seketika membuka lebar matanya. Rasa kantuknya lenyap seketika.
Ia menatap papa dan mamanya bergantian, meminta penjelasan."Kita udah di Turki??" Anggi mengulang.
"Ya iyalah. Coba lihat keluar. Di Indonesia nggak ada tempat kayak diluar itu kan?" Ucap Adam.
Anggi segera menatap keluar jendela pesawat. Dan matanya berbinar.
Ini benar benar sudah di Turki. Wah!!"Ayo turun. Biar cepat sampai ke hotelnya. Kamu capek banget kan?"
Kartika begitu lembut dan penuh perhatian pada anak tirinya.
Adam sendiri tidak pernah menyangka jika keduanya bisa sedekat itu.
Adam bersyukur mendapat istri yang bisa menyayangi anak nya seperti perempuan disampingnya itu. Begitu baik, cantik, anggun.Ketiganya pun akhirnya turun dari pesawat. Menyatu dengan banyak orang dari berbagai belahan dunia.
_
Anggi, Adam dan Kartika berjalan mendorong koper koper mereka di bandara. Adam dan Kartika tidak hentinya terkekeh melihat betapa terpesona nya anak mereka.
Sebab Anggi pernah bilang salah satu mimpinya adalah bisa menginjakkan kakinya di negeri itu. Meski pun hanya sekali seumur hidup."Kita nggak turun di ATATURK pa?" Tanya Anggi.
Matanya masih menatap berkeliling.
"Nggak. Kita di SABIHA GOKCEN. Bukannya kamu bilang pengen kesini juga dulu?" Tanya Adam.
Anggi hanya mengangguk. Ia masih sibuk menelisik setiap penjuru bandara megah tersebut.
Ya, mereka mendarat di ISTANBUL SABIHA GOKCEN INTERNATIONAL AIRPORT.
Bandara yang diresmikan di tahun 2006. Diberi nama demikian karena untuk menghormati pilot wanita yang merupakan anak dari Ataturk.