Aku belum pernah bertemu denganmu
Namun sakit yang kudapat dari kisah ini, masih terasa hingga sekarang****
"Songul..."
Meski ucapan Anggi lirih, namun gadis bule itu dapat mendengar nya dengan jelas.
Ia tersenyum kecil dalam tangisnya. Meski ia tersenyum, namun Anggi jelas tahu, jika senyum itu penuh luka.Ya, gadis bule itu adalah Songul Demir. Seseorang yang Anggi kenal saat di Istanbul Turki. Gadis yang tak sengaja ia temui saat hendak menaiki trem di Istiklal Caddesi. Sudah berbulan-bulan lamanya mereka tak pernah bersua lagi sejak Anggi pulang ke Indonesia. Bahkan saling memberi kabar melalui udara pun tidak.
Mereka sebenarnya tidak lost contact. Pada awal awal Anggi kembali kemari, ia masih sesekali berkomunikasi dengan Songul. Namun semakin lama, Anggi terasa semakin jauh. Dan tak pernah lagi mempedulikan Songul yang selalu menanti kabarnya. Hingga akhirnya keduanya benar benar lost contact.
Namun meski begitu, Songul masih setia memperhatikan Anggi meski hanya lewat sosial media nya saja. Hanya saja ia merasa malu karena terus terusan mengganggu Anggi. Sampai akhirnya ia hanya mampu memperhatikan nya secara diam diam.
Namun rupanya, rindu yang ia pendam selama ini tak lagi mampu ia bendung. Dan rindu nya inilah yang akhirnya membawa ia sampai kemari. Negara orang yang bahkan belum pernah ia kunjungi sama sekali.
Pada awalnya ia tak mendapat izin dari orang tua nya. Namun ia dapat meyakinkan orang tua nya, jika ia pasti akan bisa bertemu Anggi. Maka orang tuanya tak perlu cemas.Songul meraih tubuh Anggi dan mendekapnya. Memeluk punggung Anggi dengan erat. Ia menumpahkan tangisnya di pundak gadis yang lebih muda darinya. Isakannya semakin kencang. Membuat tubuhnya bergetar.
Anggi masih terdiam. Tidak membalas pelukan dari Songul. Meski tidak membalas pelukan nya, bukan berarti ia tak menyukai kedatangan Songul kemari. Hanya saja ia masih tak tahu harus apa. Ia benar benar menyadari kesalahannya hingga membuat gadis ini terluka.
Melihat Songul menangis membuat hatinya ikut sakit. Bagaimana bisa dengan begitu bodohnya ia melupakan orang sebaik Songul?"Apa aku telah dilupakan?" Dengan suara serak nya Songul bertanya.
Pertanyaan itu membuat Anggi mencelos. Itu seperti sebuah pernyataan. Begitu menohok tepat ke jantung nya. Ia benar benar bodoh astaga!
Ia benar benar lupa dengan keberadaan Songul."Songul..."
"Apakah janji itu masih ada?" Lagi lagi pertanyaan yang menohok.
"Songul, maafkan aku"
Songul hanya diam. Ia menyandarkan kepalanya di pundak Anggi. Ia kecewa dengan Anggi namun rindunya jauh lebih besar. Tak bisa ia tutup tutupi.
"Maaf, karena aku merindukanmu" ucapnya lirih.
Anggi segera memeluk gadis itu dengan erat. Ia pun ikut menangis. Gadis ini terluka karena janji yang telah ia ingkari. Berkali kali ia membisikkan kata maaf untuk Songul yang ia peluk.
Beberapa saat kemudian, pelukan mereka terlepas. Saling menatap satu sama lain.
Anggi mengusap air mata yang mengalir di wajah Songul. Wajah cantik yang sekarang nampak begitu sendu."Tidak ada yang salah dengan rindumu Songul, aku yang salah, aku yang bodoh. Maafkan aku" ucap Anggi penuh penyesalan.
"Jangan menangis lagi ya?" Ucap Anggi seraya kembali menghapus air mata Songul. Dan gadis itu hanya mengangguk.
Anggi menoleh kanan kiri mencari keberadaan Debby, sejak ia melihat Songul, ia tak memperhatikan sahabatnya itu sama sekali. Ia masih tidak mengerti mengapa seseorang yang dimaksud Debby adalah Songul? Bagaimana bisa mereka saling mengenal?