LANTAI DANSA MILIK KAMI

5.8K 529 90
                                    

keknya GK nyampe part 60 udah ending nih. Ya tengok aja lah ntar ye hehe

****
Gadis berambut pirang itu duduk ditepian selat Bosphorus. Menatap lautan lepas yang terdapat beberapa perahu para nelayan.

Ia tidak menyangka jika kunjungan Anggi dan orangtuanya itu juga merupakan salam perpisahan. Sebab gadis yang telah mencuri perhatiannya itu akan kembali ke negara asalnya.

Ia mengingat hal itu. Anggi yang membalas pelukannya dan terus menenangkan nya. Ia tidak bisa berbuat apa apa selain menangis dan menyembunyikan apa yang dirasakannya.

Meski ia bisa menelepon dan berkomunikasi lewat udara, tapi tetap saja hal itu tak mampu mencegah rasa rindu yang akan datang mendera.
Ia tak tahu kapan bisa bertemu kembali dengan Anggi.
Bahkan hingga saat ini, hanya ia sendiri yang menyimpan perasaannya yang berlebih untuk gadis itu.

Meski Anggi terus mengatakan jika ini bukan perpisahan, namun tetap saja ini adalah perpisahan.
Meski Anggi mengatakan jika mereka pasti akan bertemu kembali suatu hari nanti, tetap saja ia tak sabar menanti hari itu.
Apakah Anggi akan menemuinya suatu hari ataukah itu hanya sikap untuk menenangkan?

Waktu satu bulan tentulah tidak cukup. Bahkan satu bulan itu pun telah menciptakan perasaan istimewa yang ia simpan seorang diri.
Kapan kah ia bisa bertemu lagi dengan gadis yang baru ia kenal selama satu bulan ini?

*****

Anggi berjalan mendekati Kartika yang sedang melihat lihat sebuah gramophone.
Barang antik itu adalah koleksi papanya. Dan Anggi tersenyum melihat itu.

"Mama ngapain?" Tanya Anggi yang sudah berada dibelakang Kartika.

Kartika sedikit kaget saat mendengar suara dibelakangnya, namun kemudian ia tersenyum menyadari seseorang itu. Ia menarik pelan lengan Anggi agar berdiri disisinya.

"Masih bisa menyala nggak ini?" Tanya Kartika menunjuk gramophone didepannya.

"Bisa. Kadang papa suka nyalain kalau ada waktu senggang. Mama mau dengar juga?" Tanya Anggi.

"Boleh" jawab Kartika.

Anggi tampak mengutak-atik sebentar. Kemudian tersenyum saat dirasanya semua telah siap.
Kartika yang disampingnya nampak mulai memasang telinga.
Dan mulai terdengar alunan musik klasik dari gramophone itu.
Musik klasik yang indah dari BEAUTIFUL WALTZ MUSIC : THE ENCHANTED PRINCESS.

Anggi berjalan pelan agak jauh dari mama tirinya. Sedangkan Kartika hanya menatapnya dengan heran.
Gadis itu menatapnya dengan senyum. Kemudian ia sedikit membungkukkan badannya. Tangan kiri ia letakkan dibalik punggung, lalu tangan kanannya terjulur ke hadapan Kartika.

Mama tirinya yang melihat itu semua hanya menaikkan sebelah alisnya tanda tak mengerti.
Gadis didepannya itu kemudian mendongak dan menatapnya dengan senyum.

"Will you dance with me madam?"

Mendengar ucapan itu pun membuat wanita itu tersenyum lebar.
Anak tirinya yang kini semakin dekat dengannya sejak kejadian buruk di Turki, dirasanya semakin manis saja.

Tanpa penolakan ia pun menjawab "With pleasure, princess"

Ia menyambut uluran tangan Anggi, kemudian mendekat dan keduanya berjalan ketengah ruangan.
Dengan cekatan Anggi meletakkan tangan kiri Kartika dipundaknya, tangan kirinya saling bertaut lembut dengan tangan kanan Kartika.
Sementara tangan kanannya telah bertengger di pinggul  wanita itu.

Keduanya mulai melangkahkan kaki pelan, meski sebenarnya keduanya sama sama tak bisa dansa, tapi tak apa. Semua ini lebih indah dari apapun. Tak perlu harus berdansa rapih ataupun sesuai aturan, tak perlu  mengenakan gaun, tak perlu ballroom yang mewah seperti dalam istana raja, seperti ini saja sudah membuat suasana menjadi romantis.
Bukan begitu?

DADDY'S WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang