Beberapa kali Kartika mengetuk pintu kamar yang ditempati Anggi. Berniat mengajaknya untuk pergi sarapan di tempat makan di hotel mewah itu. Namun yang dipanggilnya itu tak juga keluar."Mama tahu kamu sudah bangun Anggi. Keluar atau mama adukan ke papa kamu!"
Kartika sedikit berteriak mengancam. Sebab sejak kejadian kemarin, Anggi mencoba menjaga jarak. Gadis itu selalu menghindar jika Kartika berusaha mendekatinya.
Tak berapa lama kemudian pintu pun terbuka. Anggi menatap Kartika dengan tatapan datar. Ia seperti enggan menatap wanita itu.
"Mari kita sarapan. Papa kamu sudah menunggu"
Kartika berucap seraya menyentuh pundak kiri Anggi.
Sedangkan gadis itu hanya menatap dengan jengah.Kartika melihat kearah kamarnya. Khawatir jika Adam berada diluar.
Setelah dirasa aman, tiba tiba ia mendorong Anggi masuk ke kamar dan menutup pintu.Anggi yang tidak menyangka pun merasa kaget. Tiba tiba saja istri papanya itu memepetnya ke tembok.
"Mau apa?" Tanyanya.
Kartika yang telah memeluk Anggi pun melepas pelukannya dan melihat Anggi.
"Pengen ngasih ciuman pagi buat kesayangan mama ini"
Kartika menjawabnya dengan nafas berat. Sebab tadi sedikit lagi ia bisa menyentuh bibir Anggi jika saja gadis itu tidak bersuara datar.
Dan suara itu menghentikan aksinya.Kartika kembali mendekatkan bibirnya ke bibir gadis itu, tapi gadis itu membuang muka sehingga Kartika hanya bisa mencium rahangnya saja.
"Mari kita sarapan. Papa sudah menunggu" ucap Anggi.
Mendengar itu seketika membuat Kartika melebarkan matanya.
Mengapa Anggi menirukan kata katanya?Anggi menjauh dari Kartika dan mengambil ponselnya.
Diikuti tatapan Kartika yang terus menelanjanginya.Anggi tidak mempedulikannya. Ia berjalan keluar begitu saja.
Meninggalkan Kartika yang mengepalkan telapak tangannya menahan emosi._
Anggi dan Kartika berjalan agak jauh dibelakang. Sedangkan Adam berada didepan bersama seorang koleganya.
"Jangan mendiamkan mama seperti ini Anggi. Mama nggak suka" ucap Kartika.
Keduanya berjalan berdampingan dibelakang Adam.
Kartika tengah memperotes. Tapi Anggi tidak menolehnya sama sekali."Papa ada bersama kita. Aku harap mama bisa jaga sikap" ucap Anggi.
Gadis itu menjawabnya dengan datar. Tidak menolehnya sama sekali.
Membuat Kartika geram.Mereka terus berjalan dengan saling diam. Sebenarnya Kartika ingin bicara. Namun urung karena Anggi yang sangat enggan untuk bicara padanya.
_
Adam beserta anak dan istrinya tengah menikmati sarapan di hotel itu.
Sedangkan kolega yang bersamanya tadi telah pergi dengan urusannya."Jadi hari ini mau kemana dulu?" Tanya Adam.
Kartika ataupun Anggi menghentikan makan mereka. Kini menatap Adam yang baru saja meneguk minumnya.
"GALATA KULESI kan ma? Tempat itu bagus dan sangat terkenal. Rencananya pengen kesana duluan pa"
Anggi bertanya pada Kartika dengan sikap aslinya. Membuat wanita itu menatapnya tak percaya. Pasalnya Anggi terus saja bersikap acuh padanya. Tapi sekarang tiba tiba lembut lagi.
