Pada pukul 15.43 Anggi terbangun dari tidurnya. Ia mengerjap ngerjapkan matanya, menyesuaikan pandangannya dengan cahaya sekeliling. Ia sedikit bingung sebab ia tidak tahu sedang berada di kamar siapa.
Karena merasa bagian kanan tubuhnya sedikit berat, ia pun menoleh.
Seketika matanya terbelalak. Rasa kantuknya pun menyublim secara tiba tiba.
Ia sedikit menjauhkan kepalanya. Dilihatnya mama tirinya itu tidur nyenyak memeluknya.
'gue dimana sih ini? Kok bisa ada mama tidur Ama gue?
Mana dingin banget lagi. Jangan jangan gue lagi di Sapporo'
Ia menggaruk kepalanya karena bingung.
"Ma? Mama?"
Ia sedikit mengguncang bahu Kartika. Sebab Kartika memeluknya terlalu erat, membuatnya susah bergerak.
Tak berapa lama kemudian, yang dibangunkannya pun akhirnya membuka mata.
Sedikit menggeliat lalu menatap Anggi dengan senyum.
"Hey, udah bangun duluan?" Tanya Kartika dengan suara seraknya.
Anggi hanya mengangguk. Lalu keduanya pun bangun dan duduk bersandar.
"Kita dimana ma?" Tanya Anggi. Ia menatap berkeliling.
Kartika yang mendengarnya hanya tersenyum seraya menyingkirkan rambut Anggi yang berantakan di pipi.
"Mama lupa mau cerita ke kamu kalau mama punya kamar di ruang kerja mama. Nah ini tempatnya" jawab Kartika.
Anggi mengangguk angguk.
"Gimana tidurnya? Nyenyak? Kamu kayak capek banget?" Tanya Kartika.
"Ya aku nggak tahu nyenyak apa nggak. Tau tau udah bangun aja hahahah" Anggi tertawa.
Membuat Kartika ikut terkekeh.
"Mama ambillin minum kamu dulu ya" ucap Kartika.
"GK usah ma, aku bisa ambil sendiri kok" seru Anggi.
"No no, kamu tunggu disini aja"
Anggi hanya mengangguk. Menatap Kartika yang kini berjalan keluar mengambil minum untuk Anggi.
Tak berapa lama kemudian Kartika kembali dengan segelas jus jeruk. Ia berjalan dengan terus menyunggingkan senyum. Lalu duduk di depan Anggi.
"Ampe dinginnya hilang nih. Kamu ketiduran lama sih"
Kartika menyerahkan jus itu pada Anggi yang meringis karena ketahuan lama tidur.
"Abis ngantuk banget tadi ma ehhehe"
Kartika tersenyum dengan tatapannya yang tak lepas menatap Anggi yang sedang minum.
"Udah?" Tanya Kartika saat Anggi berhenti minum.
Anggi hanya mengangguk.
"Kok nggak dihabisin?" Kartika bingung.
"Aku nggak kuat ngabisin satu gelas langsung ma hahaha" Anggi tertawa.
"Eh, iya juga ya"
Kartika terkekeh dengan kebodohannya sendiri. Membuat Anggi ikut tertawa.
"Kak Lidya mana ma?" Anggi tiba tiba menanyakan seniornya.
Membuat ceria diwajah Kartika sedikit luntur. Ah, kenapa Anggi harus menanyakan gadis itu?
"Pulang duluan, ada urusan katanya" jawab Kartika.
"Loh, tapi kan tadi kesininya sama aku. Terus pulangnya gimana?" Tanya Anggi.
Kartika menghembuskan nafas kesal.
